12
Jun
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membuka Musyawarah Daerah (Musda) X DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sleman pada Sabtu (11/6). Acara yang diselenggarakan di Hotel Artotel tersebut merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Ketua Panita Misgijanto, S.Kep.,Ns menerangkan, kegiatan Musda dilaksanakan dengan pemilihan kepengurusan baru untuk periode 2022-2027. Selain itu juga menjadi momen evaluasi untuk kepengurusan pada periode sebelumnya. “Melalui agenda sidang yang akan dilakukan, diharapkan bapak ibu bisa memberikan penilaian terhadap pengurus sebelumnya dan bisa memilih kepengurusan selanjutnya,” ujar Misgijanto.
Sementara itu, diawal sambutannya Bupati Sleman memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para perawat yang ikut serta berjuang dalam menghadapi pandemi covid 19 sampai saat ini. Kustini juga mengapresiasi penyelenggaraan Musda DPD PPNI Kabupaten Sleman ini, karena Musda ini sebagai salah satu bukti dinamika PPNI sebagai sebuah organisasi. “Momentum Musda PPNI ini semoga bisa dimanfaatkan sebagai media untuk melakukan perbaikan dan perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Selain mencari kepengurusan baru, juga untuk meningkatkan prefesionalisme dan serta mutu pelayanan. Sekali lagi saya ucapkan selamat mengikuti Musda. Semoga Musda ini dapat menghasilkan pengurus yang amanah dan bertanggung jawab serta dapat membawa kemajuan bagi perkembangan keperawatan di Kabupaten Sleman,” Jelas Kustini.
Usai memberikan sambutan, Musda dibuka secara simbolis dengan pemukulan gong. Di samping pelaksanaan Musda, juga dilaksanakan webinar dengan tema peran perawat dalam penanggulangan bencana. Agenda webinar dilaksanakan dalam rangka memperkuat peran perawat dalam menanggulangi bencana, terutama di kabupaten Sleman yang merupakan wilayah rawan bencana.
12
Jun
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, membuka Proyek Sosial Persiapan Keberangkatan (PK)-186 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, Sabtu (11/6), di Kampung Mina Padi Samberembe, Kalurahan Candibinangun, Pakem, Sleman. Adapun tema yang diusung dalam kegiatan tersebut yakni Pengembangan Desa Wisata Dusun Samberembe Berbasis Sustainable Tourism melalui Peningkatan Nilai Sampah Organik dan Optimalisasi Produk Olahan Ikan.
Danang mengucapkan terima kasih kepada LPDP sebagai pihak penyelenggara yang telah memilih Padukuhan Samberembe sebagai tempat untuk melaksanakan proyek sosial. Ia berharap kegiatan ini dapat semakin memotivasi serta menambah ketrampilan masyarakat dalam mengembangkan kampung mina padi yang ada di Padukuhan Samberembe tersebut.”Saya juga berharap acara berkelanjutan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Danang. Lebih lanjut Danang mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mendukung dan mengembangkan sektor pertanian di lingkungan masing-masing. Dijelaskan bahwa sektor pertanian terbukti mampu bertahan dari berbagai gejolak perekonomian global, khususnya ketika pandemi beberapa saat lalu. “Jadi tolong didampingi petani ini. Jangan sampai petani punah,” ucapnya.
Sementara ketua panitia Proyek Sosial PK-186 LPDP, Miftahul Jannah, menjelaskan kegiatan ini merupakan program wajib bagi penerima beasiswa LPDP sebelum diberangkatkan studi ke berbagai universitas. Dijelaskan pula kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, dan diikuti oleh sebanyak 35 orang. Ada sejumlah pelatihan yang dilaksanakan kegiatan tersebut, diantaranya pelatihan budidaya maggot untuk pakan ikan, pelatihan pembuatan abon ikan, workshop pengolahan sampah, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Kegiatan-kegiatan tersebut mendatangkan narasumber dari akademisi UGM.
12
Jun
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membuka secara resmi penyelenggaraan Festival Upacara Adat tahun 2022 di Halaman Gedung Serbaguna Pemda Sleman, Sabtu (11/6). Pembukaan festival ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Sleman. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Edy Winarya menjelaskan bahwa penyelenggaraan Festival Upacara Adat Kabupaten Sleman ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan pengembangan adat tradisi lokal kabupaten sleman serta memperkenalkan adat dan tradisi di Sleman ke pada masyarakat sleman.
Lebih lanjut, Edy menuturkan bahwa sasaran kegiatan festival ini adalah upacara adat yang masih dilakukan dan dilestarikan di masyarakat di wilayah 17 Kapanewon Kabupaten Sleman. “Bentuk kegiatan festival upacara adat ini adalah menampilkan berbagai upacara adat yang ada di Kabupaten Sleman dalam bentuk arak-arakan, display di depan tamu kehormatan dengan durasi yang telah ditentukan,” jelasnya.
Adapun peserta dalam festival ini merupakan perwakilan dari 17 Kapanewon yang akan dinilai oleh tiga juri terdiri dari Akademisi, budayawan dan praktisi seni dan budaya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kegiatan tersebut mengatakan kegiatan Festival Upacara Adat ini merupakan salah satu upaya strategis, untuk melestarikan warisan budaya tradisional, sekaligus menjadi ajang dalam mengedukasi serta menarik minat para generasi muda khususnya para muda mudi Kabupaten Sleman untuk dapat turut mencintai dan melestarikan seni dan budaya Bumi Sembada.
“Keberadaan seni, budaya dan tradisi selain menjadi warisan berharga bagi generasi setelah kita juga menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata di Kabupaten Sleman. Keberadaan seni dan budaya yang beragam diharapkan mampu menjadi sarana bagi masyarakat untuk mengasah dan menumbuhkembangkan kreativitas, sehingga
mampu memberi manfaat lebih bagi masyarakat.” jelasnya. Dalam kesempatan tersebut juga Kustini menyampaikan harapannya agar kegiatan festival ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan besarnya potensi seni dan budaya yang kita miliki sehingga sudah seharusnya kita berbangga diri atas kekayaan budaya yang kita miliki