Arsip Kategori: Berita

22
Jun

Galakkan Tertib Adminduk, Sleman Jemput Bola Layanan Administrasi Kependudukan


Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, menerima kendaraan jemput bola pelayanan administrasi kependudukan pada Rabu (22/6) di Kalurahan Sidoarum. Kendaraan tersebut berupa satu buah mobil yang  merupakan bentuk  bantuan program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (TJSP) dari Bank BPD DIY kepada pemerintah Kabupaten Sleman. Penyerahan kendaraan dilakukan secara simbolis dari pihak Bank BPD DIY kepada Bupati Sleman.

Bupati Kustini melalui sambutannya, menyampaikan apresiasi terhadap kepedulian para stakeholder dalam pembangunan di Kabupaten Sleman. Untuk itu, Pemkab Sleman terus mengajak dan selalu membuka peluang partisipasi bagi seluruh stakeholder dalam pelaksanaan kegiatan TJSP  di Kabupaten Sleman. Selaras dengan hal tersebut, Kustini mengatakan Pemkab Sleman juga siap berkolaborasi dalam pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, baik melalui keterlibatan sektor UMKM maupun dalam pemberian berbagai bantuan kepada masyarakat miskin. 
“Saya atas nama jajaran Pemkab Sleman maupun pribadi menyambut baik dan mengucapkan terima kasih kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY atas kegiatan TJSP ini. Kami berharap bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan sarana transportasi terkait pelayanan administrasi kependudukan sehingga dapat meningkatkan pelayanan untuk masyarakat Sleman,” jelas Kustini.
Bupati menambahkan, dalam layanan kependudukan, Pemkab Sleman telah memiliki inovasi melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Online. Selain itu juga terdapat Integrasi Dokumen Layanan Kependudukan (IDOLA), Keluarga Duka Desa Siaga (LUKADESI), layanan kependudukan jemput bola untuk penyandang disabilitas, siswa SLB maupun warga panti asuhan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sleman, Susmiarto, turut mengingatkan terkait pentingnya dokumen kependudukan. Data tersebut tak sekadar menjadi identitas seseorang, namun juga sebagai pintu akses berbagai kebutuhan, termasuk keperluan perbankan. “Selama tahun 2022, kegiatan jemput bola ini jadi kegiatan rutin.Sehingga kami terus bergerak, tidak hanya untuk memenuhi target dalam pelayanan administrasi kependudukan namun juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sleman,” ujar Susmiarto.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank BPD DIY, Santoso Rohmad, menjelaskan bahwa bantuan program TJSP  tersebut menjadi wujud persembahan bank BPD DIY untuk mempermudah akses masyarakat Sleman untuk memenuhi hak-haknya. “Mobil ini kami persembahkan supaya masyarakat Sleman dapat terpenuhi hak-haknya, terutama terkait keperluan perbankan. Insya Allah melalui kendaraan ini, kesejahteraan masyarakat Sleman dapat terus meningkat,” begitu kata Santoso.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penyerahan dokumen kependudukan hasil pelayanan jemput bola dan penyandang disabilitas serta sosialisasi informasi dan rekam data administrasi kependudukan (sisir asminduk).


21
Jun

Kustini Sri Purnomo Dilantik Menjadi Ketua Perwosi Sleman


Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dilantik dan dikukuhkan sebagai Ketua Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Kabupaten Sleman masa bakti tahun 2022 – 2026. Pelantikan dan pengukuhan tersebut dilakukan serentak bagi seluruh ketua dan pengurus Perwosi Kabupaten/Kota se-DIY oleh Ketua Perwosi DIY, Gusti Kanjeng Ratu Hemas di Bangsal Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Selasa (21/6).
Pelantikan dan pengukuhan ini ditandai dengan penandatanganan berita acara pelantikan oleh seluruh ketua Perwosi Kabupaten/Kota se-DIY salah satunya Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan disaksikan secara langsung oleh Gubernur DIY, Sultan Hamengkubuwono X.
Ketua Perwosi DIY, Gusti Kanjeng Ratu Hemas dalam sambutannya menyampaikan selamat atas dilantik dan dikukuhkannya ketua dan pengurus Perwosi Kabupaten/Kota se-DIY.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut Gusti Kanjeng Ratu Hemas menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan seluruh anggota maupun pengurus Perwosi se-DIY dalam merealisasikan kegiatannya. Hal tersebut yaitu terkait penerapan digitalisasi dalam seluruh kegiatan Perwosi. “Proses digitalisasi mengalami kemajuan yang luar biasa yang sangat membantu masyarakat memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan sehari – hari. Oleh karena itu semua anggota dan pemgurus Perwosi haru mau terus belajar dan menguasai teknologi informasi,” jelasnya. Lebih lanjut, Gusti Kanjeng Ratu Hemas juga mengatakan bahwa anggota maupun pengurus Perwosi harus peka terhadap beberapa isu nasional terkait kesehatan seperti adanya pandemi Covid 19, stunting. “Perwosi dapat mengambil peran ikut berpartisipasi dalam merespon isu nasional terkait kesehatan melalui program kegiatan kesehatan (senam) dan juga melakukan berbagai edukasi,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan bahwa dengan dikukuhkannya kepengurusan Perwosi Sleman, dapat mewujudkan Sleman yang sehat dan meningkatkan peran perempuan khususnya dalam dunia olahraga. Lebih lanjut, Kustini menuturkan bahwa tahun ini Kabupaten Sleman menjadi tuan rumah penyelenggaraan PORDA dan PEPARDA DIY, untuk itu dia berharap Perwosi Sleman juga dapat mengambil peran dalam keberhasilan penyelenggaraan event tersebut.

ebut.


21
Jun

Pimpin Forkompimda, Bupati Siapkan Kesiapan Ternak Jelang Idul Adha


Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa memimpin rapat Forum Koordinasi Pemimpin Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sleman yang dilaksanakan di Ruang Rapat Bupati, Selasa (21/6). Rakor Forkopimda dihadiri Kajari Sleman, Wakapolres Sleman, Pasiter Kodim 0732/SLM, Sekretaris  Daerah, dan Kepala Perangkat Daerah terkait. Pokok pembahasan utama dalam rapat ini adalah koordinasi terkait persiapan jelang Hari Raya Idul Adha 1443 H serta penanganan virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang ada di Sleman.
Dalam arahannya, Bupati Sleman menyampaikan bahwa hewan kurban yang akan dipotong untuk Idul Adha 1443 H harus dipastikan dalam keadaan sehat dan bebas dari PMK. Berdasakan data per 19 Juni, jumlah kasus PMK yang telah terkonfirmasi yakni 26 ekor. Ia juga menyampaikan bahwa Pemkab Sleman terus mengoptimalkan dan memobilisasi personil kesehatan hewan untuk mengatasi wabah PMK.
“Secara umum perilaku penanganannya sama seperti virus covid-19, sudah ada gugus tugas (PMK) di masing-masing kapanewon sampai kalurahan,” ungkap Kustini
Kustini juga mengimbau penjual dan peternak hewan kurban untuk memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) sebagai tanda hewan tersebut layak dikonsumi, atau sehat dan sesuai syariat agama.
“Untuk memberikan ketenangan untuk warga di tengah melojaknya virus PMK, jadi setiap hewan kurban yang aman harus memiliki SKKH dan wajib ditunjukkan kepada pembeli agar merasa aman,” ujar Kustini.
Kustini juga menyampaikan bahwa Pemkab Sleman  telah menghitung jumlah terbaru hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1443 H. Diperkirakan kebutuhan hewan kurban di Sleman untuk sapi sebanyak 8.268 ekor. Hingga saat ini sudah terpenuhi sekitar 4.260 ekor atau 51 persen dan masih kekurangan 4.008 ekor. Sedangkan untuk kambing diperkirakan kebutuhan mencapai 2.529 ekor dengan ketersediaan saat ini 2.156 ekor atau sudah 85 persen yang artinya kekurangan kambing mencapai 373 ekor. Sedangkan untuk domba dari kebutuhan 7.082 ekor, ketersediaan tersedia 6.029 ekor atau 85 persen dan masih membutuhkan sekitar 1.053 ekor.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, Pemkab Sleman akan menambah pasokan hewan kurban dari luar daerah. Namun hewan yang masuk harus memenuhi persyaratan kesehatan hewan yang sudah ditentukan. Semua hewan yang masuk juga harus dilaporkan kepada petugas kesehatan hewan di pusat kesehatan hewan (puskeswan). Jika ditemukan ada hewan yang tidak sehat, wajib dipisahkan dari ternak yang sehat. “Persyaratan ketat ini juga berlaku bagi pedagang yang akan mengeluarkan ternak dari Kabupaten Sleman ke luar daerah,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menambahkan dalam arahannya yakni akan disiapkan Standard Operating Procedure (SOP) Pemilihan dan Penyembelihan Hewan Kurban untuk antisipasi PMK bersamaan dengan pembentukan Gugus Tugas Pengendalian PMK.
“PMK di Indonesia sudah menyebar di 18 Provinsi sehingga PMK menjadi wabah nasional. Oleh karena itu, dengan pemantauan, penanganan, pengendalian serta pencegahan oleh Gugus Tugas nantinya bisa membuat masyarakat merasa aman jelang Idul Adha.” jelas Danang
Danang juga memastikan pasar hewan di Sleman tidak akan ditutup demi menjaga perekonomian masyarakat tetap berjalan namun masih dengan pemantauan untuk menghindari penyebaran PMK.
Dalam Rakor Forkopimda tersebut juga dibahas rencana pelaksanaan shalat idul adha, dan permasalahan ketentraman dan ketertiban umum. Perhatian pembahasan ini ditujukan kepada kegiatan masyarakat yang berskala besar seperti hiburan dan olahraga. Kemudian juga terkait kewaspadaan nasional dengan adanya beberapa organisasi masyarakat yang tidak pancasilais dan intoleransi di tengah masyarakat.

 

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.