Arsip Kategori: Berita

22
Jun

Berkomitmen Tingkatkan Layanan Aduan di Sleman, Sleman Gandeng UNDP dan KOICA


Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB), Diah Natalisa bersama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) lakukan kunjungan di Kabupaten Sleman, Rabu (22/6). Kunjungan tersebut diterima secara langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Lobi Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Dalam kunjungannya, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB), Diah Natalisa menyampaikan bahwa kegiatan kunjungannya di Kabupaten Sleman dalam rangka Penguatan Komitmen Pelaksanaan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N)-Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR).
Penguatan komitmen ini dilakukan dalam bentuk diskusi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman bersama dengan UNDP dan KOICA. Kabupaten Sleman ini juga ditunjuk sebagai pilot project program KOICA dan UNDP dalam pengelolaan SP4N-LAPOR!. Selain itu, dalam kegiatan tersebut Diah Natalisa menuturkan bahwa kegiatan penguatan SP4N-LAPOR seperti yang dilakukan di Kabupaten Sleman ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Kesadaran akan pentingnya pengelolaan pengaduan masyarakat harus semakin digalakan. Diperlukan adanya perubahan persepsi bahwa pengelolaan pengaduan yang awalnya sebagai tugas tambahan menjadi tugas utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik,”katanya.
Diah menuturkan SP4N-LAPOR! telah terhubung dengan 658 instansi pemerintah, terdiri dari 34 Kementerian, 100 Lembaga, 34 Pemerintah Provinsi, 396 Pemerintah Kabupaten, dan 94 Pemerintah Kota. Dan dari data yang dihimpunnya, Dia menyebut Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengelola SP4N-LAPOR! dengan baik.
“Berdasarkan data di tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengelola SP4N-LAPOR! dengan baik. Dari 42 laporan yang diterima 83.3% pengaduan telah diselesaikan dengan rata-rata waktu tindaklanjut 3,9 hari.” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa bahwa pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk mendukung kelancaran implementasi SP4N LAPOR!  Yang lebih baik dan efektif. “Layanan pengaduan bagi masyarakat melalui 13 kanal Lapor Sleman merupakan sarana komunikasi antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan masyarakat. Lapor Sleman juga teriegrasi dengan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional  Layanan Aplikasi dan Pengaduan Online Rakyat atau SP4N LAPOR!.” katanya. Lebih lanjut Kustini menjelaskan pengelolaan aduan di Pemerintah Kabupaten Sleman didasarkan atas proses bisnis yang komprehensif dan SOP yang terus berkembang menyesuaikan tuntutan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik. Kustini menyebut Pemerintah Kabupaten Sleman akan terus berupaya untuk meningkatkan Lapor Sleman agar terus berkembang ke arah yang lebih baik

 


22
Jun

Wabup Harap Sistem Pertanian Presisi Mampu Tarik Minat Petani Milenial


Rabu (22/6), bertempat di Sumberharjo, Prambanan, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, melakukan panen raya beras organik yang menerapkan sistem pertanian presisi. Kegiatan tersebut merupakan program kolaborasi antara TelkomselDFE dan Koperasi Milenial Petani Kreatif Yogyakarta (KOMPAKYO) serta didukung oleh sejumlah instansi terkait.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, berharap dengan adanya sistem pertanian presisi yang digagas oleh TelkomselDFE dan KOMPAKYO ini semakin menggugah para generasi milenial untuk bertani. Sebab menurutnya generasi milenial dapat lebih mudah mengoperasikan teknologi yang ada dalam sistem pertanian presisi ini, sehingga hasilnya pun diharapkan hasilnya bisa lebih optimal. “Saat ini di Sleman mayoritas petani itu di atas usia 50 tahun. Maka dengan adanya pertanian presisi ini dapat menggugah para generasi milenial untuk mencintai pertanian,” ujarnya.
Sementara Adrian Leo Hadipradata dari KOMPAKYO juga menyebutkan bahwa dengan sistem pertanian presisi tersebut, petani semakin dipermudah dengan adanya bantuan teknologi. Diantara teknologi yang digunakan dalam penanaman padi organik tersebut yaitu alat untuk memantau cuaca atau Automatic Weather Station (AWS) dan drone untuk penyemprotan pestisida.
“Lahan organik KOMPAKYO di Kalurahan Sumberharjo sekarang ini ada 10 hektar. Impian kami lahan tersebut kedepannya dapat mencapai 100 hektar, yang sekaligus dapat menjadi tempat belajar petani milenial dari hulu hingga hilir,” imbuhnya. Dalam kegiatan tersebut juga digelar upacara wiwitan sebelum dimulainya panen padi organik. Upacara wiwitan merupakan tradisi masyarakat Jawa pada umumnya sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan hasil panen yang baik. Selain itu juga ditampilkan seni teaterikal yang menggambarkan sosok Dewi Sri sebagai penjaga tanaman padi dari serangan hama.


22
Jun

Lantik Kadinas Pertanian, Kustini Amanatkan Pengawasan Hewan Kurban


Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melantik  Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemkab Sleman bertempat di Aula Lantai III, Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Rabu (22/6). Pelantikan tersebut ditandai dengan pengambilan sumpah oleh Bupati Sleman. Adapun Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik dalam kesempatan tersebut yaitu Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono yang sebelumnya merupakan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan bahwa Pelaksanaan pelantikan ini merupakan upaya kita untuk mengoptimalkan dan mendinamiskan organisasi Pemkab Sleman dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dalam kesempatan yang sama juga Kustini meminta kepada Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan yang telah dilantik untuk melakukan peningkatan kinerja Dinasnya, terlebih Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan merupakan salah satu Perangkat Daerah yang memiliki peran strategis dan bersinggungan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Langkah strategis ini tidak hanya dalam pengembangan sektor pertanian saja namun juga dalam pengembangan kewilayahan, sehingga nantinya sektor pertanian juga mampu berkontribusi dalam pembangunan wilayah itu sendiri.” ujar Kustini. Selain itu, Kustini juga meminta Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman untuk terus melakukan pengawasan sebagai upaya penanggulangan PMK di wilayah Sleman. “Mendekati Idul Adha, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman juga memiliki tugas untuk melakukan pengawasan yang ketat bagi hewan ternak sebagai upaya menanggulangi penyebaran PMK di wilayah Sleman,” jelas Kustini


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.