23
Jun
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menutup rangkaian acara Seminar Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) dengan tema “Speed Up Never Let Up” yang bertempat di Ayodya Ballroom, Indoluxe Hotel, Kamis (23/6). Seminar ini bertujuan sebagai sarana sosialisasi dan penyuluhan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Kegiatan seminar ini digagas oleh Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman.
Dalam sambutannya, Danang menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas terselenggaranya acara positif seperti ini. Acara ini juga merupakan salah satu komitmen Pemkab Sleman dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika khususnya di Kabupaten Sleman.
“Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia berada pada kondisi darurat narkoba, oleh karena itu ini merupakan musuh bersama kita. Saya berharap sinergitas seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat meningkatkan upaya dalam mencegah penyalahgunaan narkoba sejak dini di Kabupaten Sleman.” ujar Danang
Lebih lanjut, Danang menyampaikan bahwa saat ini dikhawatirkan banyak pengguna adalah dari kalangan generasi muda. Oleh karena itu, butuh perhatian khusus dalam mencegah penyalahgunaan narkoba sejak dini. Danang juga berharap, generasi muda yang harusnya menjadi aset jangan sampai malah merugikan negara karena narkoba.
“Jangan sampai anak-anak muda kita yang harusnya menjadi aset negara malah menjadi merugikan negara karena narkoba. Perlu lebih banyak diselenggarakan penyuluhan seperti ini, tidak hanya melalui seminar tetapi juga bisa melalui media audio visual.” jelas Danang
Sementara itu, dalam acara yang dilaksanakan sejak pagi hari ini menghadirkan narasumber-narasumber dari Badan Kesbangpol Sleman, BNNK Sleman, dan Praktisi. Kemudian peserta terdiri dari guru BK (Bimbingan Konseling) dari SMP dan SMA swasta di Kabupaten Sleman sebanyak 42 orang, Satgas Anti Narkoba Kalurahan di Kabupaten Sleman sebanyak 18 orang dan Jawatan keamanan dari 10 Kapanewon di Kabupaten Sleman
23
Jun
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI lakukan kunjungan kerja dalam rangka pengawasan program percepatan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman, Kamis (23/6). Kunjungan tersebut diterima secara langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Ruang Rapat Sembada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Kasatgas Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah IV KPK RI, Harun Hidayat menyampaikan bahwa kunjungan yang dilakukan pihaknya merupakan salah satu kegiatan pengawasan dalam pencegahan korupsi terhadap penyelenggaraan program nasional (percepatan penurunan stunting) di Pemerintah Daerah. “Kami (Satgas Direktorat Korsupwil 4) diberikan tugas melakukan pengawasan program nasional yang mengambil fokus tematik Tahun 2022 mengenai Pengawasan Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting pada Pemerintah Daerah.” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Harun mengatakan bahwa pengawasan terhadap penyelenggaraan program nasional di daerah perlu dilakukan karena menggunakan anggaran yang cukup besar setiap tahunnya. Sementara Kabupaten Sleman, merupakan salah satu daerah yang memiliki angka stunting yang rendah yaitu 16 persen bahkan di bawah angka nasional pada tahun 2021 yang menyentuh angka 24 persen. “DIY dipilih (Kunjungan KPK) karna termasuk tiga besar dengan angka stunting yang rendah dan mampu menekan angka stunting termasuk Kabupaten Sleman. Sedangkan untuk pengawasan (KPK) dilakukan dalam bentuk paparan program yang dilakukan Pemkab Sleman dari mulai perencanaan, penganggaran sampai dengan pengawasan yang dilakukan oleh masing – masing instansi penyelenggara program percepatan penurunan prevalensi stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan adanya kunjungan kerja KPK RI di Pemkab Sleman dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja dalam rangka percepatan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman. Lebih lanjut, Kustini menuturkan bahwa Pemkab Sleman berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024.
Tidak hanya sampai di situ, komitmen Pemkab Sleman juga dilanjutkan dengan menentukan target pada tahun 2026 menurunkan angka stunting sampai di bawah 5 persen. Komitmen tersebut dimulai dengan menetapkan sejumlah regulasi untuk akselerasi pencapaian target penurunan stunting melalui Peraturan Bupati Sleman Nomor 22.1 Tahun 2021 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting Yang Terintegrasi, Peraturan Bupati Sleman nomor 1.8 Tahun 2021 tentang Jaring Pengaman Sosial, dan Peraturan Bupati nomor 28.3 Tahun 2021 tentang Kewenangan Kalurahan dalam upaya Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Terintegrasi di Tingkat Kalurahan. “Untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting, kami juga membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sleman yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Sleman Nomor 12.3 Tahun 2022. Tim ini diketuai oleh Bapak Wakil Bupati.” Jelasnya
22
Jun
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto meninjau Destana (Desa Tangguh Bencana) dan penanaman pohon di Turgo, Purwobinangun, Pakem, Rabu (22/6). Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ke Sleman ini untuk melihat dan meninjau secara langsung Desa Tangguh Bencana (Destana) yang dibentuksedemikian rupa oleh BNPB di kawasan rawan bencana. Ia berharap dengan dibentuknya Destana ini dapat meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaandan kesadaran masyarakat di Purwobinangun.
“Selain peninjauan Destana di Purwobinangun ini, akan dilakukan penanaman 100 pohon dalam rangka penguatan mitigasi vegetasi di kawasan ini.” ujar Suharyanto. Lebih lanjut, Suharyanto menyampaikan dengan adanya Destana ini apabila sewaktu-waktu bencana datang, masyarakat sudah siap. Pemilihan Kalurahan Purwobinangun sebagai salah satu contoh Destana dikarenakan lokasi Kalurahan yang dekat dengan Taman Nasional Gunung Merapi. Sementara itu, dalam sambutannya, Kustini menyampaikan selamat datang dan menyambut baik kegiatan kunjungan Kepala BNPB di Kabupaten Sleman. Kustini juga menyampaikan kegiatan tanam pohon ini sebagai cara untuk mitigasi vegetasi di kawasan bencana. “Semoga dengan kegiatan tanam pohon dan kunjungan Kepala BNPB ini dapat memotivasi kami dalam upaya membangun ketangguhan masyarakat dalam mitigasi bencana di Kabupaten Sleman.” ujar Kustini
Lebih lanjut, upaya Pemkab Sleman dalam menekan risiko bencana antara lain melalui peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. “Dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakat, kami melakukan sosialisasi dan edukasi kebencanaan secara konsisten dan bertahap.” jelas Kustini. Hal tersebut sejalan dengan amanah Presiden Joko Widodo yang menekankan pembangunan sistem edukasi kebencanaan berkelanjutan di kawasan rawan bencana. Sampai dengan saat ini Pemkab Sleman telah membentuk 80 sekolah menjadi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Dari 86 kalurahan yang ada di Kabupaten Sleman, juga telah terbentuk 71 Kalurahan Tanggap Bencana (Destana). Pemkab Sleman juga didukung oleh 62 komunitas relawan dan 2.362 orang relawan tangguh bencana. Dalam akhir sambutannya Kustini berharap Kabupaten Sleman dan BNPB dapat terus bersinergi dalam berkomitmen untuk melakukan upaya pengurangan risiko bencana kedepannya. Kemudian dalam kegiatan ini juga diserahkan bantuan uang pembinaan kepada Forum PRB Desa Purwobinangun sejumlah 15 juta rupiah.