4
Jul
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Sleman pada hari Senin (4/7), pagi, bertempat di pendopo Parasamya Kabupaten Sleman. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando.
Kustini menyebut pengukuhan ini merupakan amanah untuk semakin memotivasi dirinya berserta seluruh jajaran Perangkat Daerah terkait untuk terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat,khususnya di Kabupaten Sleman. Sebab menurutnya literasi merupakan faktor esensial dalam upaya membangun masyarakat yang berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter. “Selaras dengan pesan transformasi berbasis digital yang digaungkan oleh Perpustakaan Nasional melalui literasi digital, Pemkab Sleman saat ini juga sedang berprogres dalam transformasi digital untuk meningkatkan literasi masyarakat”
Dikatakan pula Pemkab Sleman melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman telah memberikan beberapa layanan berbasis digital seperti e-book Sleman, layanan perpustakaan berbasis web (opac.slemankab.go.id), jaringan kerjasama SOS (Sleman One Search), LDR (Literasi Di Rumah) serta layanan melalui media sosial.
Sementara Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando menyebut bahwa literasi tak hanya sekedar gemar membaca. Literasi, lanjutnya, juga tidak sebatas mengeja huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, dst. Namun, menurutnya literasi setidaknya mempunyai lima tingkatan, yakni mengenal baca tulis hitung dan karakter, kemampuan mengakses kepada ilmu pengetahuan terbaru, kemampuan memahami yang tersirat dari yang tersurat, melahirkan inovasi dan kreativitas, dan kemampuan memproduksi barang dan jasa. “Jadi literasi itu sampai tingkatan memproduksi barang dan jasa. Jika kita tidak percaya bahwa segala hal yang tercipta di muka bumi ini ada ilmunya, maka Indonesia akan semakin tertinggal oleh negara-negara lain yang setiap hari mengajukan hak paten untuk produk-produk yang terbaru,” jelasnya.
Pada kegiatan tersebut juga diserahkan Mobil Perpustakaan Keliling secara simbolis dari Perpustakaan Nasional RI kepada Pemerintah Kabupaten Sleman. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Kabupaten Sleman. Tema yang diangkat dalam acara ini adalah “Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional”.
Rangkaian kegiatan yang juga digelar secara daring tersebut diakhiri dengan acara talk show yang turut menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Bupati Sleman/Bunda Literasi Sleman, Kustini Sri Purnomo, Ketua DPRD Kabupaten Sleman, Haris Sugiharta, S.IP., Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington D.C. Amerika Serikat, Prof. Popy Rufaidah, PH.d., Pegiat Literasi, Dr. Muhsin Kalida, S.Ag., MA., M.Pd., dan Akademisi (Dosen Fisipol UGM) Dr. Muhamad Sulhan, S.IP, M.Si. Talk show ini mengangkat tematik “Batik, Literasi, dan Kesejahteraan”.
1
Jul
Berdasarkan Berita Acara Nomor 002/ PANSEL-BAZNAS/ 2022 tentang Penetapan Hasil Seleksi Administrasi Pendaftar Calon Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Sleman Periode 2022 – 2027 diumumkan Hasil Seleksi Administrasi Capim BAZNAS
Selengkapnya dapat diakses pada tautan ini
29
Jun
Pemerintah Kabupaten Sleman menyerahkan kembali Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) Asrama Haji kepada Kemenag Kanwil DIY, pada Rabu (29/6). Penyerahan tersebut dilakukan oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, didampingi Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, beserta jajarannya. Asrama Haji tersebut sebelumnya telah dijadikan shelter, tempat karantina, dan juga tempat isolasi bagi berbagai lapisan masyarakat Kabupaten Sleman, baik yang ber KTP Sleman maupun ber KTP luar Sleman. Selama tahun 2021, shelter Asrama Haji ini telah dipergunakan untuk merawat 1.311 orang, baik yang ber KTP Sleman maupun luar Sleman dengan tanpa dipungut biaya.
Kustini mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama Kabupaten Sleman yang telah mengijinkan penggunaan Asrama Haji yang berada di Jl. Ring Road Utara, Sinduadi, Mlati ini sebagai shelter bagi penderita COVID-19 selama kurang lebih dua tahun. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung kelancaran operasional shelter Asrama Haji ini. “Berkat dukungan dan bantuan saudara-saudara, Pemkab Sleman dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat penderita COVID-19 yang menerima perawatan di shelter Asrama Haji ini,” ujarnya.
Bersamaan dengan penyerahan shelter Asrama Haji tersebut, juga diserahkan kembali para tenaga pendukung, seperti pengelola logistik, PHL, satpam dan tenaga cleaning service, kepada pengelola Asrama Haji. Sedangkan untuk relawan tenaga kesehatan dialihkan untuk bergabung dengan tenaga kesehatan di rusunawa Gemawang.
“Saat ini kami juga masih mempertahankan satu shelter COVID-19, yakni shelter Rusunawa Gemawang. Shelter tersebut masih kita operasionalkan sebagai antisipasi jika terjadi kenaikan level status COVID-19 di Kabupaten Sleman,” kata Kustini.
Kepala BPBD Sleman, Makwan, menyebut keberadaan shalter Asrama Haji ini sangat membantu penanganan Covid-19 di Kabupaten Sleman. Terlebih menurutnya mobilitas masyarakat di Kabupaten Sleman tergolong tinggi. Dikatakan dari bulan Januari sampai Desember 2021 jumlah penghuni di Asrama Haji sebanyak 1.311 orang. Dari jumlah penghuni tersebut yang ber KTP Sleman di FKDC Asrama Haji sebanyak 921 orang atau sebesar 70,25%. Sedangkan yang bukan ber KTP Sleman namun berdomisili atau sedang bertugas atau berkunjung ke Kabupaten Sleman sebanyak 390 orang atau sebesar 29,75%.