27
Jul
Pameran Potensi Pertanian dan Gelar Potensi Kesenian Kapanewon Sleman resmi dibuka Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, pada Rabu (27/7). Bertempat di Kantor Kapanewon Sleman, acara dilaksanakan dengan menampilkan pertunjukan seni, pameran UMKM, dan kegiatan donor darah.
Dalam agenda tersebut, Panewu Sleman, Suryanto, melaporkan bahwa Pameran Potensi Pertanian dan Gelar Potensi Kesenian memiliki tujuan untuk lebih memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Sleman, khususnya dari Kapanewon Sleman. Baik dari bidang kesenian, produk-produk kuliner, hingga potensi alam.
“Harapannya, produk-produk lokal dari masyarakat Kabupaten Sleman, khususnya kapanewon Sleman, dapat lebih dikenal. Melalui pameran juga, semoga tidak hanya memunculkan aspek jual beli, namun juga dapat diborong seperti tagline yang kerap disampaikan Bupati yaitu, borong bareng produk Sleman,” ujar Suryanto.
Dilanjutkan Suryanto, agenda pameran diikuti oleh seluruh Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan), pegiat UMKM, Petani Milenial, dan kelompok seni di kapanewon Sleman. Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melalui sambutannya, turut menyampaikan dukungan terhadap pelaksanaan Pameran Potensi Pertanian dan Gelar Potensi Kesenian Kapanewon Sleman.
Menurut Kustini, kegiatan ini dapat menjadi jalan untuk membangkitkan UMKM melalui potensi masing-masing daerah. Dengan begitu, ketahanan pangan di kapanewon Sleman dapat terjaga dengan baik dan memberikan dampak baik untuk masyarakat. Kustini, turut mengajak masyarakat untuk bersama-sama menggali dan mengembangkan potensi yang ada di lingkungan sekitar.
“Saya senang dan bangga dengan kegiatan hari ini. Karena melalui pertanian, kita dapat menjaga ketahanan pangan, ditambah lagi dengan adanya pertunjukkan seni ini sekaligus melestarikan budaya kita. Semoga dengan potensi kapanewon Sleman yang dipamerkan pun juga tidak hanya sampai dijual, namun juga diolah untuk memberikan hasil yang lebih baik,” jelas Kustini.
Melalui kesempatan tersebut, Bupati ikut mendorong pelaku pertanian untuk dapat belajar memasarkan produk hasil budidaya pertanian. Untuk kemudian, diharapkan dapat dikembangkan dalam bentuk kerjasama pemasaran produk pertanian dengan menggandeng UMKM, sehingga produk pertanian menjadi lebih bernilai ekonomis.
27
Jul
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo kembali menghadiri evaluasi Desa Binaan Keluarga Sakinah (DBKS) yang bertempat di Kantor Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Rabu (27/7). Evaluasi DBKS yang dilaksanakan di Kalurahan Wonokerto kali ini merupakan penutup rangkaian evaluasi DBKS yang dilaksanakan pada Tahun 2022.
Dalam sambutannya, Kustini mengajak masyarakat khususnya di Kalurahan Wonokerto untuk selalu menjaga keharmonisan didalam keluarga maupun antar warga. Ia juga menekankan kepada masyarakat untuk selalu menghargai perbedaan.
“Saya mengajak masyarakat untuk selalu mengimplementasikan arti dari keluarga sakinah yakni keluarga yang tentram dan harmonis dalam kehidupan sehari-hari.” Ujar Kustini
Lebih lanjut, Kustini menyampaikan apabila keharmonisan ini dapat dijaga nantinya dapat bermuara pada keluarga dan anak-anak generasi penerus untuk mendapatkan kehidupan beragama, pendidikan keluarga, kesehatan keluarga, ekonomi keluarga dan hubungan fungsional dengan lingkung yang baik.
“Dengan kegiatan-kegiatan positif serta pembangunan yang dilaksanakan di Kalurahan Wonokerto ini saya berharap tidak hanya dilakukan untuk keperluan evaluasi tetapi kedepannya dapat berkelanjutan untuk mengimplementasikan slogan Sesarengan mBangun Sleman.” Tutur Kustini
Sementara itu Lurah Wonokerto, Riyanto Sulistyo Budi menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan evaluasi seperti ini dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat khususnya di Wonokerto apa arti Keluarga Sakinah.
“Semoga dengan adanya evaluasi ini memberikan pemahaman warga Wonokerto terkait Keluarga Sakinah dan memberikan manfaat dalam kehidupan bermasyarakat kedepannya”. Ujar Riyanto
Saat ini sudah ada 75 Kalurahan di Kabupaten Sleman yang telah dicanangkan sebagai DBKS. Pemkab Sleman melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat menargetkan tahun ini ada 6 kalurahan yang dicanangkan sebagai DBKS. Sedangkan untuk evaluasi DBKS bagi 5 kalurahan lainnya akan dilaksanakan tahun 2023.
26
Jul
Penyelenggaraan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2022 di Kabupaten Sleman resmi dibuka, Selasa (26/7). Penyelenggaraan TMMD dibuka secara simbolis oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa bertempat di Desa Wisata Pancoh, Girikerto, Kapanewon Turi. Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2022 ini diawali dengan pelaksanaan apel persiapan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. Pembukaan apel persiapan ini ditandai dengan penyerahan alat perlengkapan TMMD dan pemukulan kentongan sebagai tanda dimulainya pelaksanaan TMMD.
Komandan Kodim 0732/Sleman, Letkol Arm Danny Arianto Pardamean Girsang menjelaskan bahwa pada pelaksanaan TMMD kali ini akan dilaksanakan di Dusun Pancoh Kalurahan Girikerto Kapanewon Turi. Lebih lanjut, Letkol Arm. Danny Arianto Pardamean Girsang menuturkan pada pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap II Tahun 2022 terdapat beberapa kegiatan yaitu kegiatan fisik dan non-fisik dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam pelaksanaannya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa TMMD adalah suatu program terpadu antara TNI khususnya TNI AD dan pemerintah daerah yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan, dengan harapan kesejahteraan masyarakat di daerah juga akan meningkat. “Program TMMD ini juga dimaksudkan untuk membantu Kalurahan dalam memperbaiki sarana prasarana di lingkungan Kalurahan sebagai upaya untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.”jelasnya.
Lebih lanjut, Danang mengatakan untuk mendukung kegiatan TMMD baik fisik dan non fisik, Pemkab Sleman mengalokasikan dana hibah berdasarkan SK Bupati Sleman Nomor: 11.3 /Kep.KDH/A/2022 tentang Penerima Hibah Berupa Uang Kegiatan Pemberdayaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahun Anggaran 2022. Dana hibah ini dapat diakses melalui pengajuan Proposal dari LPMK kepada Bupati. Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam TMMD ini yaitu kegiatan fisik diantaranya pembuatan corblok jalan dengan panjang 403,5 meter, lebar 3 meter dan tebal 12 cm. Selain itu juga akan dilakukan pembuatan talut jalan dengan panjang 352 meter, tinggi 70 meter dan lebar atas 30 centimeter.
Sedangkan kegiatan non-fisik yang akan dilaksanakan dalam TMMD ini yaitu penyuluhan pencegahan stunting atau sumber gizi yang baik untuk ibu hamil dan anak yang bekerjasama dengan Dinkes Sleman, Penyuluhan Wawasan Kebangsaan, Penyuluhan NAPZA bekerjasama dengan BNN Sleman dan penyuluhan dan pencegahan kejahatan jalanan bekerjasama dengan Polres Sleman.