Arsip Kategori: Berita

4
Aug

Sleman Menargetkan Capaian UHC 98% di Tahun 2022


Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo kembali melakukan sosialisasi ketercapaian Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Sleman. Kali ini sosialisasi dilaksanakan di Kapanewon Sleman tepatnya di Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat (BBPPM), Kamis (4/8).

Dalam sambutannya, Kustini menyampaikan bahwa saat ini ketercapaian UHC Kabupaten Sleman adalah 96,20 persen. Pemkab Sleman menargetkan ketercapaian ini dapat meningkat di angka 98 persen di tahun 2024. Kustini juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dan berkontribusi atas capaian ini sekaligus mengajak untuk kembala bersinergi dalam mencapai target yang akan dicapai.  “Ketercapaian UHC ini menjadi salah satu komitmen Pemkab Sleman dalam memberikan jaminan serta kepastian perkindungan atas hak jaminan kesehatan bagi setiap warga Sleman.” ujar Kustini
Lebih lanjut, dalam rangka mewujudkan Instruksi Presiden No.1/2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional bahwa Kepala Daerah diberi amanat untuk memastikan penduduknya terdaftar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN – KIS). Oleh karena itu, Bupati Sleman menindaklanjuti instruksi tersebut dengan mengambil langkah strategis dengan mengintegrasikan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) ke dalam program JKN – KIS. Pada kesempatan yang sama, Kustini menyerahkan secara langsung secara simbolis kartu JKN-KIS kepada perwakilan penerima manfaat. 
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama menyampaikan bahwa capaian Sleman yang mendapatkan penghargaan UHC dari BPJS Kesehatan pada Mei lalu juga menjadi motivasi sekaligus mengharap dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat untuk mencapai target 98 persen pada tahun 2024.
“Dengan sosiaisasi ini saya harap masyarakat dapat mehami dan mendukung program-program pemerintah di bidang kesehatan yang nantinya juga dapat berdampak kepada kesejahteraan masyarakat Sleman tentunya.” tutur Cahya


4
Aug

Lebih Dari 1600 Kendaraan Dinas Sleman Telah Terdaftar di My Pertamina


Pemerintah Kabupaten Sleman lakukan sosialisasi Penerapan dan Pelatihan Aplikasi MyPertamina, pada Kamis (4/8) di Aula Pangripta Bappeda Sleman. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut kebijakan PT Pertamina (Persero) terkait penggunaan bensin pertalite dan solar bersubsidi agar tepat sasaran dalam penyalurannya. Dalam agenda tersebut, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, hadir didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Budiharjo , Sales Branch Manajer II PT Pertamina Yogyakarta, William Handoko Gotama, serta Sekretaris Hiswana Migas Yogyakart, Lustio Wibisono.
Danang menuturkan, bahwa program Subsidi Tepat menjadi program yang penting untuk disosialisasikan. Terlebih lagi dengan kehadiran perwakilan OPD, panewu, serta lurah dalam acara tersebut, diharapkan dapat menjadi jembatan informasi yang tepat untuk masyarakat dalam memahami program Subsidi Tepat. Sebab, hingga saat masih banyak masyarakat yang belum memahami terkait program tersebut.
“Kami menghadirkan panewu dan lurah pada hari ini agar bisa melakukan sosialisasi terhadap program Subsidi Tepat MyPertamina ini. Kehadiran bapak ibu semua harus memberikan informasi yang tepat serta perhatian kepada masyarakat. Sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman atau ketidaktahuan dari masyarakat,” ujar Danang.
Sementara itu, Sales Branch Manajer II PT Pertamina Yogyakarta, William Handoko Gotama, menerangkan bahwa program Subsidi Tepat merupakan cara untuk memastikan penyaluran bensin solar dan pertalite bersubsidi disalurkan secara tepat. Salah satu langkah yang diterapkan yaitu dengan mewajibkan pemilik kendaraan roda 4 yang menggunakan solar atau pertalite untuk mendaftarkan beberapa berkas pada website subsiditepat.mypertamina.id.
“Jadi fokusnya bukan pada wajib menggunakan aplikasi MyPertamina. Nanti bapak ibu hanya perlu terdaftar dalam website. Agar bisa terdata, nanti bapak ibu bisa mengunggah beberapa dokumen, seperti data diri dan foto kendaraan. Jika semua berkas yang diperlukan sudah siap, nanti proses untuk mengunggahnya tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 10 hingga 15 menit,” begitu penjelasan William.
Wiliam melanjutkan, bagi pemilik kendaraan yang sudah terdaftar, nantinya akan melewati proses verifikasi data sekitar 7 hari. Setelah itu, pemilik kendaraan akan menerima barcode atau kode QR yang bisa digunakan untuk transaksi pertalite atau solar di SPBU. Sehingga William menegaskan, pembelian solar ataupun pertalite tidak akan menggunakan telepon genggam secara langsung.
Hingga saat ini, Wiliam menuturkan sebanyak 1620 kendaraan di Kabupaten Sleman telah terdata dalam aplikasi MyPertamina. Secara keseluruhan, data tersebut hanya sekitar 3,7% dari data seluruh warga Sleman. Sehingga William pun berharap melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan jumlah kendaraan yang telah didaftarkan pemilik, dan penyaluran bensin pertalite dan solar bersubsidi dapat disalurkan secara tepat.

 


4
Aug

Pasar Gendol Menyatakan Bebas Kredit Ilegal


Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman melaksanakan kegiatan Deklarasi Pasar Gendol Bebas Kredit Ilegal Menuju Sejahtera (BERES). Deklarasi tersebut dilaksanakan di kawasan Pasar Gendol, Sumberejo, Kapanewon Tempel pada hari Kamis (4/8).
Kepala Disperindag Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih dalam laporannya menyampaikan bahwa deklarasi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman membebaskan para pedagang Pasar dari kredit ilegal. “Pemerintah Kabupaten Sleman tidak hanya berupaya merevitalisasi Pasar dari segi fisik saja, namun juga bagi para pelaku, petugas maupun pedagang di Pasar Gendol. Salah satunya melalui deklarasi bebas kredit ilegal,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan deklarasi, Disperindag Sleman bekerjasama dengan Bank BRI menjadi mitra lembaga keuangan resmi sehingga terdapat jaminan keamanan bagi para pedagang yang akan melakukan pinjaman.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang berkesempatan menyaksikan secara langsung deklarasi Pasar Gendol bebas kredit ilegal.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan apresiasi serta terimakasihnya kepada Bank BRI yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam pelaksanaan deklarasi bebas kredit ilegal.
Lebih lanjut, Kustini menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya merevitalisasi Pasar Tradisional yang ada di wilayah Sleman.  Selain itu, dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam transaksi, Pemkab Sleman juga melakukan digitalisasi melalui e-retribusi di Pasar seperti metode pembayaran dengan menggunakan QRIS.

 


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.