Arsip Kategori: Berita

9
Aug

Kustini Kembali Tekankan Visi Rumah Bersama Dalam Seminar Pengendalian Lingkungan


Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka Seminar Pengendalian Keamanan Lingkungan dengan tema “Merajut Kebhinnekaan Mewujudkan Sleman Sebagai Rumah Bersama yang Harmonis”. Acara tersebut diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman (Kesbangpol), bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Selasa malam (9/8).
Pada sambutannya, Kustini mengapresiasi dan sekaligus menjelaskan pentingnya seminar pengendalian keamanan lingkungan ini karena Kabupaten Sleman memiliki penduduk heterogen dengan mobilitas tinggi sehingga rentan terjadi gesekan antar masyarakat.
“Pemkab Sleman memilki visi menjadikan Sleman sebagai Rumah Bersama, oleh karena itu Pemkab Sleman berkomitmen untuk mengakomodir keamanan, kenyamanan dan ketertiban bagi seluruh masyarakat Sleman baik warga asli Sleman maupun pendatang.” Ujar Kustini
Lebih lanjut, Bupati Sleman berharap seminar ini dapat menjadi sarana diskusi meramu masukan dari berbagai elemen masyarakat mengenai pengendalian keamanan lingkungan. Kemudian Kustini mengajak seluruh elemen masyarakat Sleman untuk senantiasa mewujudkan kerukunan dalam lingkungan sosial yang heterogen
“Saya juga berharap seluruh peserta dapat  berperan aktif dalam mengajak masyarakat lain untuk mewujudkan kerukunan dan keharmonisan di Kabupaten Sleman. Kerukunan yang telah lama terbentuk merupakan hasil ikhtiar kita bersama untuk hidup saling menghormati dan saling mengharagai.” Ujar Kustini
Sementara itu, Kepala Kesbangpol, Hery Sutopo menjelaskan maksud dan tujuan seminar ini merupakan implementasi untuk menjadikan Kabupaten Sleman sebagai Rumah Bersama yang harmonis.
“Seminar ini merupakan wujud sinergitas dan sekaligus indikasi komitmen dari berbagai pihak atas kesadaran perlunya menjadikan Kabupaten Sleman sebagai Rumah Bersama yang harmonis dalam kehidupan sosial masyarakat salam mengantisipasi berbagai gangguan kemanan.” Tutur Hery
Seminar tersebut diikuti sebanyak 40 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sleman, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sleman, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sleman, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kapanewon dan Perwakilan Tokoh Indonesia Timur. Pengisi materi atau narasumber yakni Dr. Andreas Budi Widiyanta, Dosen Departemen Sosiologi Fisipol UGM dan Ignasius Jaques Juru, Dosen Departemen Ilmu Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM.
Dalam acara tersebut juga diserahkan benda merah putih kepada perwakilan peserta sebagai bagian dari gerakan pembagian 10 juta bendera merah putih yang dicanangkan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kementrian Dalam Negeri dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke 77.

 


9
Aug

Bupati Tinjau Langsung Kerusakan Akibat Kebakaran di SD N Delegan 1


Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meninjau secara langsung lokasi kebakaran yang menghanguskan bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Delegan 1 yang terletak di Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan.
“Kami hari ini melakukan tinjauan di SDN Delegan 1 untuk mengetahui secara langsung kondisi SDN Delegan 1 yang mengalami kebakaran,” katanya. Sebelumnya diinformasikan bahwa terjadi kebakaran pada hari Selasa (9/8) pukul 19.47 WIB.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo tiba di lokasi kebakaran pada hari Rabu (10/8) siang. Sesampainya di lokasi, Kustini berbincang dengan Kepala Dinas Pendidikan Sleman dan pihak sekolah.
Setelah itu, Kustini kemudian mengecek beberapa ruang kelas yang telah hangus terbakar. Setidaknya terdapat 7 ruang kelas yang hangus terbakar dan menyisakan 3 ruang kelas yang masih bisa digunakan.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini. Sementara ini kegiatan belajar mengajar juga masih bisa dilakukan di beberapa ruangan yang masi bisa digunakan. Ada beberapa ruangan dengan sistem belajar secara bergantian pagi dan siang,” jelas Kustini.
Lebih lanjut, Kustini menuturkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman akan memberikan bantuan kepada SDN Delegan 1 setelah dilakukan pengecekan secara menyeluruh sehingga dapat diketahui jumlah kerugian akibat musibah kebakaran tersebut.

 


9
Aug

Terkait Bantuan ternak Kasus PMK, Bupati Harap Semua Peternak di Sleman Terdata


Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo meminta Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman segera mendata ternak di Sleman yang mati dan potong bersyarat akibat penyakit mulut dan kuku (PMK). Langkah tersebut sebagai upaya dari pemerintah untuk memberikan bantuan pada peternak untuk hewan ternak yang mati ataupun dipotong bersyarat karena terkena PMK.
“Aturannya sudah ada, saya koordinasikan dengan DP3 Sleman. Saya minta lakukan pendataan, jangan sampai ada peternak yang hewannya mati atau dipotong bersyarat tidak terdata,” ungkap Kustini saat dikonfirmasi, Selasa (9/8).
Kustini menuturkan, peternak yang mendapatkan bantuan adalah yang mempunyai hewan yang mati tertular PMK. Serta hewan yang tertular PMK dan harus dikenakan tindakan pemotongan bersyarat, Jumlah bantuan yang diberikan untuk masing-masing hewan berbeda. Untuk sapi atau kerbau Rp. 10 juta per ekor, kambing atau domba Rp. 1,5 juta per ekor dan babi Rp. 2 juta per ekor.
“Sesuai aturan yang ada, pembayaran bantuan akan dibatasi paling banyak lima hewan setiap peternak. Semoga ini dapat meringankan peternak-peternak kita yang kesusahan karena virus ini (PMK),”terang Kustini.
Kustini juga menegaskan bahwa Pemkab Sleman terus berupaya menekan angka penyebaran PMK dengan vaksinasi ternak yang sudah dimulai sejak 25 Juni 2022.
“Alhamdulilah 3.100 dosis vaksin pertama sudah dilakukan. Dan saat ini sedang dilakukan vaksinasi dosis kedua dengan jumlah yang sama dengan yang pertama. Ditambah dosis pertama sejumlah 800 dosis, Harapannya memang ini ampuh menanggulangi PMK,” imbuh Kustini.
Kepala DP3 Sleman, Suparmono mengatakan sesuai arahan bupati pihaknya akan melakukan pendataan hewan ternak yang mati atau dipotong bersyarat akibat tertular PMK dengan membentuk tim pendataan di tingkat kabupaten dengan melibatkan pihak kecamatan dan kalurahan untuk memperbaiki data sebelumnya. Data yang ada saat ini tercatat hewan ternak yang mati akibat PMK per 9 Agustus 2022 mencapai 239 ekor. Sementara untuk hewan ternak yang dipotong bersyarat mencapai 159 ekor.
“Tadi pagi sudah (diberi arahan). Siang ini akan segera kita tindaklanjuti. Dan sesegera mungkin akan diadakan pendataan,” pungkas Suparmono.


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.