Batas akhir pembayaran SPPT PBB tahun 2010 di Kabupaten Sleman adalah sampai dengan tanggal 30 September 2010. Untuk itu kepada masyarakat diingatkan agar segera melunasi PBBnya sebelum batas akhir pembayaran berakhir. Pembayaran dapat dilakukan melalui pemerintah desa maupun kepada bank-bank yang ditunjuk pada hari dan jam kerja.

Disampaikan oleh Kepala Bagian Humas Kabupaten Sleman Dra Endah Sri Widiastuti, MPA sampai dengan minggu pertama bulan September 2010 (6 September 2010), capaian penerimaan PBB baru mencapai 51,56%.   Kecamatan yang paling tinggi capaian penerimaan PBB tahun 2010 sampai saat ini adalah  Cangkringan (60,19%), Turi (51,50%), Moyudan (32,03%), Ngaglik (30,34%) dan Pakem (28,74%).

Target Perolehan PBB tahun 2010 adalah Rp 58.431.380.442,- dengan rincian PBB Pedesaan Rp 5,550 milyar, PBB perkotaan Rp 34,5 milyar dan PBB Migas sebesar RP 18.381.380.442,- Sedangkan realisasi penerimaan PBB tahun 2009 lalu adalah sebesar Rp 57.066.733.504,- atau mencapai 103,15% dari target yang ditetapkan yaitu Rp 55.323.195.000,-

Hambatan yang dihadapi dalam pemungutan PBB tahun 2010 adalah adanya keterlambatan penyampaian SPPT PBB kepada Wajib Pajak karena proses pencetakan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Selain itu juga masih banyak proses pengajuan baik pembetulan/pengurangan yang belum selesai serta obyek pajak yang subyek pajaknya berada di luar daerah sedangkan Kepala Dusun sebagai petugas pemungut pajak tidak mengetahui pemiliknya. Momen waktu yang bersamaan dengan puasa Ramadhan dan Hari raya Idul Fitri juga turut menjadi kendala pembayaran PBB.

Guna meningkatkan kinerja Pemerintahan Desa dalam melaksanakan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, pada tahun 2010 ini, 10 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Sleman mengadakan seleksi untuk pengisian jabatan kepala bagian dan kepala urusan. Seleksi perangkat desa ini dilaksanakan melalui sistem ujian tertulis dan dilakukan secara serentak pada tanggal 21 September 2010.

Menurut Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda Kab. Sleman, Drs. Joko Supriyanto, M.Si, sampai dengan berakhirnya masa pendaftaran bagi calon Kepala Bagian dan Kepala Urusan, jumlah pendaftar sebanyak 243 orang. Dari jumlah tersebut, pendaftar pria berjumlah 175 orang, dan perempuan berjumlah 68 orang. Dilihat dari latar belakang pendidikannya, pendaftar dengan latar belakang S1 menjadi pendaftar terbanyak dengan 117 orang, SLTA berjumlah 93 orang, D3 berjumlah 26 orang, SLTP berjumlah 3 orang, D2 berjumlah 1 orang. Bahkan terdapat pendaftar yang berlatar belakang pendidikan S2 yang berjumlah 3 orang.

Lebih lanjut, Drs. Joko Supriyanto, M.Si, menyatakan dalam proses seleksi perangkat desa kali ini, terdapat 10 lowongan yaitu, Kepala urusan Perencanaan Desa Ambarketawang Gamping, Kabag Pemerintahan Desa Nogotirto Gamping, Kabag Pemerintahan Desa Tlogoadi Mlati, Kabag Pembangunan Desa Sumberadi Mlati, Kabag Pemerintahan Desa Caturtunggal Depok, Kabag Pelayanan Umum Desa Purwomartani Kalasan, Kabag Keuangan Desa Sinduharjo Ngaglik, Kabag Keuangan Desa Triharjo Sleman, Kabag Kemasyarakatan Desa Pandowoharjo, Kabag Pemerintahan Desa Lumbungrejo Tempel.

Hari pertama masuk kerja di lingkungan Pemkab Sleman, Selasa, 14 September 2010 dimanfaatkan untuk Halal Bil Halal karyawan dengan Pejabat Pemkab Sleman. Sekda Sleman beserta Ibu mengawali jabat tangan dengan Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI yang dampingi Istri, dilanjutkan dengan Assekda, Kepala Dinas/Instansi serta semua karyawan/karyawati di lingkungan Sekretariat Pemkab Sleman serta Dinas/Instansi serta karyawan BUMD Kabupaten Sleman. Hadir pula dalam kesempatan ini Ketua DPRD Sleman Kuswanto, SH.

Tradisi halal bil halal yang dilaksanakan di Pendopo Parasamya ini sudah dilaksanakan sejak lama, dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk berjabat tangan dengan Bupati beserta pejabat  Pemkab Sleman yang lain. Sekitar 1000 karyawan/karyawati nampak antri dengan tertib untuk dapat berjabat tangan dengan pejabat dan selesai berjabat tangan disediakan berbagai aneka menu makanan untuk makan bersama. Kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk saling berjabat tangan di antara para karyawan sendiri yang belum sempat bertemu.