Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, SS,M.Hum kembali melakukan orientasi ke berbagai dinas di lingkungan Kabupaten Sleman. Pada hari Rabu 15 September 2010 giliran Dinas Kesehatan dan Dinas Perindakop yang mendapat kunjungan Wabup. Dalam kunjungannya, Wakil Bupati Sleman didampingi oleh Asekda Bidang Pembangunan dr, Sunartono, M.Kes, Kepala Bagian Humas Dra. Endah SW, dan staf ahli bupati.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes melaporkan bahwa program Dinas Kesehatan kedepan yang akan dilaksanakan dan telah dilaksanakan antara lain adalah program perilaku dan pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat lebih diperdayakan sebagaimana mestinya, juga perbaikan gizi pada masyarakat , terutama bagi keluarga miskin dan ibu hamil agar anak yang lahir kelak menjadi anak yang sehat dan cerdas. Disamping itu juga dilakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit. Kedepan diharapkan masyarakat Sleman semuanya berperilaku hidup bersih dan sehat. Untuk melaksanakan tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman memprogramkan rumah tangga yang sehat, juga dibentuk desa siaga penyuluhan dan pencegahan penyakit. Sementara untuk meningkatkan gizi, langkah yang diambil antara lain dengan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan bayi. Untuk pencegahan HIV/AIDS dengan melakukan penyuluhan dan bekerja sama dengan UGM.
Disamping program tersebut masih banyak rencana yang akan dilakukan Dinas Kesehataan antara lain program lingkungan sehat, dimana diharapkan masyarakat Slemaan berperilaku hidup yang bersih dan sehat, termasuk didalamnya lingkungan yang sehat. Yang tidak kalah pentingnya adalah program kesehatan bagi penduduk miskin.
Dalam kesempatan tersebut Asekda Bidang Pembangunan dr. Sunartono, M.Kes mengatakan bahwa program yang akan diambil tersebut handaknya betul-betul dilaksanakan, meskipun sampai saat ini sudah berjalan dan perlunya peningkatan agar program tersebut betul-betul dirasakan oleh masyarakat. Yang jelas dengan program tersebut diharapkan masyarakat Sleman tidak akan mengalami kekurangan gizi. Ditambahkan Sunartono bahwa kalau anak harus sehat dan cerdas maka ibunya juga harus diperhatikan akan gizinya. Kalau memberi gizi pada anak maka ibunya juga harus diperhatikan karena ada keterkaitan, jangan sampai bayinya sehat tetapi ibunya kurang sehat, maka semuanya harus seimbang.
Sementara Wakil Bupati Sleman Yuni Satiya Rahayu dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa gizi tidak lepas dari kemiskinan, makanya yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah dengan mengurangi angka kemiskinan, bahkan kalau bisa bebas dari kemiskinan meskipun hal tersebut sulit untuk diwujudkan tetapi dengan tekad dan keyakinan, lambat laun angka kemiskinan di Sleman akan berkurang secara signifikan dan itu perlu kerja keras semua pihak.
Ditambahkan oleh Wabup bahwa pembangunan kesehatan adalah bidang yang menjadi fokus perhatian dan sesuai dengan visi misinya. Ia tertarik dengan program kesehatan bagi warga miskin. Menurutnya kita perlu mewadahi anak anak yang kurang gizi karena anak adalah penerus kita. Terkait dengan program ASI eksklusif Wabup juga minta agar yang diperhatikan bukan hanya bayinya tetapi juga ibunya, karena bayi dan ibu adalah satu paket. Program ini perlu terus ditingkatkan perhatiannya.
Menyinggung HIV/AIDS Wabup Yuni bergarap agar penanggulangan HIV/AIDS jangan hanya sekali dalam setahun terutama pada hari AIDS, tetapi harus dilakukan secara terus-menerus, terutama Dinas Kesehatan Kab.Sleman bahwa realissasi obat generik sudah diterima dari pusat, bahkan secara dalam melakukan penyuluhan pada masyarakat. Terlebih karena Sleman sebagai daerah tujuan pendidikan tentunya banyak pelajar, yang merupakan kelompok yang rentan HIV – AIDS. Oleh karena itu perlu penyuluhan yang benar tentang AIDS dan pencegahan sejak dini akan bahaya AIDS.
Dalam kesempatan tersebut Wabup juga menanyakan kondisi stok obat generik di Sleman dan dijelaskan oleh Kapada Dinas jika kuantitas obat generik mampu memenuhi sampai pertegahan tahun 2010.