Arsip Kategori: Berita

17
Sep

Wakil Bupati Orientasi ke Dinas Kesehatan

Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, SS,M.Hum kembali melakukan orientasi ke berbagai dinas di lingkungan Kabupaten Sleman. Pada hari Rabu 15 September 2010 giliran Dinas Kesehatan dan Dinas Perindakop yang mendapat kunjungan Wabup. Dalam kunjungannya, Wakil Bupati Sleman didampingi oleh Asekda Bidang Pembangunan dr, Sunartono, M.Kes, Kepala Bagian Humas Dra. Endah SW, dan staf ahli bupati.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes melaporkan bahwa program Dinas Kesehatan kedepan yang akan dilaksanakan dan telah dilaksanakan antara lain adalah program perilaku  dan pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat lebih diperdayakan sebagaimana mestinya, juga perbaikan gizi pada masyarakat , terutama bagi keluarga miskin dan ibu hamil agar anak yang lahir kelak menjadi anak yang sehat dan cerdas. Disamping itu juga dilakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit. Kedepan diharapkan masyarakat Sleman semuanya berperilaku hidup bersih dan sehat. Untuk melaksanakan tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman memprogramkan rumah tangga yang sehat, juga dibentuk desa siaga penyuluhan dan pencegahan penyakit. Sementara untuk meningkatkan gizi, langkah yang diambil antara lain dengan pemberian makanan tambahan bagi ibu  hamil dan bayi. Untuk pencegahan HIV/AIDS  dengan melakukan penyuluhan dan bekerja sama dengan UGM.

Disamping program tersebut masih banyak rencana yang akan dilakukan Dinas Kesehataan antara lain  program lingkungan sehat, dimana diharapkan masyarakat Slemaan berperilaku hidup yang bersih dan sehat, termasuk didalamnya lingkungan yang sehat. Yang tidak kalah pentingnya adalah program kesehatan bagi penduduk miskin.

Dalam kesempatan tersebut  Asekda  Bidang  Pembangunan dr. Sunartono, M.Kes  mengatakan bahwa  program yang akan diambil tersebut handaknya betul-betul dilaksanakan, meskipun sampai saat ini sudah berjalan  dan perlunya peningkatan agar program tersebut betul-betul dirasakan oleh masyarakat. Yang jelas dengan program tersebut diharapkan masyarakat Sleman tidak akan mengalami kekurangan gizi. Ditambahkan Sunartono bahwa kalau anak harus sehat dan cerdas maka ibunya juga harus diperhatikan akan gizinya. Kalau memberi gizi pada anak maka ibunya juga harus diperhatikan karena ada keterkaitan, jangan sampai bayinya sehat tetapi ibunya kurang sehat, maka semuanya harus seimbang.

Sementara Wakil Bupati Sleman Yuni Satiya Rahayu dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa gizi tidak lepas dari kemiskinan, makanya yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah dengan mengurangi angka kemiskinan, bahkan kalau bisa bebas dari kemiskinan meskipun hal tersebut sulit untuk diwujudkan tetapi dengan tekad dan keyakinan, lambat laun angka kemiskinan di Sleman akan berkurang secara signifikan dan itu perlu kerja keras semua pihak.

Ditambahkan oleh Wabup bahwa pembangunan kesehatan adalah bidang yang menjadi fokus perhatian dan sesuai dengan visi misinya. Ia tertarik dengan program kesehatan bagi warga miskin. Menurutnya kita perlu mewadahi anak anak yang kurang gizi karena anak adalah penerus kita. Terkait dengan program ASI eksklusif Wabup juga minta agar yang diperhatikan bukan hanya bayinya tetapi juga ibunya, karena bayi dan ibu adalah satu paket. Program ini perlu terus ditingkatkan  perhatiannya.

Menyinggung HIV/AIDS Wabup Yuni bergarap agar  penanggulangan HIV/AIDS jangan hanya sekali dalam setahun terutama pada hari AIDS, tetapi harus dilakukan secara terus-menerus, terutama Dinas Kesehatan Kab.Sleman bahwa realissasi obat generik sudah diterima dari pusat, bahkan secara dalam melakukan penyuluhan pada masyarakat. Terlebih karena Sleman sebagai daerah tujuan pendidikan tentunya banyak pelajar, yang merupakan kelompok yang rentan HIV – AIDS. Oleh karena itu perlu  penyuluhan yang benar tentang AIDS dan pencegahan sejak dini akan  bahaya AIDS.

Dalam kesempatan tersebut Wabup juga menanyakan kondisi stok obat generik di Sleman dan dijelaskan oleh Kapada Dinas jika kuantitas obat generik mampu memenuhi sampai pertegahan tahun 2010.

17
Sep

Syawalan Paguyuban Dukuh Cokropamungkas

Paguyuban Dukuh Kabupaten Sleman Cokropamungkas ( Condongeng Karso Pangudi Munggah Kasembadyaning Sedyo ) melaksanakan syawalan 1431 H di gedung Serbaguna Kab. Sleman Rabu, 15 September 2010. Acara dihadiri oleh  para dukuh  se-Kabupaten Sleman dan juga Bupati Sleman Sri Purnomo.

Ketua Panitia Kismiyadi dalam sambutannya mengatakan bahwa melalui acara syawalan Paguyuban Cokropamungkas, muda-mudahan terhitung amal ibadah dan diterima dihadapan Allah, dan kegiatan silahturahmi ini dilaksanakan secara rutin tiap tahun. Ia berharap bahwa di hari esok lebih baik dari pada hari ini didalam kita menjalankan amanah yang telah diberikan kepada para Dukuh se Kab. Sleman.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Paguyuban Dukuh Cokropamungkas Sukiman, mengatakan bahwa Paguyuban Dukuh Se Kab. Sleman telah merasakan indahnya  kerja sama dengan berbagai pihak yang  akan di bangun terus secara baik sampai batas waktu yang tak terhingga. Termasuk menuntut keistimewaan Yogyakarta yang sampai saat ini tidak jelas.

Dia mohon kepada semua kepala Dukuh harus patuh kepada Pimpinan, Lurahnya, perangkatnya, camat dan Bupatinya serta DPRD juga semuanya, serta bisa melaksanakan tugas dengan aturan yang ada dan bisa ngemong dengan masyarakatnya.

Dalam acara tersebut Bupati Sleman, di awal sambutannya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1431 H Mohon Maaf Lahir Batin kepada seluruh masyarakat khususnya paguyuban dukuh Cokropamungkas.  Ia berharap, selama 5 tahun kedepan, bisa terbangun kerjasama antara pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan pemerintah Desa serta didukung tingkat padukuhan, guna membangun masyarakat Sleman menuju masyarakat yang sejahtera, lebih berdaya saing dan lebih berkeadilan gender. Lebih lanjut, bupati menambahkan bahwa upaya membangun masyarakat ini harus juga didukung oleh partisipasi seluruh warga masyarakat. Sedangkan diakhir sambutannya, Bupati mengingatkan bahwa inti dari syawalan itu adalah syawal yang artinya meningkat, termasuk meningkat dalam hal memberi pelayanan kepada masyarakat.

16
Sep

Dinas Budpar Sleman Kembali Gelar Tour de Merapi

Untuk mempromosikan dan menggairahkan kepariwisataan daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman kembali menggelar  touring wisata bertajuk Tour de Merapi (TDM). Tour de Merapi 2010 akan dilangsungkan Minggu 10  Oktober 2010 dengan start di Lapangan Pemkab Sleman dan finish di Obyek Wisata Kaliurang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Drs. Untoro Budiharjo menuturkan bahwa  TDM 2010 tidak lagi menggandeng kabupaten tetangga seperti Kabupaten Boyolali, Klaten ataupun Magelang, sehingga jalur yang akan ditempuh para peserta juga hanya di wilayah Sleman.

Untoro menambahkan bahwa meskipun tidak bekerjasama dengan kabupaten tetangga, pihaknya merasa optimis akan banyak peminat yang mengikuti event tersebut. Karena event TDM sudah dilaksanakan beberapa kali sehingga memiliki komunitas pecinta touring yang hampir dipastikan mengikuti TDM pada setiap tahunnya. Untuk kelancaran pelaksanaan TDM 2010, panitia juga  bekerjasama dengan beberapa mitra kerja  untuk penyediaan fasilitas.

Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA mengungkapkan bahwa jarak tempuh TDM 2010 sepanjang 100 km yang melewati berbagai obyek wisata dan desa wisata diantaranya desa wisata Ketingan, Sendari, Sangubanyu, Gamplong, Brajan, Kelor, Trumpon, Tunggularum, Nganggring, Turgo, Museum Gunungapi Merapi (MGM), Kaliurang Timur. Di sepanjang jalan yang dilalui, para peserta akan  dapat menikmati panorama alam dan suasana alam pedesaan yang begitu mempesona. “Event ini sangat cocok untuk kalangan remaja dan keluarga yang ingin refreshing sekaligus berwisata ke obyek-obyek wisata dan desa-desa wisata Sleman. TDM 2010 juga sangat tepat bagi mereka yang memang belum mengenal dan ingin mengetahui obyek wisata dan desa wisata yang dilewati,” jelas Shafitri.

Shavitri  menambahkan bahwa untuk  TDM 2010 peserta ditarget sebanyak 500 kendaraan bermotor atau 1000 orang. Sedangkan pendaftaran terbuka untuk umum baik untuk masyarakat DIY maupun luar DIY. Pendaftaran telah dimulai sejak 1 September dan akan ditutup 1 Oktober 2010 di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Jl. KRT Pringgodiningrat No.13 Tridadi Sleman pada hari kerja Senin – Jumat pukul 07.30 – 15.00 WIB.

Kontribusi pendaftaran sebesar Rp.100.000 dengan fasilitas 2 jaket, konsumsi, asuransi, dan kupun undian untuk memperebutkan doorprize utama 2 (dua) buah sepeda motor dan berbagai doorprize lainnya sepertinya sepeda gunung, handphone, televisi, VCD player, kipas angin, jam dinding, dll.

Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya yang dialami panitia saat  menolak banyak pendaftar, Shafitri mengharapkan agar para peminat TDM 2010 untuk segera mendaftarkan diri seawal mungkin. Panitia juga tidak bisa menjamin dapat memberikan fasilitas yang lengkap kepada para peserta yang mendaftar diluar target yang telah ditentukan.-

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.