Arsip Kategori: Berita

27
Sep

Bupati Tinjau Lokasi Longsor di Prambanan

Perubahan musim yang tidak menentu saat ini ternyata banyak menimbulkan korban baik korban benda maupun jiwa dan itu mestinya menjadi kewaspadaan bersama baik pemerintah maupun masyarakat.  Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs.Sri Purnomo saat meninjau bencana tanah longsor di Dusun Nglengkong, Sambirejo Prambanan. Dalam penjinjauan tersebut bupati didampingi antara lain Asekda Bidang Pembangunan dr. Sunartono, M.Kes, Kepala Dinas Tenaga kerja dan Sosial Drs. Kriswanto, Msc, Kepala Bagian Humas Dra. Endah SW. Lebih lanjut disampaikan Sri Purnomo bahwa  untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi masyarakat diharapkan selalu waspada, teruma bila terjadi hujan yang terus-menerus apalagi di daerah perbukitan seperti yang terjadi di Prambanan ini. Karena di daerah prambanan, terutama di daerah  atas yang berbukit dengan bebatuan yang rawan akan longsor. Disamping itu  karena musim yang tidak menentu tersebut bukan hanya masyarakat Prambanan yang harus waspada tetapi masyarakat Sleman  semua. Diharapkan pula masyarakat saling gotong royong untuk memperbaiki rumah/tempat ibadah yang rusak, meskipun tidak sampai mengevakuasi masyarakat yang kena longsoran tetapi kewaspadaan harus selalu dilakukan. Kepada warga yang saat itu tengah bergotong royong membersihkan sampah akibat banjir Bupati juga minta agar kegotong royongan itu diteruskan.

Bencana tanah longsor yang terjadi di Dusun Nglengkong Sambirejo Prambanan tersebut karena guyuran hujan yang terus menerus hingga bendungan yang ada diatasnya tidak mampu lagi menahan air karena hujan. Bencana tanah longsong yang terjadi tanggal 23 jam 20.WIB tersebut menimbulkan koran harta benda yang cukup besar. Bencana tanah longsor/banjir tersebut menghayutkan 2 (dua) ekor sapi dan satu ekor kambing. Sedang korban rumah yang hancur tanpa bekas 1 rumah milik  Darmo Pawiro  karena rumah dan isinya hancur terbawa air yang diperkirakan menderita kerugian sekitar 30 juta rupiah. Rumah yang rusak sedang milik Asmo Kariyo yang dalam kesempatan tersebut mendapat bantuan  Rp 2 juta rupiah dan  Rp 500 ribu rupiah sesuai dengan  Perda nomor 3 tahun 2010. Kerusakan paling parah terjadi di RT 6 RW 19 Dusun Nglengkong Sambirejo Prambanan. Disamping kedua rumah yang hancur dan rusak sedang tersebut jjuga mengakibatkan 16 rumah rusak ringan karena diterjang banjir, kerugian masing-masing rumah yang rusak ringan mencapai  3 jutaan rupiah. Kalau melihat banyak batu yang besar bisa hanyut diperkirakan banjir sangat besar. Banjir tersebut diakibatkan karena kualitas bendungan yang ada diatasnya kualitasnya kurang baik, hal ini bisa dilihat dari bekas bendungan yang masih tersisa. Sementara krusakan bendungan yang terjadi diperkirakan mencapai lebar 15 meter dengan ketinggian  sekitar 5 Meter. Menurut Kepala Dusun Nglengkong para korban tidak akan mengungsi, tetapi sementara akan tinggal di rumah anak – anaknya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman juga meninjau bendungan yang ambrol. Meskipun jarak bendungan dengan pedukuhan Nglengkong jaraknya hanya sekitar 1 kilometer, namun untuk mencapai tempat tersebut medannya sangat berat dan harus menempuh jalan melingkar yang jaraknya mencapai 15 KM.  Mengenai bendungan yang rusak Bupati Sleman mengatakan bahwa akan menidentifikasi bendungan yang rusak, terkait dengan kewenangan Pemkab Sleman, mengingat bendungan tersebut merupakan milik Propinsi DIY. Dengan identifikasi ini kerusakan  akan segera dilaporkan ke Propinsi DIY.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman juga menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi maka Pemkab Sleman selalu  melakukan identifikasi daerah-daerah yang rawan bencana, agar gejala yang mungkin terjadi diketahui sejak dini. Termasuk kegiatan Gunung Merapi yang saat ini mulai aktif dan itu melibatkan berbagai pihak bukan saja pemerintah kecamatan, Desa sekitar kaki Gunung Merapi dan masyarakat. Yang jelas Pemkab sleman selalu memonitor dan memantau  yang melibatkan Kesbanglinmas dan selalu ditimdak lanjuti untuk menjaga segala kemungkinan yang terjadi hal tersebut sebagai bentuk pengamanan dan kenyamanan masyarakat.

Kaitannya dengan status Gunung Merapi yang saat ini meningkat, Bupati Sleman mengatakan bahwa  karena  Merapi merupakan gunung yang aktif maka terus menerus selalu diamati setiap gejala alam. Pemkab Sleman sudah siap karena sudah tersistem. Dengan telah adanya sistem ini bila terjadi aktivitas yang meningkat Pemkab tinggal menggerakkan sistem tersebut termasuk menyiapkan masyarakat sekitar Lereng Merapi.  Merapi akan dipantau  terus menerus agar setiap gejala selalu diamati. Kesiapan untuk barak pengungsian juga telah dilakukan. Aktivitas yang sekarang sudah waspada tersebut sesuai dengan SOP nya sudah dijalankan. Pemkab Sleman juga telah menyiapkan dana darurat untuk penanggulangan bencana ini. Kesiapan menghapadapi aktivitas Gunung Merapi ini bukan hanya dari Pemkab dan masyarakat Sleman tetapi juga  melibatkan Tagana

24
Sep

Jajaran Pemkab Bersilaturahmi Ke Kyai

Kamis 23 September 2010 Bupati, Wakil Bupati Ketua DPRD, Muspida, bersama SKPD melakukan Silaturahmi ke kyai-kyai dan nyai di Kabupaten Sleman, di pimpin oleh Bupati Sleman Drs.H. Sri Purnomo,MSI.

Silaturahmi kali ini diantaranya  ke tempat KH Asyhari PP As Salam, Kerisan,Banyurejo, Tempel, KH Drs, AbdulMajid, MAg, dusun Somokaton, Margokaton, Seyegan, KH. Drs.Abdullah Efendi, PP Babu Towalit, Klodran,Sumberagung,Moyudan, Ny,Hj.Ruba`idah Zamrudin PP Al Falahiyah Mlangi Nogotirto,Gamping, KH Sujai Masduki PP As Salafiyah Mlangi Nogotirto,Gamptng,  KH M Salimi PP As Salamiyyah Cambahan, Nogotirto,Gamping dan yang terakir ke tempat Prof Dr.KH. Syafi’i Maarif.

KH Sujai Masduki dalam sambutannya mengatakan, jikalau  antara umaroh dan ulama saling bersanding maka umat akan  nikmat dansejahtera namun apabila umaro’ dan ulama saling bertanding maka masyarakat akan kiamat.

Sementara itu di Masijd komplek Perumahan Nogotirto, Gamping, Prof.Dr.Syafi`i Ma`arif berpesan Bupati dan wakil Bupati yang baru diharapkan para pejabat lebih baik lagi  lebih solid dan kompak dalam menjalankan pemerintahan,sehingga Pembangunan di Sleman lebih berkwalitas dan maju Selain itu kepada aparat keamanan dan penegak hokum Prof.DR.Syafe`I Ma`arif berpesan  supaya lebih mengayomi masyarakat sehingga merasa aman tenteran dan di Sleman tidak tersusupi oleh aksi terorisme.

22
Sep

Sleman Peroleh Penghargaan Bidang Perumahan dan Permukiman

Pada hari Rabu, 22 September 2010 pukul 18.30, Bupati Sleman menghadiri undangan dari Kementrian Perumahan Rakyat RI dalam acara peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) tahun 2010 di Ballroom Hotel Sultan. Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman, Sri Purnomo sekaligus akan menerima anugrah penghargaan Adiupaya Puritama tahun 2010. Penghargaan ini diberikan kepada Pemkab Sleman atas prestasinya dalam bidang penyelenggaraan pengembangan perumahan dan permukiman.

Berdasarkan surat Kementrian Perumahan Rakyat RI nomor 346/SM/UM.02.03/09/2010 tanggal 16 September 2010 tentang undangan penganugerahan penghargaan Adiupaya Puritama, disampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman mendapatkan peringkat ketiga pada kategori Pemerintah Kabupaten. Penilaian tim juri yang terdiri dari Kementrian Perumahan Rakyat, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Pekerjaan Umum, REI, APERSI, Perguruan tinggi, APPSI, MP3I, dan Perum Perumnas, Penghargaan Adiupaya Puritama 2010 ini dibagi dala, 3 kategori yaitu kategori kota metropolitan /besar, kategori kota menengah/kecil dan kategori kabupaten.

Dalam presentasi Bupati Sleman  kepada tim juri lomba penyelenggaraan pengembangan perumahan dan permukiman Adiupaya Puritama 2010 di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 2010 lalu, upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Sleman dalam mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman diantaranya adalah dengan merealisasikan program pengembangan perumahan, memperkuat kelembagaan, memperbesar alokasi anggaran pengembangan perumahan, meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup serta memperbanyak terobosan dan inovasi.

Pada tahun 2009 lalu, realisasi pengembangan peningkatan kualitas perumahan melalui kegiatan bedah rumah sebanyak 34 rumah, bantuan semen bagi 1.290 rumah, bantuan perumahan swadaya sebanyak 100 rumah dan PNPM sebanyak 487. Relisasi pembangunan perumahan baru yang difasilitasi oleh Pemkab Sleman tahun 2009 yaitu rusunawa sebanyak 197 unit dan perumahan Koperasi KP2KS di Sucen sebanyak 60 unit. Total alokasi anggaran bagi pengembangan perumahan elama tahun 2009 sebesar Rp14,130 milyar lebih. Anggaran tersebut digunakan untuk pemberian bantuan semen, bedah rumah, bantuan perumahan swadaya, pengelolaan sampah, air limbah dan air bersih perumahan.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.