Arsip Kategori: Berita

7
Oct

Sleman Serahkan Rp 4,3 M Dana Pemberdayaan Masyarakat

Hari Rabu, 6 Oktober 2010 berlangsung penyerahan dana pemberdayaan masyarakat tahap I dan II tahun 2010. Dana pemberdayaan sebesar Rp 4,3 Milyar diserahkan langsung oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, kepada 508 kelompok usaha. Acara yang berlangsung di gedung Serbaguna Sleman ini dihadiri oleh Asisten II bidang Pembangunan, camat dan kepala desa se-Kabupaten Sleman serta para penerima dana.

Kepala Bagian Perekonomian, Ir. AA.Ayu Laksmidewi TP, MM, melaporkan bahwa  selama tahun 2007 – 2009, Pemkab Sleman telah menyalurkan dana Pemberdayaan Masyarakat sebesar       Rp. 12.799.500.000,- yang disalurkan kepada 1.141 kelompok usaha, yang tersebar di 86 Desa se Kabupaten Sleman.

Untuk tahun 2010 ini telah dianggarkan dana pemberdayaan senilai Rp 4,3 milyar yang waktu pencairannya dibagi dalam 3 tahap.  Untuk tahap I yaitu kelompok usaha yang mengajukan proposal di tahun 2009 sampai dengan 31 Januari 2010, diserahkan dana pemberdayaan sebesar Rp1,5 M untuk 235 kelompok usaha yang dinyatakan layak. Sedangkan untuk tahap II yaitu kelompok usaha yang mengajukan proposal periode 1 Februari sd. 30 April 2010, diserahkan dana pemberdayaan sebesar Rp 1,38 M untuk 273 kelompok usaha yang dinyatakan layak. Jadi total dana pemberdayaan tahap I dan II sebesar Rp 2,88 M untuk 508 kelompok usaha. Sedangkan sisa plafon dana pemberdayaan masyarakat Tahun 2010 senilai Rp1,42 M akan diserahkan pada tahap III yaitu Bulan Desember 2010 nanti.

Ayu Laksmidewi juga menambahkan bahwa proposal permohonan bantuan untuk penguatan modal dari Kelompok Usaha akan diarahkan pada Dana Pemberdayaan Masyarakat yang bersumber dari dana APBD Provinsi DIY. Untuk itu dirinya minta kepada para camat dan kepala desa untuk membantu menginformasikan mekanisme pengajuan proposal sekaligus juga menyelksi dengan dengan ketat terhadap semua proposal permohonan yang diajukan ke Kabupaten dengan berpedoman pada Peraturan Bupati No 12 Tahun 2008 tentang  Pengelolaan Dana Pemberdayaan Masyarakat.

Bupati Sleman, Sri Purnomo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tidak semua pengajuan proposal otomatis akan diberikan dana karena harus dilakukan seleksi dan diverifikasi, untuk menentukan kelompok usaha yang layak mendapatkan dana pemberdayaan masyarakat. Seleksi yang pertama adalah seleksi adminsitrasi. Bagi proposal yang cacat administrasi seperti : tidak disertai RAB, belum diketahui oleh Dukuh, Kepala Desa maupun Camat, atau sudah pernah menerima bantuan pada tahun sebelumnya. Bagi proposal yang sudah lolos seleksi administrasi kemudian akan diverifikasi oleh tim, dan baru kemudian setelah lolos verifikasi nama-nama kelompok dapat ditetapkan sebagai penerima bantuan dana pemberdayaan.

Jadi, pencairan dana pemberdayaan dari pemerintah ada mekanisme baku yang harus dijalankan, dan telah diatur dalam Peraturan Bupati No 12 Tahun 2008. Tidak serta merta semua permohonan bantuan dana pemberdayaan dapat memperoleh bantuan, dan waktunya pun tidak bisa kita tentukan sesuka kita. Karena pada prinsipnya, dana bantuan pemberdayaan ini berasal dari APBD Provinsi DIY sehingga pencairannya juga menunggu ketersediaan dana dari pemerintah provinsi DIY.

Bupati juga manyampaikan bahwa bagi kelompok usaha yang mengajukan proposal setelah bulan Agustus sampai dengan akhir tahun 2010, jangan berkecil hati karena akan diusulkan pada pencairan dana pemberdayaan periode anggaran tahun 2011. Bupati juga berharap agar dana pemberdayaan masyarakat ini dapat segera dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha yang selama ini telah digeluti oleh para kelompok usaha.

7
Oct

Bupati dan Wakil Bupati meninjau wilayah Kec. Tempel dan Seyegan yang terkena Bencana Puting Beliung

Di Kabupaten Sleman memang berpotensi sering dilewati  angin ribut. Oleh karena itu, Bupati Sleman mengharapkan agar gotong royong selalu ditingkatkan dan begitu ada kejadian masyarakat langsung bahu membahu bergotong royong membenahi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Baik yang menimpa rumah warga maupun fasilitas umum dan itu akan dibantu oleh pemerintah kabupaten, kecamatan maupun desa. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Sri Purnomo saat meninjau lokasi bencana angin ribut yang terjadi di wilayah kecamatan Tempal dan Seyegan pada hari Rabu 6 Oktober 2010. Bencana angin rebut ini terjadi pada Hari Selasa 5 Oktober 2010 dan hampir seluruh wilayah Sleman diguyur hujan meskipun tidak sampai menimbulkan kerusakan seperti yang terjadi di kecamatan Tempel dan Seyegan. Ikut mendampingi dalam kesempatan tersebut antara lain Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rhayu, SS.M.Hum, Asekda bidang Pembangunan dr. Sunartono,M.Kes, Kepala Dinas Nakersos Drs. Kriswanto, Msc juga Kepala bagian humas Dra. Endah SW.

Lebih lanjut disampaikan Sri Purnomo bahwa masyarakat agar segera membenahi bangunan dan fasilitas umum yang rusak, tentunya Pemkab Sleman akan membantu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman juga menghimbau kepada masyarakat, mengingat banyak pohon yang besar-besar agar dengan kesadarannya sendiri untuk mengurangi dahan yang besar agar tidak terlalu membahayakan bila terjadi angin ribut. Disamping itu apabila didekat rumah terdapat pohon kelapa yang sangat membahayakan sebaiknya ditebang, jangan sampai bila terjadi angina rebut selalu was-was. Bila masyarakat kesulitan untuk menebang maka Pemkab Sleman bersedia untuk membantu peralatan berat untuk menebang pohon tersebut. Bantuan alat termasuk tenaganya itu diharapkan agar bila nanti terjadi angin rebut lagi tidak terlalu membahayakan lagi. Dan kedepan rumah tinggal tersebut akan menjadi hunian yang aman dan nyaman untuk rumah tinggal. Diharapkan pula, kejadian ini dapat menjadi pengalaman yang berharga, ternyata pohon yang besar yang didekat rumah sangat berbahaya. Dan untuk mengganti pohon yang ditebang tersebut bisa dengan menanam pohon baru tetapi dengan lokasi yang jauh atau aman dari lingkungan rumah tinggal.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan pula secara simbolis, bantuan uang sebesar Rp. 2000.000 kepada Bapak Abdul Rohman, warga dusun Jetis Sumberrejo Tempel yang rumahnya mengalami rusak berat. Sedangkan rumah rusak yang lain menyusul setelah proses identifikasi dan invantarisasi selesai.  Bupati meminta kepada camat dan kepala desa untuk mendata bengunan yang rusak. Menurut Bupati, dana bantuan bagi korban bencana alam akan diambilkan dari dana tak terduka yang ada di Pemkab Sleman.

Sementara itu baik Camat Tempel Drs. Hery Sutopo, MM maupun Camat Seyegan Anggoro Aji Sunaryono, SH dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa meskipun banyak bangungan rumah yang tertimpa pohon namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Dan hanya ada satu korban luka Ibu Dul Rohman dan sudah dievakuasi di RS. Insani Seyegan. Sedang korban kerusakan yang menimpa rumah di kecamtaan Tempel desa Pondokrejo, Sumberejo dan Banyurejo mencapai 42 bangunan yang terdiri 3 kandang, 1 masjid, 1 tobong bata, dan 37 rumah. Di kecamtan Seyegan bangunan yang rusak ada 3 rumah dan terdapat satu orang luka.



6
Oct

Sri Purnomo Canangkan Kesatuan Gerak PKK KB Kes

Bupati Sleman secara resmi mencanangkan kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan di Kabupaten Sleman, Selasa. 5 September 2010 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman. Acara di hadiri Ketua Tim Penggerak PKK, Pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta perwakilan dari Dinas/Instansi.

Dalam kesempatan ini Ny. Hj. Kustini Sri Purnomo dalam sambutannya mengatakan Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sektor, serta meningkatkan kuantitas dan kualitas sasaran kegiatan di masing-masing tingkatan wilayah melaluii evaluasi pelaksana terbaik Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, Posyandu Plus, Lingkungan Bersih dan Sehat, PHBS di Rumah Tangga antar Kecamatan. Dalam kegiatn Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan menurut Kustini diawali dengan pembinaan ke 17 Kecamatan meliputi administrasi dan kegiatan PKK (POKJA I – IV), KB, Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan. Dan selanjutnya kegiatan ini akan dievaluasi sekitara akhir bulan Oktober dan November untuk menentukan pelaksana terbaik tingkat Kabupaten.

Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutannya menghargai dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada para ibu-ibu PKK yang telah dan terus berperan aktif melibatkan diri dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga, melalui kesatuan gerak ini, diharapkan agar Tim Penggerak PKK dapat mengetahui dan memahami program-program KB dan Kesehatan sehingga dapat melaksanakannya dengan semakin baik. Untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan mengatasi masalah kemiskinan, upaya yang dilakukan bukan hanya sebatas pada pembatasan jumlah kelahiran, tetapi juga menca­kup upaya peningkatan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu pelaksanaan program KB juga mencakup program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Unit Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Melalui kelompok-kelompok tersebut, masyarakat mendapat kesem­pat­an dan akses untuk meningkatkan kesejahteraan keluar­ganya.

Ditambahkan oleh Bupati tidak dapat dipungkiri bahwa peran PKK dalam mewujudkan keluarga sejahtera sangatlah besar. Peran utama PKK yang selalu bergiat dalam setiap upaya membangun kesadaran perempuan terhadap kesehatan diri sebagai awal bagi kesehatan keluarganya.

Acara juga dimanfaatkan untuk syawalan segenap jajaran PKK Kabupaten dan Kecamatan serta desa dan diakhiri dengan jabat tangan dengan Bupati beserta istri.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.