Arsip Kategori: Berita

21
Oct

Sebanyak 46 Pengurus KORPRI Unit Dikukuhkan

Sebanyak 46 (Empat Puluh Enam) Dewan Pengurus Korpri Unit Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman dikukuhkan oleh Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman Ir. Sutrisno, MES Rabu 20 Oktober 2010  di Gedung Serbaguna Sleman.

Dalam sambutannya Ir. Sutrisno, MES selaku Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman mengatakan bahwa usia KORPRI sudah 39 tahun, yaitu  terbentuknya wadah Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)  berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 82 Tahun 1971. Pada usia tersebut KORPRI dalam perjalanannya mengalami pasang surut dalam sejarah perjalanan keorganisasiannya.

Perjalanan KORPRI yang panjang merupakan dinamika perkembangan kondisi lingkungan strategis, baik yang terkait dalam kehidupan politik, pemerintah, dan hukum yang harus dihadapi oleh jajaran KORPRI di semua tingkatan.

Walaupun berbagai kritik ditujukan  pada KORPRI, namun  KORPRI mempunyai peran yang sangat krusial, sebagai pemersatu, yakni menyatukan seluruh anggota  Korps Pegawai Republik Indonesia. Fungsi pemersatu inilah yang tetap relevan, sehingga perlu terus dipertahankan dikembangkan dimasa depan.

KORPRI mempunyai tugas utama yaitu melaksanakan pembinaan jiwa korps (korsa) sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil. Dengan demikian tugas dan fungsi KORPRI juga melaksanakan sebagian tugas pemerintahan sehingga organisasi KORPRI merupakan organisasi yang berkedudukan dan kegiatannya tidak terpisahkan dari kedinasan.

Tantangan yang dihadapi oleh KORPRI kedepan semakin berat dalam rangka membangun semangat dan komitmen anggota KORPRI agar memiliki rasa solidaritas yang kuat, menjalin persatuan dan kesatuan serta soliditas dan kohesivitas yang tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. KORPRI juga harus mampu menjadi motor penggerak reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan pemerintah yang transparan, akuntabel dan partisipatif.

Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, KORPRI di Kabupaten Sleman saat ini masih menghadapi beberapa kendala yang harus diselesaikan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Oleh karena itu dalam momentum yang baik ini  sesuai dengan  arah kebijakan KORPRI  lima  tahun mendatang. KORPRI Kabupaten Sleman perlu melakukan  penguatan  organisasi dan tatakerja dengan sasaran terbangunnya  organisasi yang solid, kuat dan mampu melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan efisien. Dan pengukuhan ini merupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh KORPRI Kabupaten Sleman.

Diharapkan setelah dilakukan pengukuhan ini keberadaan KORPRI akan semakin eksis, tidak hanya secara kelembagaannya akan tetapi juga program-program yang telah dituangkan dalam hasil Musyawarah Kabupaten Sleman (MUSORKAB) bisa berjalan dengan baik. Dan sebentar lagi  juga  akan melakukan Rapat Kerja Kabupaten (RAKERKAB)  untuk menentukan program prioritas tahun 2011 selain mengevaluasi kegiatan kita tahun 2010.

KORPRI Unit Kecamatan diminta untuk segera mengadakan pengukuhan Dewan Pengurus KORPRI kelompok Desa.

Sebentar lagi KORPRI juga memperingati dan merayakan ulang tahun KORPRI yang ke 39. Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman sudah menyiapkan program dan kegiatan untuk acara tersebut, selain melaksanakan acara Wajib Upacara Bendera dan Ziarah,

KORPRI Kabupaten Sleman juga akan mengadakan berbagai kegiatan diantaranya Bakti sosial,  berbagai macam perlombaan, gerakan penghijauan dan pekan perpanjangan STNK serta pembuatan SIM  bagi anggota KORPRI dan keluarganya.

Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, SS. Mhum mengatakan bahwa eksistensi KORPRI Kabupaten Sleman sebagai sebuah wadah organisasi bagi PNS Kabupaten Sleman semakin dirasakan manfaatnya oleh anggotanya. Diharapkan agar KORPRI Kabupaten Sleman semakin berperan dalam meningkatkan profesionalisme dan juga kesejahteraan aparat, melalui implementasi program kerja yang telah disepakati dalam Musyawarah KORPRI Kabupaten Sleman pada bulan Februari yg lalu. Terlebih lagi, mulai awal tahun ini telah terbentuk  Sekretariat Korpri sesuai dengan Perda nomor 9 tahun 2009, yang memiliki tugas  dan tanggungjawab melaksanakan dukungan teknis operasional dan adminitrasi Dewan pengurus KORPRI Kabupaten Sleman. Dengan keberadaan kelembagaan tersebut, kinerja para pengurus KORPRI dalam memberikan layanan  dan motivasi kepada anggota KORPRI dalam menjalankan roda organisasi lebih optimal, dinamis dan tertib.

Dikatakan pula bahwa Sleman cukup bangga bahwa keberdaan pengurus KORPRI Kabupaten Sleman dan juga pengurus KORPRI Unit telah mampu  mengupayakan peningkatan kesejahteraan anggotanya melalui berbagai layanan, di unit masing-masing. Dewan Pengurus KORPRI Unit harus mampu menciptakan sinergi dengan Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten, sehingga mampu mewujudkan layanan-layanan yang bermanfaat bagi anggotanya.

Dewan Pengurus KORPRI Unit harus mampu mencari terobosan dan inovasi layanan yang bermanfaat bagi anggota Korpri di Unitnya.  Nantinya masing-masing unit Korpri diharapkan memiliki program kerja yang khas, sesuai dengan kebutuhan dan mendorong kinerja anggota. Selain itu, diharapkan agar kegiatan yang dilaksanakan oleh Korpri Unit tidak membenani anggota. Korpri Unit juga harus mampu memberi contoh sebagai organisasi yang solid, organisasi yang transparan, bertanggung jawab dan profesional. Termasuk didalam pengelolaan iuran anggota, Korpri harus transparan dan profesional sehingga semua program, kegiatan dan penggunaan iuran tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kepada anggota.

Keberadaan para pengurus KORPRI Unit diharapkan tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, tetapi harus mampu meningkatkan profesionalisme kinerja anggotanya. Hal ini dikarenakan para anggota KORPRI harus senantiasa mampu memperlihatkan eksestensinya sesuai perkembangan jaman dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai abdi negara, abdi masyarakat dan abdi pemerintah.

Dalam melaksanakan program kerja hendaknya para pengurus Korpri Unit  tidak  hanya berorientasi pada pelaksanaan program kerja KORPRI Kabupaten, tetapi juga harus produktif dan inovatif, senantiasa berkreasi dan berorientasi pada upaya yang mampu mendorong meningkatkan kapasitas dan kinerja anggota KORPRI di Unit masing-masing.

Oleh karena itu Dewan Pengurus KORPRI unit dan dengan supporting Sekretariat KORPRI harus semakin mampu menggali ide-ide yang kreatif untuk  membawa organisasi KORPRI makin eksis, para anggotanya semakin berdaya, dan KORPRI mampu juga memberikan kontribusinya kepada masyarakat.

20
Oct

Tim Verifikasi Penghargaan Bidang Kesehatan Kunjungi Sleman

Untuk mendukung upaya mewujudkan Sleman sehat dibutuhkan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat ditempuh dengan cara gerakan masyarakat sehingga pembangunan kesehatan dilaksanakan oleh masyarakat untuk masyarakat. Salah satunya melalui pemberdayaan organisasi PKK. Melalui PKK, masyarakat dilibatkan dalam berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaraan akan pola hidup sehat serta peduli terhadap kesehatan Ibu hamil, balita,  anak anak, remaja dan lansia. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat menerima tim Verifikasi penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Aditya di ruang rapat bupati jumat 15 Oktober 2010. Lebih lanjut disampaikan Sri Purnomo bahwa  pemerintah memberikan fasilitasi, diantaranya yaitu melalui pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil keluarga miskin (gakin), dan penanganan kesehatan ibu dan anak baik melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu maupun Posyandu. Sedangkan untuk meningkatkan kesehatan bayi dan balita ditempuh dengan pemberian imunisasi kepada bayi sejak lahir hingga balita serta pemberian makanan tambahan bagi balita dan balita gakin, baik melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Posyandu. Pelayanan kesehatan juga diberikan kepada anak sekolah, remaja dan lansia melalui Puskesmas, Puskesmas Keliling maupun Posyandu Lansia.

Pembangunan di bidang kesehatan ini telah menunjukkan hasil yang menggem­bi­ra­kan. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi derajat kesehatan masyarakat Sleman pada tahun 2009 yakni Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 5,81 per seribu kelahiran hidup, AKI Kabupaten Sleman yaitu 69,31 per seratus ribu kelahiran hidup. Kondisi gizi masyarakat dengan gizi buruk menurun menjadi 0,54%. Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat meningkat menjadi 72,46 tahun untuk laki-laki dan 76,79 tahun untuk perempuan. Kondisi kesehatan tersebut memberikan kontribusi pada pencapaian IPM Sleman yang senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Pencapaian hasil yang cukup baik tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya Pemkab dalam meningkatkan sarana, prasarana serta mutu pelayanannya. Upaya yang ditempuh untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau diantaranya melalui standarisasi pelayanan melalui implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Puskesmas, dan Penerapan Jaminan Mutu. Penerapan dari kegiatan tersebut telah membuahkan hasil, yaitu dengan diterimanya penghargaan Presiden RI untuk pelayanan prima tahun 2004 dan tahun 2008. Sampai saat ini 15 dari 25 Puskesmas di Sleman  telah meraih sertifikat ISO 9001:2008. Bahkan Dinas Kesehatan dan RSUD Sleman juga telah meraih sertifikasi ini. Dengan telah diraihnya ISO 9001 : 2008 akan lebih mudah menjadikan RSUD Sleman sebagai pusat pelayanan bagi lansia. Ikut mendaampingi bupati sleman dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan kabupaten sleman dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes.

Sedangkan dr. Mafilindati Nuraini dalam kesempatan tersebut menambahkan bahwa  ada dan tidaknya Verifikasi sleman selalu siap tanpa persiapan khusus, karena memang kondisi Sleman seperti waktu Verifikasi dilakukan. Juga sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat maka fasilitas yang ada di Puskesmas yang langsung bersentuhan dengan masyarakat  fasilitas yang ada jauh lebih baik dibanding kantor Dinas Kesehatan. Itu bukti bahwa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang diutamakan . Dilihat dari bangunan gedungnya saja sudah kelihatan Puskesmas jauh lebih baik. Disamping itu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap masyarakat maka jumlah Puskesmas yang ada di kabupaten Sleman 25 buah sedang kecamatannya hanya 17. Itu menunjukkan bahwa sebagian kecamatan memiliki 2 buah Puskesmas. Sementara untuk  menuju sleman sehat antara lain dengan meningkatkan pelayanan kesehatan yang dari tahun ke tahun selalu meningkat, juga penataan organisasi yang terus dilakukan

Sementara itu tim Verifikasi yang dipimpin M.Nasir dari Dit. Bina Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dan beranggotakan  Fetty Ismandari dari Pusat data Kementerian Kesehatan RI, Purwani Eka Prihatin dari Badan PPSDM Kesehatan Kementarian Kesehatan RI dan Tjutju Turaeni dari Dit Bina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa apa yaang ada di kabupaten Sleman jauh lebih baik karena apa yang diberikan pada masyarakat sesuai dengan ketentuan. Ditambahkan pula oleh M. Nasir bahwa penghargaan yang diraih kabupaten Sleman sangat banyak itu membuktikan bahwa sleman memang baik.

20
Oct

Pemkab Sleman Optimalkan Sub Terminal Agribisnis

Pemkab Sleman telah berupaya mengoptimalkan sub terminal agribisnis ( STA ) yang berada di Jalan Magelang Km 18 Kecamatan Tempel.  Meskipun secara fisik  STA tersebut masih jauh dari ideal, karena rencananya bangunan STA memerlukan dana Rp 10 Milyar.  Saat ini  STA tersebut baru memperoleh dana Rp 800.000.000. Namun demikian meskipun belum ideal Pemkab Sleman telah berupaya memanfaatkan keberadaan STA tersebut.

Sub Terminal Agribisnis Kabupaten Sleman telah dioperasionalkan sejak tahun 2002, dan sejak tanggal 20 Januari 2006 telah dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dibawah Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Selama ini STA telah mampu menjembatani antara petani dan pengusaha dibidang pertanian.  Sesuai dengan konsep awal, Sub terminal agribisnis bukan tempat yang secara mutlak dan  fisik untuk lalu lintas keluar masuk komoditas pertanian serta tempat transaksi semacam pasar. Sejak awal secara konseptual pembangunan sub terminal  adalah lembaga pemasaran hasil pertanian tetapi bukan pasar yang dikelola secara profesional. Keberadaan Sub terminal agribisnis dilatar belakangi bahwa hasil usaha agribisnis akan optimal apabila kegiatan budidaya/produksi diikuti dengan upaya pemasaran yang effektif dan effisien. Selain itu pada umumnya petani lebih fokus kepada kegiatan budidaya (produksi) sedangkan upaya pemasaran kurang ditangani dengan baik oleh para petani. Dengan latar belakang tersebut, maka keberadaan STA bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran produk petani, memperkuat posisi tawar petani, memberikan kepastian pasar dan harga bagi petani, menambah segmentasi pasar, pengendali pasokan dan sumber informasi pasar bagi petani. Berkaitan dengan hal tersebut maka fungsi dan tugas STA lebih berorientasi pada melakukan riset pasar, promosi , fasilitasi  dan mediasi penjualan/pelelangan, pengembangan pelayanan informasi pasar dan sistem jaringan pemasaran, penanganan produk STA yang antara lain grading.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman  bahwa Sub Terminal Agribisnis telah menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diharapkan dalam Business Plan, diantaranya yang telah dijalankan adalah  fungsi transaksi (khususnya secara non fisik) dan fungsi informasi/promosi. Keberadaan sub terminal agribisnis telah mampu memfasiltasi pelaksanaan lelang berbagai komoditas yakni sayuran, pupuk organik, bunga krisan, jamur, kelinci, salak , cabe dan tanaman hias. Selain itu juga secara rutin memfasilitasi pertemuan berbagai assosiasi, temu usaha , memberikan berbagai informasi serta melakukan berbagai promosi dan pameran.STA pada tahun 2010 telah memfasilitasi terlaksananya ekspor salak ke Singapura dengan PT Alamanda sebanyak 18,238 ton, selain itu juga mengkoordinir pelaksanaan eksport salak ke China dan mulai pertengahan bulan Nopember ini memfasilitasi  pengiriman salak pondok secara rutin ke Tangerang sebanyak 1 ton seminggu dengan 2 kali pengiriman yang bekerjasama dengan Alfamidi. Bahkan untuk pengiriman ke Tangerang tersebut aktivitas grading dan packing juga dilaksanakan di STA.

Untuk mengoptimalkan fungsi sub terminal agribisnis, sebagian lahan yang terdapat di terminal agribisnis dimanfaatkan untuk kebun buah unggulan (buah naga, jambu dalhari, durian montong dsbnya), yang dimaksudkan selain untuk percontohan penanaman juga dapat dimanfaatkan untuk aktifitas kepariwisataan. Pada saat ini 1,5 ha lahan telah ditanami buah naga dengan 800 tiang penyangga dan jambu dalhari. Bahkan dibawah naungan buah naga juga dimanfaatkan untuk tanaman sayur mayur (antara lain cabe, terong, kangkung)

Upaya pengoptimalan fungsi STA akan terus dilakukan, termasuk didalamnya upaya memanfaatkan untuk pemasaran produk lingkup pertanian secara luas serta melakukan pendekatan dengan calon-calon investor untuk menjadikan STA sebagai salah satu destinasi wisata.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.