Arsip Kategori: Berita

25
Oct

Masyarakat Dihimbau Hemat Listrik

Sosialisasi Ketenagalistrikan dan Penerangan Jalan Umum yang berlangsung di Lantai III Setda Kabupaten Sleman yang di buka Wakil Bupati Sleman Hj. Yuni Satia Rahayu, SS, M.Hum yang diikuti oleh Kepala Dinas/ Badan/Kantor, Camat, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) serta ormas se-Kabupaten Sleman. Dalam kesempatan sosialisasi, Manager PLN Sleman mengatakan tujuan diadakannya Sosialisasi ini adalah karena semua tahu bahwa di lingkungan sudah ada listrik dan sudah bisa menikmatinya.  Namun barang kali belum tahu persis seperti apa sebenarnya listrik asal usulnya dari mana, bagaimana penerapannya dan ada ketentuan-ketentuan baru serta layanan baru yang mungkin banyak orang belum tahu, karena belum meratanya informasi yang sampai ke warga masyarakat. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat akan bisa lebih tahu lebih kenal dengan kelistrikan, lebih kenal dengan PLN,  sehingga hal-hal yang tidak diinginkan kedepan nanti akan bisa dihindarkan paling tidak bisa kita kurangi.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Sleman mengatakan sosialisasi ini merupakan satu  keharusan bagi PLN sekaligus sebagai upaya strategis agar program pemanfaatan listrik yang efektif dan efisien dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat. Selain itu tidak dapat dipungkiri bahwa Kabupaten Sleman merupakan Kabupaten yang minim dengan sumber daya alam. Padahal pemanfaatan listrik ini tidak terlepas dari sumber daya alam sehingga masalah pasokan listrik ini menjadi masalah kita bersama. Wakil Bupati dalam kesempatan tersebut menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menghemat listrik mengingat upaya penghematan listrik ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari masyarakat. Beliau mengapresiasi terobosan PLN dalam memberikan pelayanannya melalui listrik pra bayar. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengubah pola atau budaya kita dalam menggunakan listrik. Cara ini mendorong masyarakat untuk menghemat listrik dan pembiayaan karena dengan sistem tersebut kunci pengendalinya adalah pelanggan atau masyarakat itu sendiri. Setelah sosialisasi ini, keluhan-keluhan pelanggan listrik seperti listrik mati dapat diatasi bersama. Hal ini di karenakan apa bila ada gangguan listrik mati nantinya juga akan mengganggu aktifitas masyarakat. Terlebih di Kabupaten Sleman terdapat cukup banyak pabrik yang beroperasi dan sangat tergantung pada tenaga listrik. Maka dari itu sosialisasi tersebut harus dukung bersama dan kita sukseskan, setidaknya mencoba menghemat pemanfaatan energi listrik.

22
Oct

306 PNS Purna Tugas Menerima Tali Kasih

Sebanyak 306 orang PNS Purna tugas periode 1 Februari s/d 1 Agustus 2010 menerima penghargaan dari Pemkab Sleman. Penghargaan berujud piagam dan uang tunai, menurut Drs. H. Iswoyo Hadiwarno Kepala BKD penghargaan dimaksudkan sebagai ungkapan rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam dari Pemkab Sleman kepada PNS yang telah memasuki masa purna tugas atas segala jasa, dharma bhakti dan pengabdiannya kepada Negara, dan pemerintah, khususnya Pemkab Sleman. Dalam kesempatan ini para PNS Purna Tugas diundang bersama Istri/suami serta.

Penyerahan penghargaan oleh Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, SH, MHum.. Kamis, 21 Oktobr 2010 di Pendopo Parasamnya Sleman. Dalam amanatnya Wakil Bupati menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya, atas pengabdian dan loyalitas yang telah diberikan selama ini, terutama selama menjalankan tugas-tugas kepemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman. Namun yang pasti segala pengabdian, baik berupa tenaga, pikiran, ide, sampai kadangkala meninggalkan keluarga, demi pelaksanaan tugas yang diembankan, tentu Allah SWT akan memberikan pahala yang setimpal, atas amal bhakti yang telah diberikan.

Ditambahkan memasuki masa purna tugas, bagi seorang aparat pemerin­tah, merupakan suatu prestasi yang cukup membanggakan. Karena telah ber­ha­sil melaksanakan tugas dan tanggung­jawab yang dibeban­kan dengan baik. Hal ini tentu saja perlu disyu­kuri karena tidak setiap pegawai dapat mencapai prestasi seperti yang dicapai, mungkin karena sakit sehingga di tengah jalan mengajukan pensiun dini  atau karena sebab lainnya.

Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang selama ini dijalankan, tentu tidak akan berakhir setelah masa Purna Tugas ini tiba. Kelak masih tetap berkewajiban untuk berbakti kepada bangsa dan negara sesuai dengan kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Sebagai pegawai negeri saja, tentu telah terpatri atau tertanam dalam jiwa nilai-nilai pengabdian kepada negara, bangsa dan masyarakat. Karena pada prinsipnya pengabdian kepada negara, bangsa, dan masyarakat tersebut, tidak hanya sewaktu menjadi pegawai negeri sipil saja, namun selalu diwujudkan oleh setiap warga negara yang selalu setia kepada bangsa dan negara. Meskipun telah pensiun, tidak sedikit diantara para PNS yang telah purna tugas ternyata justru memegang peranan penting di dalam tata kehidupan sosial-kemasyarakatan. Oleh karena itu meskipun telah memasuki masa purna tugas diharapkan untuk tetap mampu terus berkarya. Setelah memasuki masa purna tugas, ibaratnya justru sedang merintis karier kedua secara nyata di masyarakat. Karena setelah purna tugas sebagai PNS, akan memi­liki banyak waktu untuk aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Dengan bekal dan pengalaman selama aktif menjadi aparat pemerintah, dapat berperan positif dalam masyarakat untuk menggalakkan semangat gotong-royong dan menggiat­kan pembangunan secara swadaya dan mandiri sesuai dengan keinginan masyarakat setempat.

21
Oct

MTQ Tingkat Sekolah se-Sleman Dibuka Wabup Yuni Satia Rahayu

Penyelenggaraan MTQ Tingkat SD, SMP, SMA dan SMK se Kabupaten Sleman  merupakan salah satu bentuk pembinaan untuk meningkatkan kualitas umat, khususnya dalam memahami dan menghayati Kitab Suci Al Qur’an. umat Islam Kabupaten Sleman memang cukup besar. Dari jumlah penduduk Sleman yang mencapai 1.090.567 jiwa, sebagian besar beragama Islam. Namun demikian jumlah tersebut tidak ada artinya apabila tidak disertai kualitas keimanan yang baik. Dengan kualitas SDM yang handal maka umat Islam akan mampu berperan secara optimal dalam berbagai kegiatan pembangunan. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu  ketika membuka MTQ Tingkat Sekolah ( SD – SMA/K ) di SMPN 1 Ngaglik, Rabu, 20 Oktober 2010.

Acara tersebut antara lain dihadiri Muspika kecamatan Ngaglik, Kepala Dinas Pendidikan dan Olah raga Kabupaten Sleman, dan kepala Kantor Kementrian agama Sleman.

Lebih Lanjut Yuni mengatakan, untuk membentuk SDM yang berkualitas, salah satu upaya yang mendesak untuk dilaksanakan adalah melalui pendidikan agama sejak dini pada anak-anak. Namun tentu saja pendidikan agama tersebut juga harus disertai dengan pendidikan tentang keragaman budaya, etnis dan perbedaan agama yang ada di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai bentuk dukungan sangat diperlukan baik dari masyarakat, orangtua maupun para guru dan pendidik.

Jika anak – anak memahami hakekat perbedaan sejak dini melalui lingkungan di sekitarnya dan pendidikan dari guru maka rasa saling menghargai juga akan tumbuh dengan sendirinya. Oleh karena itu pendidikan agama tidak cukup dengan teori saja melainkan harus disertai juga dengan pemahaman dan pengamalan ajaran agama secara benar dalam kehidupan nyata. Hal tersebut akan memunculkan rasa kemanusiaan dan saling menghargai sehingga nantinya perbedaan agama, etnis maupun budaya tidak menjadi faktor yang sangat dominan dalam pergaulan dan bermasyarakat. “ katanya.

Akhirnya Yuni berharap,agar seluruh lapisan masyarakat tetap waspada dan menjaga kerukunan antar umat beragama. Dengan MTQ pembinaan dan pendidikan agama dapat terus ditingkatkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan tanpa terjebak oleh kesan rutinitas kegiatan.

Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkat SD, SMP, SMK dan SMA yang dilaksanakan satu hari itu diikuti sebanyak 444 siswa, sedangkan cabang yang dilombakan sebanyak 13 cabang, yaitu Musabaqoh Tilawatil Qur`an (MTQ) dan Puitisiasi saritilawah putra dan putri SD, SMP, SMA/SMK, Musabaqoh Tartil Qur`an, Musabaqoh Hifdzil Qur`an(MHQ), Adzan, Lomba Pidato, cerdas cermat agama Islam, Seni Lukis, Musabaqoh Syahril Qur`an (MSQ), Khutbah Jum`at, Nasyid, Kaligrafi dan lomba kebersihan dan kemakmuran   mushola sekolah (LKKMS).

Sedangkan Tujuan Musabaqoh Tilawatil Qur`an menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Olah raga Sleman Dra.Suyamsih MPd adalah Untuk meningkatkan ketrampilan baca tulis Al Qur`an serta pendalaman isinya, memupuk rasa cinta Al Qur`an, mempertinggi penghayatan dan pengamalan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari serta menumbuh kembangkan bakat kemampuan, beretika, berestetika, kinestetika serta senang berkreatifitas. Tema yang dipilih adalah“ dengan MTQ pelajar SD, SMP, SMK, SMA kita bangun pribadi yang Islami dalam rangka pembentukan karakter Bangsa”.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.