Arsip Kategori: Berita

28
Oct

Sosialisasi Dana Penguatan Modal

Pemerintah Kab. Sleman bekerja sama dengan  Bank BPD Cabang Sleman, melaksanakan sosialisasi dana penguatan modal  bagi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ) Rabu, 27 Oktober 2010 di Gedung Serbaguna Kab. Sleman.

Menurut Kabid Keluarga Sejahtera Badan Keluarga Berencana pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak ( BKBPP dan PA ) Dra. Umi Pujilestari tujuan sosialisasi ini adalah Agar para kelompok UPPKS mengetahui mekanisme atau prosedur pengajuan dana penguatan modal dari APBD Kab. Sleman, Menambah wawasan kelompok UPPKS dalam mengembangkan kegiatan ekonomis produktif, dan Menjalin tali persaudaraan sekaligus bertukar informasi antar kelompok kegiatan ekonomis produktif.,


Melalui kelompok UPPKS merupakan  Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Sleman  menumbuhkembangkan potensi ekonomi bagi keluarga serta meningkatkan tingkat kesejahteraan bagi para keluarga di wilayah Kab. Sleman. Selain itu melalui Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ) memotifasi kepada keluarga untuk meningkatkan pendapatan keluarga, dengan para peserta kelompok UPPKS Kecamatan se Kab. Sleman.


Dalam sambutan tertulisnya Bupati Sleman mengatakan bahwa penyelenggaraan acara sosialisasi ini diharapkan masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar terhadap dana penguatan modal, baik cara pengajuannya, peruntukan pemanfaatan dana, proses pengembalian dan pelaporannya.

Ditambahkan oleh Bupati bahwa dana penguatan modal yang bersumber dari APBD jumlahnya terbatas sehingga  belum menjangkau seluruh kebutuhan kelompok yang ada di 17 kecamatan se-Kabupaten Sleman. Oleh karena itu, tidak semua pengajuan proposal otomatis akan diberikan dana karena harus dilakukan seleksi dan diverifikasi, untuk menentukan kelompok usaha yang layak mendapatkan dana penguatan modal.

Pencairan dana pemberdayaan dari pemerintah ada mekanisme baku yang harus dijalankan. Untuk dana penguatan modal yang dikelola oleh Kantor Penanaman, Penguatan dan Penyertaan Modal (KP3M) telah diatur dengan Peraturan Bupati No 7 Tahun 2010 tentang Standar Operasional Prosedur Dana Penguatan Modal. Oleh karena itu, tidak serta merta semua permohonan bantuan dana penguatan modal dapat memperoleh bantuan, peruntukan dan penggunaannya pun diatur, serta waktunya pun tidak bisa kita tentukan sesuka kita. Karena pada prinsipnya, dana bantuan yang berasal dari APBD ini juga harus mematuhi prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Tujuan program penguatan modal ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui kelompok-kelompok usaha ekonomi produktif. Apabila usaha ekonomi produktif yang dikelola kelompok dapat berkembang dengan baik, maka hal tersebut akan mendukung upaya Pemkab Sleman dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di daerah.

Oleh karena itu untuk memberdayakan masyarakat, Pemkab Sleman tidak hanya sebatas membantu permodalan saja, tetapi harus juga dibantu technical know hownya atau pengetahuan teknis dan praktis tentang usaha.

28
Oct

Pemakaman Jenasah Korban Erupsi Merapi

Pada hari Kamis 28 Oktober 2010 pukul 10.00WIB, jenasah korban erupsi secara resmi diserahkan oleh Direktur Utama RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta, Prof. Dr. Budi Mulyono, Sp.PK(K). MM dan Kepala Bidang DOKKES. Polda DIY, Drg. Agustinus M.HT selaku kepala Tim DVI, kepada Asisten Sekda Bidang Pembangunan, dr. Sunartono, M.Kes atas nama Bupati Sleman dan Pememerintah Kabupaten Sleman.

Jumlah seluruh korban meninggal per 28 Oktober 2010  sebanyak 33 orang. Sebanyak 25 orang ditemukan meninggal di TKP dan sebanyak 8 orang meninggal dalam perawatan/rujukan RS/ICCU (satu meninggal hari ini di RS Panti Nugroho).

Sebanyak 9 jenasah sudah diambil dan dimakamkan oleh pihak keluarga.  Jenasah mbah Maridjan dan keluarga (3 jenasah) dimakamkan di Srunen, Glagaharjo Kecamatan Cangkringan. Namun sebelumnya akan disemayamkan terlebih dahulu di kampus UII. Sedangkan  21 jenasah dimakamkan secara massal di Dusun Sidorejo, Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan pada pukul 11.00 WIB.

Nama-nama jenasah korban erupsi Merapi dapat dilihat di tabel data korban meninggal.

27
Oct

Sleman Dan DIY Masih Aman Untuk Dikunjungi

Masyarakat dari luar Sleman yang ingin berkunjung ke Sleman tidak perlu takut jika ingin berkunjung ke Sleman, karena  yang terkena  dampak  Erupsi Merapi hanya wilayah yang berada di Lereng Merapi dalam jarak 10 KM dari Gunung Merapi. Wilayah lainnya di luar wilayah tersebut tetap aman. Bahkan arus kedatangan dan keberangkatan Pesawat Terbang masih tetap normal.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.