Arsip Kategori: Berita

30
Oct

DIY Green And Clean 2010 Agar Warga Hidup Bersih dan Sehat

Program Yogyakarta Green And Clean tahun 2008/2009 mendapat  sambutan luar biasa dari masyarakat DIY sehingga mmpu mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah sehingga tercipta lingkungan Prop. DIY bersih dan hijau, kondisi ini  didukung oleh kegotong royongan masyarakat DIY yang sangat kental dengn kebudayaan local yang berkembang untuk wujudkan Indonesia sehat. Hal tersebut disampaikan oleh Akhmad Lutfie stake holder Big Bang DIY Green and Clean 2010   dalam acara Pengumunan Best Of The Best DIY Green and Clean 2010 Tingkat Kabupaten Sleman, Kamis, 28 Oktober 2010 bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.

Ditambahkan oleh ahmad Lutfie bahwa Peserta program DIY-GC 2010 dari Kabupaten Sleman 38 pedukuhan/RW. Dilaksanakan sejak Agustus sampai September 2010. Penilaian dilaksanakan bulan September untuk menentukan 12 pedukuhan /RW semifinlis. Dari 12 itu dilakukan bedah lingkungan tahap II dan dilkukan penilaian lagi untuk menentukan Best of The Best dan Runner up perkategori di Tingkat Kabupaten yaitu Kategori Kepadatan Tinggi terdiri dari 5 peserta Sukunan Banyuraden Gamping sebagai Best of The Best mendapat Tropy dan Piagam dengan uang pembinaan Rp. 2,5 juta dan yang lainnya sebagai Ranner up mendapat piagam dan uang Rp. 1,2 juta.  Kemudian Kategori Kepadatan rendah juga ada 5 peserta yaitu : Wirokraman Sidokarto Godean sebagai Best of The Best mendapat Tropy dan Piagam juga uang Rp. 2,5 juta dan 4 Raner up masing mendapat piagam dan uang Rp. 1,2 juta.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala KLH Kab. Sleman Dra. Ephipama Kristiani, MM antara lain mengatakan bahwa kegiatan ini memotivasi dan mendukung upaya kami untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat pada kehidupan sehari-hari masyarakat Sleman.

Saya berharap agar kegiatan YGC hendaknya mampu menjadi media edukasi bagi masyarakat untuk menciptakan lingkungan bersih, hijau dan sehat di seputar tempat tinggal, dengan melakukan bedah lingkungan, memilah sampah dan sanitasi lingkungan. Saya harapkan segala upaya masyarakat Sleman untuk menjadi wilayah terbaik dalam YGC, bukan hasil akhir dari komitmen untuk saling menjaga lingkungan. Namun semangat komitmen dan solidaritas dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan hijau adalah lebih dari segalanya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya kegiatan YGC, semakin mempercepat dan memotivasi masyarakat dalam mewujudkan kebersihan, keindahan, penghijauan serta sanitasi lingkungan. Berkenaan dengan hal tersebut pelaksanaan kegiatan Yogya Green and Clean ini merupakan wadah dan sarana sinergi yang terpadu dan terarah dalam meningkatksan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam  menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau.  Hal ini terlihat dari semakin banyaknya waga masyarakat di Sleman yang sadar dalam mengelola sampah secara mandiri. Kami berharap agar kerjasama ini dapat kita lanjutkan dimasa yang akan datang  dengan pola dan program lebih atraktif. Sehingga dapat memotivasi masyarakat yang belum tergerak untuk ikuti serta secara aktif dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau. Bahkan untuk memotivasi masyarakat dalam mengelola kebersihan dan pelestarian lingkungan, Pemkab Sleman memberikan stimulan APBD kepada kelompok-kelompok masyarakat yang benar-benar memiliki komitmen yang kuat.

Upaya menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehat dan hijau tidaklah cukup hanya dengan slogan. Perlu tindakan nyata, sekecil apapun, untuk mewujudkannya seperti tidak membuang sampah sembarangan. Apabila hal yang sederhana tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan oleh seluruh warga masyarakat, maka hasil yang akan dicapai akan memberikan pengaruh yang signifikan . Kita patut bersyukur bahwa di masyarakat Sleman telah mulai terbentuk kesadaran untuk menjadi warga yang bergaya hidup modern, yakni yang biasanya hanya membuang sampah saja, kini sudah dibiasakan untuk memilah dan menempatkan sampah sesuai jenisnya. Pada akhirnya saat berada pada level mengolah, maka sampah bisa menjadi sebuah sumber daya yang menghasilkan rupiah. Pada saat ini di Sleman terdapat 44 lembaga pengelolaan sampah mandiri yang aktif mengelola sampah secara mandiri di masyarakat.

Melalui pengelolaan samapah mandiri ini diharapkan   kondisi lingkungan permukiman di Sleman menjadi bersih, sehat dan hijau maka masyarakat Sleman menjadi adem ayem (sejuk dan nyaman). Pengelolaan masalah sampah juga berkaitan dengan pola hidup dan budaya masyarakat, sehingga penanganan sampah memerlukan pembiasaan cara hidup yang sehat kepada masyarakat. Pembiasaan pola hidup bersih dan sehat merupakan upaya preventif bagi penanganan masalah sampah dan limbah. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya peran serta aktif dari berbagai tokoh masyarakat dan LSM atau NGO untuk membantu upaya pembiasaan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. Diharapkan dari lingkungan yang bersih, sehat dan hijau ini akan terlahir generasi yang sehat, kuat dan cerdas dan kemudian hari akan melahirkan generasi yang menjadi harapan bangsa ini.

30
Oct

Maknai Hari Sumpah Pemuda dengan Aksi Peduli Merapi

Forum Kabag Pelayanan Umum Desa Se  Kabupaten Sleman memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan aksi peduli terhadap warga Sleman yang menjadi korban dan terpaksa menjadi pengungsi karena aktifitas Gunung Merapi yang mengalai erupsi. Kepedulian ini diwujudkan dengan mengadakan kunjungan ke Barak Pengungsian Girikerto Turi, Kamis, 28 Oktober 2010, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda disertai dengan pemberian bantuan berupa biscuit, susu cair (kotak), mis instant, minuman kesehatan, pempers, pembalut wanita dan minyak kayu putih.

Ketua Forum Sugiyatna, yang merupakan Kabag Umum Margoagung Seyegan mengatakan bahwa pemberian bantuan ini masih relative kecil karena bersifat spontan. Hanya dengan mengandalkan saling kirim pesan singkat (SMS), maka sehabis upacara, Kabag Pelayanan Umum dari masing-masing Desa berkumpul di Desa Bangunkerto Turi dan secara sukarela menyumbang dan uang yang terkumpul langsung dibelanjakan dan disalurkan di Barak Pengungsian Girikerto Turi, setelah sebelumnya Nanang Kabag Pelayanan Umum Donokerto Turi berkoordinasi dengan Camat Turi.

Sugiyatno menambahkan bahwa karena ini bersifat spontan maka belum semua Kabag Pelayanan Umum bias berpartisipasi, yakni baru 15 yakni Tridadi, Tlogoadi, Condongcatur, Caturtunggal, Pondokrejo, Merdikorejo, dan 3 desa dari Kecamatan Minggir dan 4 Desa dari Kecamatan Turi. Sugiyatno menatakan aksi ini merupakan rintisan dan akan diadakan aksi serupa dengan koordinasi lebih baik, sehingga lebih banyak melibatkan Kabag Pelayanan Umum Se Kabupaten Sleman. Untuk itu diharapkan rekan-rekan Kabag Pelayanan Umum khususnya, yang mau ikut aksi peduli lanjutan bias menyalurkan/mengumpulkan uang ataupun barang langsung  kesaya atau Sri Hartati Kabag Pelayanan Umum Tridadi atau ke Moko Kabag Pelayanan Umum Tlogoadi.

Sementara itu Moko selaku Bendahara Forum mengatakan aksi ini juga sebagian didukung dari Kas Forum yang ada dan Bambnag Kabag Pelayanan Umum Caturtunggal berharap bahwa kepedulian ini bias menjadi inspirasi bagi forum-forum serupa untuk bergerak dan membantu korban Merapi atau bencana lain.

30
Oct

Gunung Merapi Meletus, Ancaman Terhadap Mata Air Umbul Wadon Tidak Terjadi

Meletusnya gunung merapi, hal yang dikhawatirkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sleman adalah keselamatan sumber airnya, bersyukur pada letusan Selasa sore sumber air utamanya yakni mata air Umbul Wadon di dasar Kali Kuning yang posisinya berada di antara Kali Gendol dan Kali Bebeng tidak mengalami masalah baik debit maupun kualitasnya.


Jatah air untuk PDAM Sleman yang hanya 70 Lt/dt tersebut saat ini pas-pasan untuk melayani masyarakat sebanyak 30.000 jiwa mulai dari Kecamatan Pakem, Ngemplak, Sleman, Mlati, sampai Depok dan Kecamatan Kalasan. Karena jatah air yang pas-pasan tersebut maka mohon dimaklumi jika banyak masyarakat yang terpaksa tidak dapat dipenuhi permintaannya.


Ketika ditanya mengapa PDAM Sleman yang nota bene sebagai pemilik sumber justru jatahnya lebih lecil, dan berapa jatah untuk PDAM Kota Yogyakarta serta berapa pelanggannya yang berada di wilayah Kabupaten Sleman seperti di perumahan Merapi View, Asrama Militer 403, UPN dll dan bagaimana kompensasi atau restribusinya seperti menengemuka dalam pandangan umum Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Sleman kemarin, suratno direktur PDAM tidak bersedia menjawab.


Walaupun demikian banyaknya pengungsi di Desa Hargobinangun yang mengalami kesulitan air karena sumber air bersih dari sungai sekitar tidak memungkinkan akibat tercemar abu vulkanik maka PDAM Sleman berupaya mengatasi hal tersebut dengan pemasangan jaringan pipa baru. Pemasangan pipa yang sedianya dilakukan Selasa malam terpaksa dibatalkan karena gunung Merapi meletus sehingga terjadi kepanikan yang luar biasa dan baru tadi malam dilaksanakan dengan memotong jalan Kaliurang.


Sedangkan untuk membantu keperluan air bersih di barak-barak pengungsian karena PDAM hanya memiliki satu unit mobil tangki apalagi dalam kondisi darurat seperti saat ini maka PDAM Sleman menyediakan bantuan untuk pengambilan air  melalui truk tangki yang lokasinya di Reservoir Beji, Jalan Kaliurang KM 16 ke barat 300 mtr. Beberapa truk tangki telah memanfaatkan fasilitas tersebut hanya pesannya mohon pengambilannya dilakukan dengan jelas dan teratur supaya distribusi air kepada masyarakat lainnya tidak terganggu.


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.