Arsip Kategori: Berita

Untuk Informasi Selengkapnya tentang Penanganan Bencana Gunung Merapi 2010 :
9
Nov

Pengungsi Akibat Bencana Erupsi Merapi per 9 November 2010 Mencapai 94.615 Orang

DATA PENGUNGSI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI
TANGGAL 9 NOVEMBER 2010
JAM   : 19.00 WIB
NO Lokasi Pengungsian Jumlah
1 Stadion Maguwoharjo 9492
2 Youth centre 2500
3 Per kecamatan
kecamatan desa
(1) ngaglik sariharjo (asal kalidem) 467
minomartani 554
Sinduharjo (geraja banteng dan SJY) 800
Sardonoharjo 200
Sukoharjo 80
jumlah 2101
(2) sleman Triharjo 1106
Tridadi (GOR,Masjid agung, Kanisius, dll) 3550
Caturharjo (7 titik) 4771
Pendowoharjo 5525
jumlah 14952
(3) mlati Sendangadi (7 titik; karanggeneng, Balai desa, Jatirejo, Mulungan wetan, Jongke lor, Masjid LDII, Mlati Krajan, Mlati Tegal 1225
Sinduadi (190 titik; titik yang besar= Pogung kidul; SD Sindu timur, Sendowo (gelanggang;Purna budaya) 3937
Sumberadi (17 titik; bale desa, 4 sekolahan, wisma sudomo, kapel warak, Pedukuhan bedingin, Danen, Konteng, Cabaan, dlll) 3925
Tirtoadi 16 titik (Baledesa dan rumah-rumah penduduk) 1661
Tlogoadi 2091
jumlah 12839
(4) minggir Sendangrejo (bale desa, dan 8 titik pedukuhan 1197
Sendangsari (4 titik) 896
Sendangmulyo (5 lokasi) 103
sendangarum (3 lokasi) 333
jumlah 2529
(5) Tempel sumberejo 2058
banyurejo 1886
Pondokrejo 1600
mororejo 200
margorejo 600
Lumbungrejo 1900
Tambakrejo 200
jumlah 8444
(6) Ngemplak Wedomartani 250
Ponpes Krapyak 95
Ponpes Darul Hiro 200
jumlah 545
(7) Godean Sidoarum 252
Sidoluhur 93
jumlah 345
(8) Kalasan Gereja Kalasan 300
Kantor Kecamatan 300
SD Kalasan baru 300
Lapangan R. Rangga 150
balai desa tamanmartani 300
Dusun Jetis, Selomartani 145
SMPN 1 Kalasan 2000
Lanud Adisucipto 365
KUA 100
Balai Desa Tirtomartani 500
Keniten Tamanmartani 300
jumlah 4760
(9) Berbah Kalitirto 446
Jogotirto 1135
Sendangtirto 1037
Tegaltirto 1052
jumlah 3670
(10) Prambanan Balai Desa Bokoharjo 2500
Kantor Kecamatan Prambanan 20
Madurejo 1400
Sumberharjo 1100
jumlah 5020
(11) Gamping RS PKU Muhammadiyah 223
Mejing Lor 24
Masjid AL Ilham Kronggahan 400
Pasekan 23
SD IP Mlangi 500
Poltekes dan Akademi pertanahan 600
Dusun Ngawen Trihanggo 188
jumlah 1958
(12) Depok Auditorium UPN 1420
Taman kuliner 200
maguwoharjo (SMK Depok, Mesjid-0mesjid, Gedung ) 4020
condongcatur (18 lokasi) 2120
caturtunggal (7 lokasi) 2000
jumlah 9760
(13) Seyegan 5 desa 400
4 Piyungan 1200
5 Kalibawang 2782
6 JEC 500
7 UKDW 340
8 Gunungkidul 10478
JUMLAH TOTAL 94615
9
Nov

Tiga Desa Wisata Terkena Dampak Paling Serius Akibat Erupsi Merapi

Sebanyak tiga desa wisata dari 38 desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman mengalami kerusakan paling serius. Ketiga desa wisata itu adalah Kinahrejo, Petung dan Gondang. Demikian dikatakan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata sekaligus sebagai Plh. Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Disbudpar Sleman Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA, Selasa 9 November 2010 dikantornya.

Diungkapkan ketiga desa wisata yang berlokasi di wilayah Kecamatan Cangkringan paling dekat dengan Gunung Merapi tersebut sebagian besar rusak secara fisik akibat terjangan awan panas Gunung Merapi beberapa waktu silam. Di ketiga desa wisata tersebut memang tidak begitu banyak homestay yang ditawarkan, yakni hanya 75 homestay dengan perincian Kinahrejo 10, Petung 50 dan Gondang 15. Masing-masing homestay memiliki jumlah kamar yang berbeda-beda, antara 1 hingga 4 kamar.

Sementara desa-desa wisata yang lain yang berada di keempat kecamatan yang terkena dampak erusi Gunung Merapi yaitu di Kecamatan Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel sebagian besar terganggu aktivitasnya akibat abu vulkanik yang cukup tebal. Disamping itu juga ditinggalkan oleh warga masyarakatnya untuk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman sepertinya posko pengungsian maupun ke rumah sanak saudara yang berada dalam radius aman.

Desa-desa wisata yang ditinggalkan warga masyarakatnya adalah desa wisata Pentingsari di kecamatan Cangkringan, desa wisata Sambi, Turgo, Kaliurang Timur, dan Srowolan di Kecamatan Pakem. Selain itu desa wisata Kembangarum, Dukuh, Gabugan, Kelor, Garongan, Nganggring, Tunggularum, dan Ledoknongko di kecamatan Turi, serta desa wisata Trumpon di Kecamatan Tempel. Disamping 3 (tiga) desa wisata yang mengalami kerusakan paling serius, ke 14 (empat belas) desa wisata yang terpaksa ditinggalkan oleh warganya tersebut menawarkan homestay sebanyak 704 homestay.

Shavitri atau yang akrab dipanggil Evi mengungkapkan keprihatinannya terhadap aset kepariwisataan daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi, khususnya desa-desa wisata. Mengingat selama ini desa wisata memiliki andil yang cukup besar dalam mensejahterakan masyarakat di pedesaan. Meskipun demikian, semua itu adalah kuasa dan kehendak Tuhan yang tentunya akan memberikan hikmah dibalik bencana yang terjadi.

Diharapkan kepada para pengelola desa wisata, khususnya yang hanya terganggu oleh abu vulkanik, kedepan apabila sudah dinyatakan aman kembali agar tetap semangat untuk menggeluti dan mengelola desa wisata masing-masing. Pada awalnya mungkiin dirasa cukup berat namun berkat kerjasama antar berbagai pihak dari pemerintah daerah dan para pelaku pariwisata sepertinya ASITA, PHRI, HPI dsb kedepan diharapkan pengelolaan pariwisata, khususnya desa wisata dapat lebih baik lagi.

Diharapkan pula kepada para wisatawan baik domestik maupun manca negara bahwa Sleman masih memiliki banyak obyek wisata untuk dikunjungi, sepertinya candi Prambanan, Candi Boko, dan berbagai museum sepertinya Museum Affandi, Museum Jogja Kembali, Museum Pendidikan UNY, Museum Geoteknologi Mineral UPN, Museum Pancasila, dll. Bahkan masih banyak desa wisata lain yang sangat layak untuk dikunjungi sepertinya desa wisata Gamplong, Sangubanyu, Plempoh, Rumah Domes, Nawung, dsb.

9
Nov

Masa Tanggap Darurat, Sekolah Tetap Berjalan

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman menetapkan langkah-langkah dalam upaya melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam masa tanggap darurat. Pada prinsipnya, Dinas Dikpora tidak meliburkan sekolah-sekolah. Melalui surat edaran nomor 420/3770, yang disampaikan, kepada seluruh kepala TK, SD, SMP, SMA, SMK se Kabupaten Sleman, Dra. Suyamsih meminta agar para kepala sekolah untuk :

  1. dapat menerima titipan siswa untuk mengikuti KBM tanpa syarat, bahkan jika diperlukan sekolah tersebut memfasilitasi keperluan siswa titipan.
  2. sekolah yang siswanya mengungsi dan tidak masuk sekolah agar menugaskan guru/karyawan untuk melakukan pendataan, mengidentifikasi dan menitipkan siswanya tersebut kepada sekolah terdekat dengan tempat pengungsiannya.
  3. bagi sekolah yang dijadikan tempat pengungsian penuh, KBM dialihkan se sekolah terdekat (masuk siang).


Selain itu dihadapan sekitar 150 orang kepala SMA/SMK/MA se-Kabupaten Sleman, Dra. Suyamsih juga meminta para kepala sekolah untuk melakukan pendataan siswa yang mengungsi untuk selanjutnya melakukan langkah-langkah bagi terselenggaranya KBM. KBM bisa dilaksanakan dengan dua cara yaitu siswa ditarik oleh sekolah terdekat, sementara untuk yang terkendala transportasi Dinas Dikpora akan ”menyetor” guru di pengungsian-pengungsian. Untuk itu, sekolah-sekolah diluar daerah rawan bencana tidak boleh menolak siswa titipan. Apapun dan bagaimanapun keadaan siswa titipan tersebut harus diterima. Sedangkan masalah presensi diminta untuk diabaikan dulu mengingat kondisi. Pendataan dilakukan selama 2 hari mulai Rabu 10 November 2010, dan hari Kamis 11 November 2010 dikumpulkan.

Dra. Suyamsih juga mengharapkan agar para kepala sekolah juga berani mengambil inisiatif mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan jika timbul kendala untuk terselenggaranya KBM ini, jadi tidak melulu menggantungkan pada keputusan kepala dinas. Namun demikian, para kepala sekolah tetap diminta berkoordinasi/melaporkan pada kepala desa atau camat setempat terkait dengan kebutuhan logistik untuk KBM ini.

Bahkan demi terlaksananya KBM di siang dan sore harinya, para kepala sekolah boleh mengurangi menit pada jam pelajaran pagi agar siswa yang masuk siang dan sore juga bisa melaksanakan KBM dengan baik. Suyamsih juga meminta para guru matapelajaran geografi untuk menginformasikan masalah bencana ini sehingga para siswa dapat mengetahui dengan jelas harus bagaimana bertindak dan bersikap.


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.