Pengajian dalam rangka pembinaan rohani ini merupakan ajang silaturahmi bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman dan juga masyarakat sekitar sehingga dapat semakin mempererat ukhuwah. Menyadari bahwa untuk membangun sebuah keterpaduan dalam suatu komunitas baik keluarga, perusahaan, pemerintah ataupun komunitas lainnya, maka diperlukan semangat kekompakan, kebersamaan dan persatuan. Dengan adanya persatuan yang berlandaskan pengertian dan kepercayaan antar pribadi akan memunculkan sinergi yang solid dan mantap. Dengan modal tersebut, Insya Allah Pemkab Sleman sebagai sebuah komunitas dapat berkembang menuju keberhasilan yang diharapkan. Demikian pula dengan permasalahan yang masih melanda wilayah dan masyarakat Sleman dapat segera dicarikan solusinya. Hal tersebut disampaikan Bupati SLeman yang diwakili oleh Kabag Kesra, Jazim Sumirat , saat memberi sambutan dihadapan jamaah pengajian di Masjid Agung Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kamis 11 Nopember 2010. Peserta dalam pengajian itu sendiri antara lain PNS dilingkungan Pemkab Sleman dan para pengungsi korban erupsi Merapi yang jumlahnya sekitar 750 orang.
Lebih lanjut disampaikan bahwa saat ini masyarakat di Kabupaten Sleman dan sekitarnya tengah mengalami ujian dari Allah SWT yakni erupsi Gunung Merapi yang telah membawa korban jiwa dan harta benda dan ratusan ribu orang Sleman yang harus mengungsi ke tempat yang aman. Bagi aparat di Kabupaten Sleman peristiwa ini membutuhkan kerja keras dan keseriusan untuk menangani warga yang terkena dampak erupsi Merapi. Para PNS di Sleman harus kompak dan memiliki kesadaran yang sama bahwa ini adalah masalah bersama dan harus diatasi bersama. Penanganan bencana ini bukan hanya milik Bidang Penananggulangan Bencana ataupun Bidang Sosial tetapi merupakan tugas seluruh aparat di Pemkab Sleman tanpa membeda-bedakan tupoksi.
Untuk itu pada kesempatan tersebut Bupati Sleman menyampaikan sebuah perenungan bagi kita semua yang diberi mandat untuk menjadi aparat di lingkungan pemerintah Kabupaten Sleman, maupun di instansi lainnya. Menjadi aparat pemerintah berarti kita diberi amanah sebagai pelayan masyarakat. Dalam upaya mengatasi permasalahan dalam bencana Merapi ini apakah kita telah berbuat sesuatu untuk melayani mereka? Bila belum inilah saatnya bekerja lebih giat lagi dan berperan lebih aktif lagi. Dapat dilihat masyarakat luar Sleman yang begitu besar perhatian dan bantuannya kepada warga Sleman, bagaimana dengan Sleman ? apa yang telah warga Sleman lakukan untuk menolong dan membantu warga Sleman ? Banyak yang dapat dilakukan saat ini, baik sebagai aparat pemerintah maupun selaku warga masyarakat. Memberikan bantuan uang, makan, pakaian, alat ibadah, dan kebutuhan lainnya bahkan tenaga untuk membantu para pengungsi saat ini masih diperlukan. Sebagai aparat hendaknya juga harus mampu menjadi penenang masyarakat, jangan justru terbawa arus terhadap informasi yang menyesatkan sehingga semakin membuat masyarakat resah. Bila harus ikut mengungsi, maka hendaknya menjadi pengungsi yang dapat menjadi contoh dan patuh pada instruksi pemerintah, dalam hal apapun.
Sedangkan KH. Drs. Bardan Usman dari Kementerian Agama Prop. DIY dalam tausiahnya antara lain menyampaikan bahwa kenyataan alam yang terjadi saat ini, bisa dimaknai sebagai musibah agar kita sabar dan ikhlas, sebagai ujian kita diminta evaluasi, sebagai nikmat agar kita mensyukuri, sebagai azab kita wajib mohon ampun. Untuk bisa melihat kenyataan dengan menata hati, sehingga bencana yang terjadi saat ini, tinggal bagaimana kita memaknai, dan mensikapi bencana itu.