Bupati Sleman Sri Purnomo didampingi Assisten Sekda Bidang pembangunan dr.Sunartono M.Kes, Kadinas Kesehatan dr. Mafilindati Nuraini M.Kes, Kadinas Nakersos Drs. Kriswanto M.Sc dan Kabag Humas Dra. Endah Sri Widiastuti MPA mengunjungi para korban Merapi yang masih dirawat di RS dr. Sarjito, RS. Panti Rapih, RS. Bethesda, RS. Condong Catur. Jogjakarta Internasional Hospital dan RS. PDHI Kalasan.
Ketika mengunjungi RS dr. Sarjito, bupati Sleman ditemui Direktur Umum Operasional Dr Siswanto Sastrowiyoto SpTHT. MH dan direktur medik keperawatan Dr. Sutanto Maduseno SpPD KGEH. Dalam pertemuan tersebut, dilaporkan bahwa di RS. Dr Sarjito sampai tanggal 11 Nop tercatat masih merawat 22 orang korban merapi luka bakar dan 74 orang non luka bakar. Menurut pendataan yang dilakukan jumlah pasien KLB Merapi sampai tanggal 11 nov berjumlah 842 orang, 73 orang dengan diagnosis luka bakar dan 769 non luka bakar, yang dirawat di 12 Rumah sakit. (RSU Bethesda, Bhayangkara, Condong Catur,JIH,RSUD Kota, RSUD Sleman, RSU Panti Bhaktiningsih, RSU Pantirapih, RSU PKU Muh, RSU dr Soetarto, RS Mata dr Yap dan RS Sarjito). Dari jumlah tersebut pasien yang meninggal berjumlah 45 orang .
Para pasien baik yang luka bakar maupun non luka bakar ditangani secara optimal, bahkan rs dr Sarjito juga menanggung konsumsi keluarga pasien yang menunggu setiap pasien 1 orang. Pasien luka bakar yang ditangani RS Sarjito adalah pasien luka bakar diatas 45%, dan pada saat ini terdapat pasien luka bakar 90% dengan usia 11 tahun. Disampaikan pula bahwa para perawat yang merawat para korban sudah diberi pelatihan oleh Depkes dalam penanganan korban bencana dan di Rs Sarjito juga hadir tim dari Pusat Penanggulangan krisis.
Pada kesempatan tersebut Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan bahwa, kunjungan ke beberapa rumah sakit untuk menjenguk korban dan keluarganya dan juga untuk melihat bagaimana perkembangan para pasien. Selain itu Sri Purnomo mengucapkan terima kasih kepada pengelola rumah sakit dan tenaga medis yang telah secara optimal telah merawat para korban baik yang luka bakar maupun non luka bakar, bahkan juga telah merawat dan mengindentifikasi jenazah para korban.
Kepada keluarga korban Bupati meminta untuk tabah, sabar serta senantiasa berdoa dan mematuhi petunjuk dokter. Jangan memikirkan biaya, yang penting sembuh setelah itu bangkit untuk menata kehidupan yang lebih baik. Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Sri Purnomo melihat langsung 8 jenazah para korban merapi yang baru saja dievakuasi.