Arsip Kategori: Berita

Untuk Informasi Selengkapnya tentang Penanganan Bencana Gunung Merapi 2010 :
13
Nov

Korban Meninggal Akibat Bencana Merapi Sampai Sabtu 13 November 2010 Menjadi 190 Orang

Sampai dengan hari Sabtu 13 November 2010 jumlah korban meninggal akibat bencana alam erupsi Gunung Merapi menjadi 190 orang. Dari 190 korban meninggal tersebut 180 orang diantaranya sudah dimakamkan sedangkan sisanya sebanyak 10 jenazah sampai Sabtu sore belum dimakamkan. Upaya untuk mencari dan mengevakuasi korban meninggal di TKP sampai saat ini terus dilaksanakan.

Sementara itu sampai Sabtu sore sebanyak 20 orang korban luka bakar akibat erupsi Gunung Merapi masih dirawat di Rumah Sakit Sardjito.

13
Nov

Update Data Pengungsi per 13 November 2010 pukul 18.00 WIB

DATA PENGUNGSI BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI
TANGGAL 13 NOVEMBER 2010
JAM   : 18.00 WIB
NO
1 Stadion Maguwoharjo 9463
2 Youth centre 2289
3 Lokasi yg dikelola Youth Centre 4335
4 Per kecamatan
kecamatan desa
(1) ngaglik sariharjo 1127
minomartani 645
Sinduharjo 432
Gereja Banteng Sinduharjo 827
Sardonoharjo 155
Sukoharjo 252
jumlah 3438
(2) sleman Triharjo 1223
Tridadi (GOR,Masjid agung, Kanisius, dll) 5320
Caturharjo (20 titik) 5118
Pendowoharjo 5226
jumlah 16887
(3) mlati Sendangadi 1798
Sinduadi 5166
Sumberadi 3534
Tirtoadi 1356
Tlogoadi 5995
jumlah 17849
(4) minggir Sendangrejo (70 barak) 550
Sendang agung (9 padukuhan) 287
Sendangsari ( 506 barak) 1017
Sendangmulyo (6 padukuhan) 180
sendangarum (9padukuhan) 397
jumlah 2431
(5) Tempel sumberejo 2058
banyurejo 1886
Pondokrejo 756
mororejo 770
margorejo 1018
Lumbungrejo 2012
Tambakrejo 1023
jumlah 9523
(6) Ngemplak Wedomartani ( 20 titik ) 5041
jumlah 5041
(7) Godean Sidoarum 252
Sidoluhur 93
jumlah 345
(8) Kalasan Desa Purwomartani ( 23 titik ) 3057
Desa Tirtomartani ( 8 titik ) 2806
Desa Tamanmartani ( 4 titik ) 683
Kantor Kecamatan 255
jumlah 6801
(9) Berbah Kalitirto 1925
Jogotirto 1236
Sendangtirto 1202
Tegaltirto 1786
jumlah 6149
(10) Prambanan Balai Desa Bokoharjo 2595
Desa Sambirejo 412
Madurejo 1301
Sumberharjo 832
Desa Gayamharjo 122
Desa Wukirharjo 77
jumlah 5339
(11) Gamping Desa Balecatur 697
Desa Ambarketawang 736
Desa Banyuraden 827
Desa Nogotirto 443
Desa Trihanggo 4345
jumlah 7048
(12) Depok maguwoharjo (11 lokasi) 5260
condongcatur (101 lokasi) 3959
caturtunggal (16 lokasi) 3655
jumlah 12874
(13) Seyegan Margoluwih 898
Margodadi 1882
Margokaton 929
Margomulyo 1421
Margoagung 901
Kantor Kecamatan 144
jumlah 6175
(14) Moyudan Sumberrahayu 463
Sumbersari 438
Sumberagung 662
Sumberarum 228
jumlah 1791
Jumlah untuk Wil Sleman 117778
4 Wilayah Kab Bantul 19040
JEC 1476
jumlah 20516
5 Wilayah kab Kulonprogo jumlah 2333
6 Wilayah Kota Yogyakarta 4995
jumlah 4995
8 Wilayah Kab Gunungkidul jumlah 12162
Jumlah Pengungsi di Luar Wil Sleman 40006
Total Pengungsi Sleman 157784
13
Nov

Aktivitas G. Merapi 13 November 2010 pukul 00:00-12:00 WIB

Berdasarkan pengamatan Badan Geologi yang dilakukan pukul 00:00-12:00 WIB erupsi masih berlangsung meski dengan intensitas yang tinggi.

Laporan dari pos Ketep, teramati asap dengan tinggi maksimum 1200 m berwarna putih kecoklatan dengan intensitas pekat condong ke selatan hingga Barat Daya. Dari CCTV Deles, tampak api diam pada pukul 01:16 WIB .

Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. tringsing, dan K. Apu. Tampak aliran lahar berwarna coklat keruh membawa material sendimen tanpa membawa meterial bolder batuan maupun kayu/pohon di Jembatan Pagung, aliran air sungai setinggi 2 m. Di dusun Lempungsari Desa Plemburan, masyarakat melakukan evakuasi mandiri (22 KK ). Di jembatan Sayidan, aliran air sungai setinggi 0,5 m.

Berdasarkan hasil pemantauan instrumental dan visual pada 13 November 2010 dari pukul 00:00 WIB sampai dengan pukul 12:00 WIB menunjukkan aktivitas G. Merapi masih tinggi. Dengan kondisi tersebut, maka status aktivitas Gunung Merapi pada tingkat Awas (level 4). Ancaman bahaya G Merapi dapat berupa awanpanas dan lahar.

Sehubungan masih tingginya aktivitas vulkanik G. Merapi dan status masih ditetapkan pada level Awas, maka direkomendasikan sebagai berikut:
1. Agar dilakukan penyelidikan abu gunungapi yang dapat berpotensi mengganggu jalur penerbangan dari dan ke Lapangan Udara Internasional Adisucipto di Yogyakarta.
2. Tidak ada aktivitas penduduk di daerah rawan bencana III, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awanpanas dan lahar) yang berhulu di G. Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Baratlaut dalam jarak 20 km dari puncak G. Merapi meliputi, K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising, dan K. Apu.
3. Segera memindahkan para pengungsi ke tempat yang aman di luar radius 20 km dari puncak G. Merapi.
4. Masyarakat di sekitar G. Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G.Merapi.
5. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
6. Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas G. Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.