Arsip Kategori: Berita

16
Nov

Pemkab Sleman Buka Pendaftaran CPNS

Sesuai persetujuan Rincian Tambahan Alokasi Formasi CPNS daerah tahun 2010 dari Menteri Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kabupaten Sleman pada tahun Anggaran 2010 akan menyelenggarakan seleksi pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) sejumlah 194 tenaga. Dari sejumlah 194 tenaga tersebut terdiri tenaga guru sejumlah 91 orang, tenaga kesehatan sejumlah 61 orang dan tenaga teknis sejumlah 42 orang. Dari sejumlah 91 Tenaga Guru tersebut  untuk Guru SD dengan kualifikasi Guru Kelas S-1 PGSD dan D-2 PGSD sebanyak 77 orang, Guru pendidikan Jasmani dan Kesehatan kualifikasi pendidikan S-1 pendidikan jasmani dan Kesehatan , S-1 Pendidikan Kesegaran Jasmani dan rekreasi 8 orang. Untuk Guru SMP dengan jabatan Guru Ketrampilan/TIK dengan kualifikasi S-1 teknologi Informatika + Akta IV dan S-1 Komputer + Akta IV sejumlah 6 orang. Sedangkan untuk tenaga kesehatan sejumlah 61 orang dengan rincian   Dokter Specialis Obstetri dan Ginekologi sejumlah 1 orang. Dokter umum dengan kualifikasi pendidikan Dokter Umum 7 orang, Dokter Gigi sejumlah 2 orang, Pranata Laboratorium kesehatan  dengan kualifikasi pendidikan D III Analis kesehatan  2 orang, tenaga Apoteker 1 orang, Asisten Apoteker dengan kualifikasi pendidikan Sekolah Asisten Apoteker/Sekolah Menengah Farmasi sebanyak 8 orang, tenaga Bidan dengan kualifikasi pendidikan D III Kebidanan 10 orang, tenaga Nutrisionis pendidikan D III Gizi 5 orang, perawat dengan kualifikasi pendidikan D III Keperawatan  14 orang, tenaga rekam Medis dengan kualifikasi D III Rekam Medis sebanyak 8 orang dan tenaga Sanitarian dengan  kualifikasi pendidikan D III kesehatan Lingkungan sabanyak 3 orang.


Sedangkan tenaga teknis sejumlah 42 orang dengan 21 nama jabatan  antara lain jabatan Operator Komputer, arsiparis, penyusun program dan evaluasi, pengelola pajak dan retribusi, penyuluh KB, dan  lainya dengan syarat pendidikan D III  hingga  tertinggi berpendidikan S-1 dari berbagai disiplin ilmu.


Untuk  persyaratan pendaftaran disamping persyaratan umum juga ada persyaratan khusus. Sementara untuk tahapan pendaftaran terdiri Registrasi On-line melalui http://cpns.slemankab.go.id mulai tanggal 19 Nopember 2010 pukul 12.00  wib sd. 24 Nopember 2010 pukul 12.00 wib. Mengisi formulir registrasi yang tersedia dalam website secara hati-hati dengan memperhatikan petunjuk pengisian secara cermat. Setiap pelamar hanya boleh melamar 1 (satu) formasi jabatan dan mencetak formulir pendaftaran on-line sebanyak 2 (dua) lembar dan menempelkan pasfoto terbaru ukuran 3 X 4 pada formulir pendaftaran.


Untuk pengiriman berkas lamaran dimulai tanggal 22 sd. 26 Nopember 2010 pukul 08.00 sd. 13.00 WIB  kecuali hari Jumat mulai pukul 08.00 sd. 11 00 wib, bertempat di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman Jl. Parasamya, Beran, Tridadi, Sleman. Ditambahkan pula bahwa ijazah sementara/surat keterangan lulus/bukti yudisium tidak berlaku.. Surat lamaran, print out asli formulir pendaftaran on-line beserta lampiran-lampiran dimasukkan stopmaf, untuk tenaga Guru warna Merah, Tenaga Kesehatan warna Hijau dan Tenaga teknis warna Kuning. Sedang hasil seleksi administrasi akan diumumkan pada tanggal 30 Nopember 2010 melalui website http://cpns.slemankab.go.id mulai pukul 12.00 wib Kartu tanda peserta ujian harus diambil sendiri oleh pelamar (tidak dapat diwakilkan) pada tanggal 1-2 Desember 2010 dengan membawa print out asli register on-line, sekaligus sebagai bukti daftar ulang untuk mengikuti ujian tertulis dan pengambilan kartu tanda peserta ujian bertempat di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman Jl. Parasamya, Beran, Tridadi Sleman. Sedang pelaksanaan ujian tulis akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 5 Desember 2010 pukul 08.00 sd. selesai dengan lokasi ujian dapat dilihat di website http://cpns.slemankab.go.id mulai tanggal 2 Desember 2010 pukul 09.00 WIB.

15
Nov

Korban Meninggal Akibat Bencana Merapi Sampai Minggu 14 November 2010 Menjadi 198 Orang

Jumlah korban meninggal akibat bencana erupsi Gunung Merapi pada hari Minggu 14 November 2010 kembali bertambah 8 orang. Dengan bertambahnya 8 korban ini maka jumlah total korban meninggal sampai Minggu sore menjadi 198 orang.

Dari 8 orang korban meninggal ini, 4 diantaranya merupakan hasil evakuasi yang dilakukan tim di TKP. Sedangkan sisanya yaitu 1 orang meninggal di RS. Sardjito atas nama Martomuhari/L/warga Wukirsari Cangkringan dari barak Maguwoharjo, 1 orang meninggal di RS. Bethesda atas nama Sarju Budi Raharjo /L/63th/warga Bronggang Argomulyo , 1 orang meninggal di barak Moyudan atas nama NY Harjo Sutomo/Ngadinah /P/70TH/warga Ngentak Donokerto Turi dan 1 orang meninggal di RS. Harjo Lukito atas nama sutejo atmojo /L/71th/warga Ngemplak rt 03/rw17 Cangkringan dari barak maguwoharjo yang kemudian dimakam di ngemplak.

14
Nov

Aktivitas G. Merapi 14 November 2010 pukul 00:00-18:00 WIB

I. Hasil Pemantauan

Berdasarkan pengamatan Badan Geologi yang dilakukan pukul 00:00-18:00 WIB erupsi masih berlangsung dengan intensitas yang tinggi.
Berikut disajikan rangkuman hasil pemantauan terkini, meliputi data pemantuan secara instrumental dan visual.

1. Kegempaan
Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan diperoleh jumlah kegempaan sebagai berikut:

Jenis Gempa 12 Nov 2010 13 Nov 2010 14 Nov 2010
00-24 WIB 00-24 WIB 00-18 WIB
Vulkanik 6 26 25
MP - - -
LF - - -
Tremor beruntun beruntun beruntun
Guguran 24 25 18
AP(Awan Panas) 2 - 2
Tektonik 2 3 -

2. Visual
Laporan dari petugas pengamat, cuaca cerah, sepanjang dini hingga pagi hari. Teramatisinar di puncak G. Merapi pada pukul 00:00-05:00 WIB. Dari Ketep, asap teramati berwarna coklat bertekanan lemah dengan tinggi 1000 m condong ke Barat Daya pada pukul 17:14 WIB. Suara gemuruh sudah tidak terdengar. Awanpanas muncul dua kali pada pukul 10:26-11:40 WIB dan 11:41-11:51 WIB. Teramati luncuran awanpanas 4 km dari puncak G. Merapi. Terjadi hujan abu di pos Ketep pada pukul 11:19 WIB. Dari CCTV Deles dan Kaliurang, api diam dapat teramati sepanjang dini hari dan pukul 17:55-18:00 WIB. Pukul 08:55 WIB, cuaca berkabut pekat tampak dari kedua CCTV dan sisi Utara G. Merapi. Hujan terjadi dengan intensitas sedang di Ketep pada siang hari. Dari CCTV Deles dan Museum terekam hujan lebat yang terjadi pada sore hari.

II. Awas Lahar
Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. tringsing, dan K. Apu. Pada pukul 12:28 WIB aliran lahar sampai di Rejodani. Material batuan yang mengendap masih dalam fragment kecil.

III. Sebaran Awanpanas
Berdasarkan pemeriksaan di lapangan, sebaran awanpanas terjauh dari puncak G. Merapi yang melalui alur sungai/lembah di tiap-tiap wilayah kabupaten disajikan dalam tabel sebagai berikut:

No Kabupaten Sungai/ Kali Jarak Luncur Awanpanas dari Puncak G. Merapi (km)
1 Sleman Gendol 14
Kuning 7
Boyong 10
2 Magelang Bedog 8,5
Krasak 8
Bebeng 11,5
Sat 7
Lamat 5
Senowo 6
Trising 3
3 Boyolali Apu 4
4 Klaten Woro 7

IV. Kesimpulan
1. Berdasarkan pemantauan instrumental, masih terekam gempa vulkanik, tremor vulkanik menerus dan juga masih terekam adanya awanpanas.
2. Pada saat puncak G. Merapi tidak tertutup kabut teramati asap berwarna putih hingga putih kecoklatan/kehitaman dengan tekanan berfluktuasi sedang hingga kuat. Tinggi asap berfluktuasi dari ratusan meter hingga lebih dari 1000 m. Sebaran material letusan
bergantung arah angin.
3. Jarak luncur awanpanas maksimum dari puncak G. Merapi di tiap-tiap wilayah kabupaten:

No Kabupaten Sungai/Kali Jarak Luncuran Awanpanas dari Puncak G. Merapi (km)
1 Sleman Gendol 14
2 Magelang Bebeng 11,5
3 Boyolali Apu 4
4 Klaten Woro 7

4. Berdasarkan pemantauan instrumental dan visual, aktivitas G. Merapi masih tinggi. Maka stastus aktivitas G. Merapi pada tingkat AWAS (Level 4).
5. Ancaman bahaya langsung erupsi G. Merapi berupa awanpanas dan ancaman tidak langsung berupa lahar.

V. Rekomendasi
Sehubungan masih tingginya aktivitas vulkanik G. Merapi dan status masih ditetapkan pada level Awas, maka direkomendasikan sebagai berikut:
1. Agar dilakukan penyelidikan abu gunungapi yang dapat berpotensi mengganggu jalur penerbangan dari dan ke Lapangan Udara Internasional Adisucipto di Yogyakarta.
2. Tidak ada aktivitas penduduk di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awanpanas dan lahar) yang berhulu di G. Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Baratlaut meliputi, K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising, dan K. Apu.
3. Ancaman bahaya erupsi G. Merapi untuk masing-masing wilayah kabupaten sebagai berikut:

No Kabupaten Ancaman Bahaya Erupsi G.Merapi DalamRadius Dari Puncak (km)
1 Sleman 20
2 Magelang 15
3 Boyolali 10
4 Klaten 10

Catatan: Wilayah yang berada pada jarak 300 m dari bibir K. Krasak, Kab. Magelang dan K. Woro, Kab. Klaten, ancaman bahaya erupsi G. Merapi dalam radius 20 km dari puncak.
4. Masyarakat di sekitar G. Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari PemerintahKabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G. Merapi.
5. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
6. Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas G. Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.