Arsip Kategori: Berita

Untuk Informasi Selengkapnya tentang Penanganan Bencana Gunung Merapi 2010 :
17
Nov

Pemkab Sleman Minta Masyarakat Daerah Rawan Bencana Untuk Tidak Kembali ke Rumah Dulu

Pemerintah Kabupaten Sleman minta  warga masyarakat Sleman yang berada di daerah rawan bencana Merapi yang saat ini mengungsi untuk tidak kembali ke rumahnya dulu, sampai daerahnya dinyatakan aman. Hal ini dikarenakan sampai saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menetapkan status Gunung Merapi adalah awas dan daerah rawan bencana ditetapkan 20 KM. Kami meminta agar warga yang mengungsi tetap mengikuti himbauan pemerintah agar tidak memasuki daerah rawan bencana. Aparat keamanan memang selalu berjaga jaga di setiap jalan masuk ke daerah rawan bencana, agar warga tidak memasuki daerah rawan bencana. Hal tersebut dilakukan demi keselamatan masyarakat.

Pemkab Sleman mengerti bahwa masyarakat Sleman yang tengah mengungsi selama lebih dari 2 minggu ini mengalami kejenuhan dan ingin sekali segera pulang ke rumah masing masing. Namun demikian demi keamanan dan keselamatan, masyarakat diharapkan bersabar dan tetap berada di pengungsian.

Masyarakat Sleman harus akrab dan hidup berdampingan dengan Gunung Merapi. Oleh karena itu marilah kita sadari dan kita terima dengan ikhlas erupsi Merapi yang selalu berulang ini sebagai sebuah konsekuensi  kita hidup di dekat gunung berapi yang teraktif di dunia. Marilah kita berdoa semoga periode erupsi Merapi tahun 2010 ini segera berakhir, dan Gunung Merapi kembali normal.

17
Nov

Penerimaan bantuan dari Menteri PPPA, Dirjen UMKM PT Taspen

Direktur Utama PT Taspen Agus Haryanto didampingi Kepala Cabang PT Taspen Yogyakarta IW. Hadi Wibowo menyerahkan bantuan langsung untuk para pengungsi Merapi di Posko Utama Stadion Maguwoharjo Sleman. Bantuan yang diserahkan berupa Sembako, tikar, pakaian dan obat-obatan diterima secara simbolis oleh dr. Sunartono, Mkes.(Assek II).

Menurut Agus bantuan ini merupakan bentuk kepedulian jajaran PT Taspen kepada para pengungsi yang saat ini baru terkena musibah meletusnya gunung Merapi dengan harapan dapat meringankan beban para pengungsi. Dirut juga turut berduka cita yang mendalam terhadap keluarga korban yang meninggal dunia dan keprihatinan juga bagi yang luka-luka serta kehilangan harta bendanya.

Sunartono mewakili masyarakat dan pemkab Sleman menyampaikan terima kasih atas bantuannya dan masih berharap partisipasi dari berbagai pihak karena upaya tanggap darurat nantinya diikuti dengan program yang lebih berat yakni rehabilitasi sarana dan prasarana yang rusak akibat letusan gunung Merapi.

Selanjutnya Sunartono juga menerima kunjungan Dirjend UKM Dra. Uis Sa’idah.MSc yang didampingi Sekretarisnya dan juga Kepala Dinas PerindagKop Propi  DIY. Dirjend juga memberikan bantuan berupa Sarung, selimut, pakaian dala dan kaos masing-masing 1000 potong. Selain membawa bantuan Dirjend juga mengadakan koordinasi di Dinas Perindagkop Sleman. Mengenai langkah jangka pendek dan jangka panjang yang segera harus dilakukan untuk menciptakan aktivitas/kegiatan yang menghasilkan. Hal ini perlu dilakukan mengingat kebutuhan para pengungsi bukan hanya sandang, pangan dan papan serta hiburan melainkan perlu adanya kegiatan agar tidak bengong dan dalam waktu singkat bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat.

Selanjutnya Istri Walikota Probolinggo Hj. Rukmini, SH, Msi yang juga anggota DPRRI juga datang ke Posko Utama Maguwoharjo untuk memberikan bantuan Sembako, pakaian, selimut, kasur dll.

Sementara itu Wakil Bupati Sleman menerima Anggota DPRRI yang juga artis sinetron dan istri Syarief Hasan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,  Inggrit Tansil, sebelumnya juga menerima Menteri Pemberdayaan Perempuan Linda Amalia Sari Gumelar juga mengunjungi Posko Utama dan menjenguk langsung barak khusus untuk ana bayi dan ibu hamil. Juga menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat permainan anak dan balita yang ada di lingkungan barak pengungsian stadion Maguwoharjo. Menteri juga membawa bantuan berupa Sembako, susu untuk balita dan ibu hamil serta  obat-obatan.

17
Nov

Pemkab Sleman Gelar Doa Bersama Lintas Agama

Musibah meletusnya Gunung Merapi merupakana bencana kemanuasiaan yang perlu perhatian dan dukungan dari semua pihak untuk mengatasinya. Hingga saat ini kejadian tersebut telah mengundang simpati dan perhatian dari berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas budaya dan pariwisata yang secara sporadis telah melaksanakan kegiatan kemanusiaan. Selain itu pengungsi yang  berjumlah ratusan ribu orang secara spiritual juga memerlukan pendampingan.

Dengan latar belakang kondisi tersebut Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan doa bersama lintas agama dan penggalangan dana kemanusiaan yang rencananya akan dilaksanakan pada Kamis, 18 Nopember 2010 di Monumen Jogja Kembali pukul 19.30  WIB.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Drs.Untoro Budiharjo kegiatan tersebut akan melibatkan komunitas budaya seperti sekar sedah, bergada prajurit, Dewan kebudayaan, Pepadi dsb ) dan  komunitas  pariwisata ( seperti HPI, ASITA, PHRI, Java Promo, Dewan Kebudayaan dsb ), kepala kepala daerah se DIY dan instansi di Kabupaten Sleman, perguruan tinggi,  yang berjumlah sekitar  500 orang.

Dalam acara tersebut selain pengumpulan dana dari para peserta juga akan diisi dengan macapat oleh Sekar Manunggal Sleman Sembada, renungan dan doa.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat dikumpulkan dana untuk para korban bencana Merapi dengan lebih terkoordinir.


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.