Senin 22 Nopember 2010 bertempat di Balai Desa Sumberrahayu Kecamatan Moyudan sedang berlangsung Evaluasi Kecamatan Sayang Ibu oleh Tim Evaluasi Gerakan Sayang Propinsi DIY di Kabupaten Sleman. Menurut ketua tim evaluasi propinsi DIY HJ Siswatiningsih. S.Hum bahwa tujuan umum diadakannya penilaian / akreditasi GKSI ini adalah untuk menggugah kembali pelaksanaan GSI disemua tingkat pemerintahan mulai dari desa sampai dengan pusat dan meningkatkan jumlah wilayah yang melaksanakan program revitalisasi GSI serta terrintegrasinya GSI dengan program-program kesehatan lainnya. Sedangkan tujuan khusus adalah melakukan penilaian atas pelaksanaan operasional Revitalisasi GSI dengan aspek-aspek penilaian lebih menitikberatkan program/kegiatan inovatif, melakukan pembinaan berjenjang, meningkatkan pokjatap dan satgas GSI di setiap wilayah dan mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan kematian Bumil, Bulin dan Bufas.
Ia juga mengatakan bahwa Gerakan Sayang Ibu adalah gerakan masyarakat bersama pemerintah yang dilaksanakan untuk membantu masyarakat dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan sikap dan perilakunya agar dapat memahami dan berperan serta dalam upaya penanggulangan maslahan masalah yang dihadapi perempuan.
Ditambahkan oleh Siswatiningsih bahwa pada saat ini masalah kesehatan yang terbesar dihadapi perempuan Indonesia adalah tingginya angka kesakitan dan angka kematian ibu (AKI)karena hamil, melahirkan dan nifas, bahkan angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. AKI di Indonesia berdasarkan sumber dari Dinas Kesehatan Tahun 2007 adalah 228 per 100.000 sedangkan targett RPJMN Tahun 2009 yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 226/100.000 kelahiran hidup. Target Indonesia sehat 2010 AKI sebesar 125/100.000 Kelahiran hidup serta target MDGs 2015 untuk menurunkan AKI sebesar 102/100.000 kelahiran hidup.
Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu antara lain mentakan bahwa Pemkab Sleman memiliki komitmen untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Dalam hal ini kaum ibu menjadi salah satu prioritas, hal ini dikarenakan seorang Ibu adalah seorang wanita yang melahirkan anak-anaknya dan membesarkannya hingga anak-anaknya menjadi manusia yang sehat, cerdas, dan berarti bahkan menjadi pahlawan bagi kehidupan ini. Dari seorang ibu yang sehat, terpenuhi asupan gizinya, dan memiliki pengetahuan yang cukup dalam pengasuhan anak dan kesehatan tentunya akan melahirkan anak yang sehat dan cerdas juga.
Selain berpengaruh dalam kesehatan fisik ibu juga memiliki peran yang dominan dalam hal mendidik para generasinya. Tidak seorang pun anak yang tumbuh dan berprestasi melainkan karena peran dan motivasi ibunya. Berkenaan dengan hal tersebut, program kecamatan sayang ibu ini patut mendapat dukungan sepenuhnya dari berbagai pihak agar nantinya para ibu mampu melahirkan generasi yang berkualitas pula. Harus diingat pendapat para ahli social learning yang berpandangan bahwa apa yang dilakukan oleh ibu terhadap anaknya merupakan proses yang diadopsi oleh si anak melalui proses social-modelling. Cara ibu mengasuh sangat berperan dalam pembentukan perilaku anak. Dengan berbagai upaya tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan dicapainya indikator derajat kesehatan diatas target yang ditetapkan dalam RPJMD tahun 2005 – 2010. Angka Harapan Hidup waktu lahir sebesar 74,76, Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup sebesar 4,58, Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup adalah 75,99, serta menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita menjadi 9,53 %.
Upaya peningkatan wawasan dan pengetahuan para ibu serta peningkatan pelayanan kesehatan, tidak dapat dilepaskan dari peran serta aktif masyarakat melalui berbagai kelompok pelayanan kesehatan seperti Posyandu, Polindes dan sebagainya. Melalui kelompok-kelompok tersebut, pelaksanaan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang kesehatan di Kabupaten Sleman senantiasa diintensifkan dan ditingkatkan. Oleh karena itu pemkab senantiasa memotivasi para ibu untuk ikut serta secara aktif dalam kelompok-kelompok tersebut.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman Ny Kustini Sri Purnomo, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Moyudan beserta ketua tim penggerak PKK Desa-desa se Kec Moyudan dan Tripika setempat dan tamu undangan lainnya. Dalam kesempatan tersebut rombongan melihat secara langsung kegiatan yang dilaksanakan oleh GSI di Kecamatan Moyudan yang telah digelar di balai Desa Sumberrahayu antara lain adanya kelompok suami siaga dan ambulan desa.