Arsip Kategori: Berita

27
Nov

Sleman Peringati Hari Kesehatan Nasional Ke-46


Dalam rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-46 tahun 2010 yang mengangkat tema “Keluarga Sehat, Investasi Bangsa”, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengadakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk kembali menggalang komitmen dari para stake holders, kelompok profesi kesehatan, organisasi kemasyarakatan, praktisi dan akademisi bidang kesehatan masyarakat untuk saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya peningkatan mutu dan kapasitas keluarga.

Adapun rangkaian kegiatan dalam peringatan HKN ke 46 yakni: kegiatan ziarah ke makam Almarhum Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Seminar Kesehatan serta kegiatan Senam massal dan jalan sehat. Rangkaian kegiatan HKN mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik Pemerintah Daerah Sleman, PT Askes, stakeholders yang meliputi PPTI (Perkumpulan Pemberantasan TB Indonesia) cab. Sleman, IDI Wilayah DIY dan IAKMI Komisariat Sleman, Mitra kerja Dinas Kesehatan dan pihak-pihak lain.

Kegiatan senam massal dan gerak jalan sehat dilaksanakan pada tanggal 26 November 2010 di lapangan Pemda Sleman. Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang diikuti oleh pejabat Pemda Sleman mulai Bupati Sleman, Asek II, Kepala Dinas Kesehatan, Pimpinan PT Askes, Kepala SKPD dilingkungan Pemda Sleman, dan seluruh Karyawan karyawati Pemda Sleman serta siswa sekolah.

Pengibaran bendera start dilakukan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo dengan didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Mafilindati Nuraini M.Kes, Asek II, PT Askes, dan Ketua Panitia HKN.  Pada kegiatan tersebut disediakan berbagai macam doorprize hiburan dan hadiah utama berupa Televisi berwarna 17” dan sepeda yang diraih oleh peserta dari Puskesmas Depok II.

27
Nov

laporan aktivitas G. Merapi tanggal 26 November 2010 pukul 00:00 sampai dengan pukul 24:00 WIB

laporan aktivitas G. Merapi tanggal 26 November 2010 pukul 00:00 sampai dengan pukul 24:00 WIB.
I. Hasil Pemantauan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 00:00-24:00 WIB erupsi masih berlangsung meski dengan intensitas yang menurun.
Berikut disajikan rangkuman hasil pemantauan terkini, meliputi data pemantuan secara instrumental dan visual.
1. Kegempaan

Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan diperoleh jumlah kegempaan sebagai berikut:

Jenis Gempa 24 Nov 2010 25 Nov 2010 26 Nov 2010
00-24 WIB 00-24 WIB 00-24 WIB
Vulkanik 18 16 11
MP 50 54 37
LF - - 3
Tremor beruntun beruntun beruntun
Guguran 18 36 14
AP(Awan Panas) - - -
Tektonik 6 - 1

2. Visual
Kabut dan mendung teramati sejak dini hari hingga malam hari di semua pos pengamatan G. Merapi. Pada pukul 05:30-08:30 WIB asap putih tebal hingga putih kecoklatan teramati dengan tinggi 300 m bertekanan lemah condong ke Barat hingga Barat Laut. Pada pukul 05:30 WIB, dari
Manisrenggo teramati kubah lava 2010. Terjadi hujan dengan intensitas sedang pada pukul 16:05-17:10 WIB di pos Ngepos. CCTV Deles merekam kabut sejak dini hari hingga sore hari. CCTV Deles merekam api diam pukul 18:19 WIB dan 21:20 WIB.

I I. Awas Lahar
Secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K.
Tringsing, dan K. Apu.

I I I. Kesimpulan
Berdasarkan pemantauan instrumental dan visual, aktivitas G. Merapi masih tinggi. Maka stastus aktivitas G. Merapi pada tingkat AWAS (Level 4). Ancaman bahaya langsung erupsi G. Merapi berupa awanpanas dan ancaman tidak langsung berupa lahar. Terhitung tanggal 19 November 2010 pukul 12:00 WIB, wilayah yang aman bagi para pengungsi adalah sebagai berikut: Kab. Sleman: sebelah Timur K. Boyong di luar 15 km, sebelah
Barat K. Boyong di luar 10 km dari puncak G. Merapi. Kab. Magelang di luar 10 km dari puncak G. Merapi. Kab. Boyolali di luar 5 km dari puncak G. Merapi. Kab Klaten di luar 10 km dari puncak G. Merapi.

IV. Rekomendasi
Sehubungan masih tingginya aktivitas vulkanik G. Merapi dan status masih ditetapkan pada level Awas, maka direkomendasikan sebagai berikut:
1. Tidak ada aktivitas penduduk di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awanpanas dan lahar) yang berhulu di G. Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut meliputi, K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising, dan K. Apu.

2. Ancaman bahaya erupsi G. Merapi untuk masing-masing wilayah kabupaten sebagai berikut:

No Kabupaten Ancaman Bahaya Erupsi G. Merapi dalam radius dari puncak (km)
1 Sleman Sebelah Barat K. Boyong 10
Sebelah Timur K. Boyong 15
2 Magelang 10
3 Boyolali 5
4 Klaten 10

Ancaman bahaya lahar adalah wilayah yang berada pada jarak 300 m dari bibir semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat hingga Barat Laut meliputi, K. Woro (Kab. Klaten), K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong (Kab. Sleman), K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising (Kab. Magelang), dan K. Apu (Kab. Boyolali).

3. Masyarakat di sekitar G. Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah
Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G.
Merapi.
4. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah
Daerah setempat.
5. Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar
mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas G. Merapi dan tetap mengikuti
arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
6. Pemerintah daerah diharapkan melakukan diseminasi tentang aktivitas terikini G. Merapi
yang disampkaikan dalam laporan ini.

27
Nov

4.052 pendaftar CPNS Sleman Masukkan Berkas

Dari kuota 194 yang tersedia untuk penerimaan CPNS tahun 2010 Kabupaten sleman sampai hari terakhir Jumat 26 Nopember 2010  ternyata berkas yang masuk mencapai  4.052. Dari jumlah tersebut yang paling banyak peminatnya  tenaga kesehatan  jabatan Bidan kualifikasi pendidikan D III kebidanan. Hal tersebut disampaikan  Kepala Badan Kepegawaian Daerah Drs. Iswoyo Hadiwarno saat dijumpai ditengah-tengah penerimaan pendaftaran CPNS. Lebih lanjut disampaikan bahwa dari kuota jabatan bidan yang hanya 10 orang yang mendaftar/mengembalikan formulir ada 634 orang. Sedang rangking kedua jabatan Perawat laki-laki  dengan kualifikasi pendidikan DIII Keperawatan yang mendaftarnya mencapai 123 orang dari kuota yang hanya  7 orang dan jabatan perawat (perempuan) yang pendaftarnya mencapai 390 orang dari kuota yang hanya 7 orang. Dengan demikian jabatan Bidan dan Perawat mendominasi peminat.

Disampaikan pula bahwa  jabatan yang kurang mendapat peminat adalah jabatan Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dan jabatan Arsiparis yang masing-masing hanya 1 orang, meskipun demikian bukan bererti mereka bisa diterima. Melainkan tergantung dari hasil seleksi administrasi dan test tertulis nantinya. Yang jelas peserta yang telah  memasukkan berkas belum tentu lolos seleksi administrasi. Yang lolos administrasi nantinya berhak mengikuti test.

Ditambahkan pula oleh kepala BKD bahwa lowongan bidang kesehatan mendominasi peminat meskipun kuotanya hanya 61 tetapi yang mendaftarkan mencapai 1.793, disusul kemudian lowongan tenaga Teknis dengan kuota yang hanya 42 yang mendaftar mencapai 1.431 orang  dan terakhir bidang pendidikan dengan kuota 91 orang yang mendaftar mencapai 828 orang.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.