Paska erupsi, lokasi erupsi dan bencana lahar dingin banyak dikunjungi wisatawan. Kondisi tersebut, memberikan alternatif peluang usaha untuk membangkitkan perekonomian masyarakat Cangkringan, dan juga memerlukan kesiapan masyarakat dan aparat agar kunjungan wisatawan tidak menimbulkan permasalahan sosial baru. Kesiapan tersebut diperlukan agar jangan sampai banyaknya kunjungan wisatawan tersebut hanya bersifat sementara. Artinya hanya berlangsung awal setelah status merapi diturunkan karena dorongan keingintahuan saja. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, MSI saat memberikan pembekalan kepada para pengelola Vulkanotour dari Cangkringan di Rumah Makan Morolejar Senin malam, 17 Januari 2011. Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Ka.Dinas Budpar, Camat Cangkringan, Danramil Cangkringan, Polsek Cangkringan dan Kepala Desa Umbulharjo dan pelaku/pengelola vulkanotour yang jumlahnya sekitar 500 orang.
Lebih lanjut disampaikan Sri Purnomo bahwa kunjungan wisatawan yang cukup padat di lokasi harus dikelola agar para wisatawan mau berkunjung kembali baik di lokasi wisata lava maupun obyek wisata yang lain. Dengan kata lain, padatnya kunjungan wisata lava yang sudah berlangsung di wilayah Cangkringan ini harus dijadikan entry point agar para wisatawan dapat menyebarluaskan informasi tentang wisata lava pada masyarakat lain, dan juga mengenal potensi wisata yang lain di Sleman.
Menurut Bupati Sleman, untuk menarik minat pengunjung, mau tidak mau pengelola wisata harus mampu memberikan kenyamanan, keamanan dan daya tarik yang mampu memberikan kepuasan dan bahkan kenangan para wisatawan. Pengelolaan wisata lava harus ditata secara tertib. Penataan tidak hanya untuk lokasi obyek wisata saja tetapi juga lingkungan sekitarnya. Termasuk didalamnya adalah menata agar berkembangnya obyek wisata lava tidak menumbuhkan permasalahan baru yakni permasalahan sosial (kesenjangan) dengan masyarakat dibawahnya yang tidak menjadi obyek wisata langsung, tetapi harus dilalui wisatawan.
Bupati mengatakan bahwa saat ini sudah banyak keluhan wisatawan dan bahkan juga muncul di berbagai media tentang ketidaknyamanan pengunjung ketika berwisata lava. Dalam kesempatan tersebut bupati berharap kepada pengelola vulkanolavatour untuk memperhatikan beberapa hal antara lain untuk tidak melakukan pungutan maupun kotak permintaan sumbangan sukarela di sepanjang jalan dan tidak melibatkan anak-anak dalam meminta sumbangan sukarela. Untuk menjaga kenyamanan arus lalulintas harus diatur sehingga tidak terjadi kemacetan di beberapa titik terutama pada hari-hari tertentu/hari libur. ”Beberapa permasalahan tersebut harus diselesaikan agar masyarakat tidak kapok untuk kembali berkunjung dan tidak menimbulkan imej negatif tentang wisata lava dan masyarakat Cangkringan”, tegas Bupati Sleman.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga menyampaikan beberapa alternatatif yang dapat dilakukan sekaligus juga untuk membuka lapangan kerja antara lain, penarikan uang pada masyarakat sebaiknya di satu lokasi yakni pintu masuk dan dilakukan secara resmi (artinya dengan karcis), demikian juga penarikan parkir sebaiknya dilakukan sekali dengan tarif yang wajar. Kotak-kotak sumbangan sukarela harus ditertibkan sehingga jalan-jalan bersih dari sumbangan sukarela.
Selain itu, Untuk memberikan kenangan bagi wisatawan, Bupati mengaharapkan agar masyarakat lokal dapat dimotivasi untuk dapat menjual souvenir lokal berupa kerajinan maupun makanan-makanan olahan lokal. Dalam hal pengaturan lalulintas terutama pada hari-hari libur. Bupati mengarahkan agar bus-bus besar diatur untuk tidak naik keatas, sedangkan transportasi keatas dapat menjadi peluang usaha baru yang dapat dikoordinasikan oleh desa, dengan memanfaatkan potensi lokal.
Pada kesempatan tersebut Camat Cangkringan Samsul Bachri maupun kepala Dinas Budpar Drs. Untoro Budiharjo yang ikut hadir mendampingi Bupati Sleman menyampaikan bahwa karena obyek wisata vulkanotour tidak ada yang lain di Indonesia bahkan didunia maka agar dikelola dengan sebaik-baiknya agar minat mengunjungi lokasi tersebut tetap berjalan terus, tidak hanyaa sesaat saja. Untuk mempertahankan tersebut banyak yang harus dilakukan dalam memenej agar tempat tersebut tetaap menarik sepanjang masa. Tidak kalah pentingnya yang selama ini belum tersentuh adanya cinderamata bagi pengunjung dan itu adalah peluang yang cukup menjanjikan bila dikelola dengan baik. Termasuk pengadaan guide yang mumpuni yang bisa memberi kepuasaan pada pengunjung. Sementara itu, Bejo Mulyo, Spd yang juga Kepala Desa Umbulharjo selaku ketua Vulkanotour melaporkan bahwa menejemen vulkanotour untuk sementara baru desa Umbulharjo dan Kepuharjo, dan itu perlu pemikiran yang baik agar kedepan lebih baik lagi.