Sebanyak 40 duta besar negar-negara Africa, Timur Tengah dan Eropa melakukan kunjungan ke Kabupaten Sleman dengan tema “Ambassador Goodwill For Jogja”. Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan moral dan simpati terhadap para korban erupsi Merapi. Para duta besar tersebut didampingi oleh dari kementerian luar negeri yaitu Andradjati dan dari korps diplomatic, Ms. Alice Mageza.
Pada kesempatan tersebut Bupati Sri Purnomo mengungkapkan terimakasihnya atas dukungan dan perhatian para dubes tersebut, karena dengan kunjungan ini menunjukkan bahwa Sleman sudah aman untuk dikunjungi. Hal ini tentu saja akan sangat membantu masyarakat korban Merapi untuk bangkit dari keterpurukan.
Kementerian luar negeri RI yang diwakili oleh Direktur Afrika Ditjen Asia Pasifik dan Afrika, Andradjati juga mengungkapkan rasa terimakasihnya atas diterimanya kunjungan ini dan penyambutan yang hangat. Diharapkan semoga kunjungan ini akan membawa kesan yang baik tentang Sleman dan akan menjalin hubungan dengan orang-orang di luar negeri. Kunjungan ini juga tidak hanya berakhir sehari itu saja namun juga akan dilanjutkan dengan kunjungan-kunjungan selanjutnya.
Ms. Alice Mageza dari korps diplomatik mengatakan semoga kunjungan tersebut menjadi sebuah awal dari kunjungan-kunjungan selanjutnya. Tidak berhenti pada sekedar simpati saja namun berlanjut menjadi hubungan baik antar negara. Alice juga berterimakasih atas kesempatan kunjungan yang diberikan dan menjamin akan membawa pesan dan kesan kunjungan tersebut ke luar negeri.
Dalam kesempatan tanya jawab dengan Sekda Sleman Ir. Sutrisno, MES, dubes Hungaria Szilvester Bus juga menyatakan dukungannya bahwa sangat disayangkan sekali jika kunjungan tersebut hanya berakhir begitu saja, sehingga dia berharap para dubes lain juga mengajak rekan-rekannya untuk mengunjungi ke Sleman. Sementara dubes German, Heidrun Tempel menanyakan bagaimana masyarakat Sleman dapat hidup berdampingan dengan Merapi dan mengapa huntara dibangun di lokasi yang masih termasuk KRB. Sutrisno menanggapi bahwa Merapi tidaklah seperti yang diberitakan media karena Merapi hanya berbahaya ketika meletus saja. Selebihnya merapi merupakan sumber kehidupan masyarakat Sleman. Hal ini pula yang menyebabkan masyarakat sleman enggan pindah ke tempat lain karena material vulkanik dari Merapi menyebabkan tanah-tanah di sekitarnya menjadi subur. Dubes Austria Klaus Woelfer bertanya tentang ikon Sleman karena selama ini yang dikenal dari pariwisata di Jawa adalah Borobudur saja. Salah satu dubes juga menyarankan agar travel agent yang ada di Sleman dapat bekerjasama dengan travel agent yang ada di Bali karena di Bali terdapat sekitar 300 travel agent. Hal ini akan sangat berguna bagi Sleman untuk mempromosikan potensi wisatanya. Teralhir dubes Prancis, Philippe Zeller mengatakan bahwa selama ini ia memantau perkembangan Merapi dan menjalin komunikasi dengan Kepala PVMBG, Dr. Surono dan akhirnya berkesempatan melihat sendiri kondisi sebenarnya pada kunjungan tersebut.
Dubes Swiss Heinzwalkernederkoorn juga mengatakan bahwa memang ketika terjadi erupsi Merapi para travel agent luar negeri sempat mengeluarkan travel warning, namun pengalaman ketika terjadi gempa bumi membuatnya tetap datang sendiri melihat kondisi sesunggunya dan terbukti aman tidak terjadi apa-apa. .