Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman kembali melakukan monitoring Gerakan Jumat Bersih ( GJB ) di beberapa wilayah kecamatan. Pada hari Jumat 18 Pebruari 2011 Tim monitoring GJB yang terdiri dari Dinas Pendidikan dan Olah Raga, Bagian Kesra, Kementrian Agama, PKK, Humas, Bappeda dan Tim Kelompok Kerja Operasional Demam Berdarah Dengue (POKJANAL), dan Jumantik setempat mengadakan monitoring di wilayah Dusun Santren Caturtunggal Depok Sleman. Sebagaimana sebelumnya tim memeriksa berbagai tempat yang dimungkinkan untuk sarang nyamuk seperti di bak-bak air, bak pemandian dan penampungan air lainnya. Tidak luput juga pot-pot tanaman, pembuangan air di kulkas dan dispenser, dan tempat minuman burung.
Berdasarkan hasil monitoring, masyarakat di dusun tersebut masih banyak yang belum menyadari akan penyakit Demam Berdarah yang sangat berbahaya, terbukti di Dusun Santren Caturtunggal Depok Sleman ternyata di bak-bak kamar mandi, pot bunga yang ada airnya, Kulkas, Dispenser dan tempat minuman burung masih banyak dijumpai jentiknya seperti di rumah seorang warga sebagai tempat kost pada bak kamar mandi banyak sekali jentiknya. Dengan demikian warga masyarakat diharapkan melakukan 3 M plus yaitu Menguras Bak, Membakar dan Mengubur barang bekas, plusnya seperti diberi ikan, serta menutup yang sekiranya bisa menampung air. Hal ini dikarenakan kalau tidak melaksanakan 3 M, barang-barang bekas tersebut akan menjadi sarang nyamuk Aides Aigypti yang akan berkembang biak .
Dari hasil monitoring secara langsung di dusun Santren Caturtunggal Depok tersebut memang masih ada jentiknya, setelah diperiksa dari 110 rumah yang positif 43 rumah , sehingga Angka Bebas Jentik ( ABJ )nya hanya 60,90 %.
Dalam kesempatan tersebut Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Sleman Dr. Cahya Purnama mengatakan bahwa di wilayah Kab. Sleman pada tahun 2009 kemarin ada 551 kasus dengan 5 meninggal dunia, untuk tahun 2010 ada kenaikan yaitu 603 kasus jadi sekitar 9 % dibandingkan sebelumnya, memang kalau dicermati iklim saat ini hampair disemua wilayah DIY terjadi kenaikan bahkan diatas 1000 dan di beberapa kabupaten/kota yang lain itu juga terkadi KLB. Di Sleman bisa kita tekan dan yang meninggal juga turun hanya 3 orang dipastikan kena DBD. Bila ada yang meninggal pasti di audit bahwa meninggalnya ini kena DBD atau penyakit lain.
Selanjutnya untuk rangking sepertinya geser-geser, pada tahun kemarin yang melonjak di bagian barat Kec. Gamping yang tertinggi, dan tahun 2010 geser di daerah Timur yaitu daerah Kec. Kalasan baru Kec. Depok. Dan harus kita pahami bahwa nyamuk ini senang bersama dengan manusia, nyamuk ini pintar untuk melakukan intervensi dengan sedikit apapun airnya.
Untuk antisipasi lonjakan kasus DBD Dinas kesehatan telah melakukan berbagai upaya antara lain dengan senantiasa mengingatkan warga masyarakat agar menggiatkan kembali Gerakan Jumat Bersih utamanya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dalam musim hujan. Juga difokuskan ke Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) DBD dengan 3 M plus, dan pelaksanaan Gerakan PSN yang harus dilakukan secara rutin oleh warga pada hari Jumat atau hari lainnya.