Arsip Kategori: Berita

21
Feb

Monitoring Gerakan Jum at Bersih.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman kembali melakukan monitoring Gerakan Jumat Bersih ( GJB ) di beberapa wilayah kecamatan. Pada hari Jumat 18 Pebruari 2011 Tim monitoring GJB yang terdiri dari Dinas Pendidikan dan Olah Raga, Bagian Kesra, Kementrian Agama, PKK, Humas, Bappeda dan Tim Kelompok Kerja Operasional Demam Berdarah Dengue (POKJANAL), dan Jumantik setempat mengadakan monitoring di wilayah Dusun Santren Caturtunggal Depok Sleman. Sebagaimana sebelumnya tim memeriksa berbagai tempat yang dimungkinkan untuk sarang nyamuk seperti di bak-bak air, bak pemandian dan penampungan air lainnya. Tidak luput juga pot-pot tanaman, pembuangan air di kulkas dan dispenser, dan tempat minuman burung.     

Berdasarkan hasil monitoring, masyarakat di dusun tersebut masih banyak yang belum menyadari akan penyakit Demam Berdarah yang sangat berbahaya, terbukti di Dusun Santren Caturtunggal Depok Sleman ternyata di bak-bak kamar mandi, pot bunga yang ada airnya, Kulkas, Dispenser dan tempat minuman burung masih banyak dijumpai jentiknya seperti di rumah seorang warga sebagai tempat kost pada bak kamar mandi banyak sekali jentiknya. Dengan demikian warga masyarakat diharapkan melakukan 3 M plus yaitu Menguras Bak, Membakar dan Mengubur barang bekas, plusnya seperti diberi ikan, serta  menutup yang sekiranya bisa menampung air. Hal ini dikarenakan kalau tidak melaksanakan 3 M, barang-barang bekas tersebut akan menjadi sarang nyamuk  Aides Aigypti yang akan berkembang biak .

Dari hasil monitoring secara langsung di  dusun Santren Caturtunggal  Depok tersebut memang masih ada jentiknya,  setelah diperiksa dari 110 rumah yang positif 43 rumah , sehingga Angka Bebas Jentik  ( ABJ )nya  hanya 60,90 %.

Dalam kesempatan tersebut Kabid  Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kab. Sleman Dr. Cahya Purnama mengatakan bahwa di wilayah Kab. Sleman pada tahun 2009 kemarin ada 551 kasus dengan 5 meninggal dunia, untuk tahun 2010 ada kenaikan yaitu 603 kasus jadi sekitar 9 % dibandingkan sebelumnya, memang kalau dicermati iklim saat ini hampair disemua wilayah DIY terjadi kenaikan bahkan diatas 1000 dan di beberapa kabupaten/kota yang lain itu juga terkadi KLB. Di Sleman bisa kita tekan dan yang meninggal juga turun hanya 3 orang dipastikan kena DBD. Bila ada  yang meninggal pasti di audit bahwa meninggalnya ini kena DBD atau penyakit lain.

Selanjutnya untuk rangking sepertinya geser-geser, pada tahun kemarin yang melonjak di bagian barat Kec. Gamping yang tertinggi, dan tahun 2010 geser di daerah Timur yaitu daerah Kec. Kalasan baru Kec. Depok. Dan harus kita pahami bahwa nyamuk ini senang bersama dengan manusia, nyamuk ini pintar untuk melakukan intervensi dengan sedikit apapun airnya.

Untuk antisipasi lonjakan kasus DBD Dinas kesehatan telah melakukan berbagai upaya antara lain dengan senantiasa mengingatkan warga masyarakat agar menggiatkan kembali Gerakan Jumat Bersih utamanya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dalam musim hujan. Juga difokuskan ke  Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) DBD dengan 3 M plus, dan pelaksanaan Gerakan PSN yang harus dilakukan secara rutin oleh warga  pada hari Jumat atau hari lainnya.

21
Feb

Penyampaian SK CPNS Bagi 184 Orang Formasi Pelamar Umum 2010

Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, Msi. menyampaikan SK CPNS bagi 184 orang formasi pelamar umum 2010. Penyerahan SK dilakukan Jum’at, 18 Februari 2010, di Pendopo Parasamya Sleman. Menurut Drs. H. Iswoyo Hadiwarno, Kepala BKD Sleman penerima SK CPNS meliputi Bidang Kesehatan 61 orang, bidang teknis 40 orang, bidang pendidikan 83 orang dan berdasarkan golongan II a 15 orang, II b 33 orang, II c 48 orang, III a 78 orang dan IIIb 10 orang. SK CPNS ini terhitung Mulai tanggal 1 Maret 2011.

Bupati Sleman dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para penerima SK dan mengatakan setelah menerma SK CPNS ini berarti terikat dengan segala peraturan yang melekat sebagai pegawai negeri sipil. Menjadi CPNS, harus menjaga sikap dan perilaku sebagai pegawai negeri sipil. Tidak hanya perilaku di tempat kerja tetapi juga perilaku di masyarakat. Sebab pengawasan terhadap pegawai tidak hanya selama jam kerja di tempat kerja tetapi juga pengawasan oleh masyarakat dalam aktivitas kehidupan bermasyarakat.

Secara kepegawaian, saudara terikat dengan peraturan perundang-undangan, salah satunya PP nomor 53 tahu 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Segala sesuatu yang terkait dengan kepegawaian baik pangkat, golongan, gaji hingga sanksi penegakan kedisiplinan pegawai sudah diatur. Oleh karena itu, jika saudara mau menjadi PNS maka harus mematuhi peraturan-peraturan tersebut. Di bagian akhir sambutannya Sri Purnomo menyampaikan seorang Pegawai negeri harus siap setiap saat menjalankan tugas dan siap ditempatkan dimanapun  di wilayah Kabupaten Smean.

21
Feb

TP PKK Kab. Sleman Mengadakan Studi Orientasi Ke Kab. Badung

Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman dan Tim Penggerak PKK Kecamatan Se-Kabupaten Sleman mengadakan studi orientasi kunjungan ke Kabupaten Badung Propinsi Bali. Kunjungan dilaksanakan, Jum’at – Senin, 11 s/d 14 ebruari 2011 dipimpin oleh Ketua Tim Penggerak PKK Sleman Ny. Dra. H. Kustini Sri Purnomo. Kunjungan dimaksudkan untuk belajar lebih dekat mengenai pelaksanaan 10 program pokok PKK terutama program ketrampilan dan pengolahan makanan. Rombongan diterima oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kab Badung di Aula Kerta Kersana Pemkab Badung Ny. Ratna Gede Agung didampingi Wakil Ketua Ny. Kompyang Swandike. Di Lobi pendopo Ibu-Ibu PKK Badung juga menggelar aneka kerajinan, makanan tradisional Bali  maupun berbagai macam tektil.

Ny. Ratna Gede Agung mengungkapkan Ibu-ibu PKK Badung selama ini ikut terlibat dalam pesta kesenian Bali baik  dalam penyiapan perlengkapan upacara, pernak-pernik kerajinan maupun aneka kuliner yang dijajakan bagi para wisatawan.

Sementara itu Ny. Dra.H. Kustini Sri Purnomo menyampaikan bahwa kedatangannya ke Badung untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya mengenai berbagai ketrampilan dan pengolahan makana di  Badung untuk diterapkan di Sleman mengingat Bali sudah maju dalam kegiatan dimaksud. Walaupun Sleman saat ini sedang mengalami bencana akibat erupsi Gunung Merapi namun Tim Penggerak PKK Sleman tetap berupaya memotivasi untuk bangkitnya perekonomian Sleman melalui peningkatan ketrampilan para ibu-ibu. Terlebih lagi bagi ibu-ibu yang terkena dampak langsung erupsi Merapi yang saat ini benar-benar kehilangan mata pencaharian. Nantinya Tim Penggerak PKK Sleman akan aktif memberikan pembinaan dan penyuluhan bagi ibu-ibu yang saat ini tinggal di selter agar mereka mempunyai keterampilan untuk membantu perekonomian keluarga.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.