Normalisasi Kali Gendol pasca erupsi merapi yang sampai saat ini masih berjalan ternyata membawa berkah bagi masyarakat. Meskipun ancaman lahar dingin masih saja mengancam masyarakat, terutama yang ada di bantaran kali yang berhulu di gunung Merapi. Berkah dari hasil normalisasi bisa dirasakan masyarakat di kecamatan Cangkringan, khusunya warga yang berdomisili di Desa Argomulyo, Cangkringan. Bukti dari berkah normalisasi kali Gendol tersebut dapat dirasakan masyarakat Argomulyo dengan diserahkannya bantuan bagi masyarakat Argomulyo yang mengalami korban jiwa, rusak rumah dan sakit, termasuk kerusakan lahan pertanian yang berada di bantaran kali yang dilalui lahar dingin. Bantuan yang telah diserahkan tersebut, pada tahap kedua diserahkan bantuan sejumlah Rp. 39.000.000,- dengan perincian untuk rumah rusak sebanyak 20 rumah masing-masing mendapat bantuan Rp. 600.000,- hingga mencapai Rp. 12.000.000,- yang mengalami sakit akibat erupsi merapi masing-masing mendapat bantuan Rp. 500.000,- untuk 14 orang hingga jumlahnya mencapai Rp. 7.000.000,- dan padukuhan yang berada di bantaran kali yang mengalami kerusakan untuk 4 pedukuhan yaitu pedukuhan Bakalan, Bronggang/Suruh, Guling/Gadingan dan Banaran masing-masing mendapat bantuan Rp. 5.000.000,- hingga jumlahnya mencapai Rp. 20.000.000,-. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Kepala Desa Argomulyo Sutrisno dan Sekcam Cangkringan mewakili camat Cangkringan Edi Harmana, SH M.Hum di Balaidesa Argomulyo Jumat 4 Maret 2011.
Pada kesempatan tersebut kepala desa Argomulyo, Sutrisno mengatakan bahwa bantuan yang disampaikan pada masyarakat Argomulyo tersebut tidak seberapa, dibanding kerusakan dan korban yang dialami masyarakat. Tetapi diharapkan bukan besar kecilnya bantuan, tetapi ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah desa Argomulyo akan penderitaan warganya. Lebih lanjut disampaikan bahwa sampai saat ini untuk pedukuhan yang menerima bantuan baru empat dusun, yaitu pedukuhan Bakalan, Bronggang/Suruh, Guling/Gadingan, dan Banaran. Sedang kedepan semua pedukuhan yang ada di Argomulyo akan menerima bantuan serupa, hanya saja memang nantinya bantuan tidak sama, tergantung kerusakan dan posisi dusun dimana. Artinya antara yang berada di bantaran Kali Gendol maupun Kali Opak dan yang jauh dari bantaran kali tidak akan sama. Disampaikan pula bahwa sebelum normalisasi berjalan terlebih dahulu ada sosialisasi dimana masyarakat akan mengetahui manfaat dari normalisasi tersebut termasuk hasil dari normalisasi tersebut akan kembali pada masyarakat. Yang jelas normalisasi dilakukan semata untuk keselamatan masyarakat, terlebih bahanya pasca erupsi merapi yang justru jangkanya lebih lama yaitu bahaya lahar dingin, mengingat material yang ada di atas sangat banyak. Sedangkan 18 dusun yang ada di Argomulyo yaang sampai saat ini belum menerima bantuan secara bertahap juga akan menerima bantuan, dan itu tergandtung pemasukan desa dari hasil normalisasi kali gendol yang masih berjalan.
Sementara bantuan untuk tahap pertama yang penyerahannya telah dilakukan tanggal 19 Pebruari 2011 di balaidesa Argomulyo penyerahannya juga dilakukan oleh Kepala Desa Argomulyo Sutrisno. Total bantuan tahap pertama yaang diserahkan Rp. 105.400.000,- dengan perincian bagi keluarga meninggal menerima bantuan masing-masing Rp. 400.000,- hingga jumlahnya mencapai Rp.34.400.000,-. Rumah Rusak Berat sebanyak 115 rumah masing-masing menerima bantuan Rp. 600.000,- hingga jumlahnya mencapai Rp. 69.000.000,- Warga yang Sakit sebanyak 2 orang masing-masing menerima bantuan Rp. 500.000,- jumlah Rp. 1.000.000,- dan untuk doa bersama (100 hari) meninggalnya korban merapi Rp. 100.000,- Hingga bantuan yang telah diberikan pada masyarakat Argomulyo untuk tahap pertama dan kedua mencapai Rp. 144.400.000,-