Arifin Panigoro selaku Pimpinan POSKO Jenggala menyerahkan 333 bangunan shelter yang dibangun di Dusun Plosokerep Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan, dengan luas bangunan 6 x 6 dengan bahan baku utama bambu dan atap seng, diserahkan pula rumah untuk perpustakaan 1 unit, rumah kesenian kuda lumping I unit, kandang sapi 1 unit, Work shop mesin jahit, mesin kayu dan peralatannya, menara pemantau, 2 buah genset untuk padukuhan Plosokerep dan Sambisari. Penyerahan dilakukan oleh Andi Sahrandi dari Posko Jenggala kepada Ir. Rani Syamsinarsi, MT Kepala Dinas PUP dan ESDM Propinsi DIY disaksikan oleh Gubernur DIY, Bupati Sleman dan Arifin Panigoro.
Dalam kesempatan ini Gubernur menyempatkan dialog dengan warga penghuni shelter dan menanyakan apakan sudah nyaman tinggal di shelter dan kekurangan yang dirasakan oleh warga. Dan warga sendiri menjawab dengan mantab telah nyaman menghuni shelter dan untuk kebutuhan perlengkapan rumah tangga juga sudah lengkap jadi warga tinggal menghuni saja. Gubernur juga menyatakan setelah mantab dan nyaman tinggal diselter nantinya baru akan dilakukan rembug/musyawarah dengan warga mengenai rumah permanent, karena shelter ini sifatnya hanya sementara saja jadi wajar bila masih ada yang kurang .
Sementara itu Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI atas nama pribadi maupun segenap masyarakat Sleman mengucapkan terima kasih. Posko Jenggala telah banyak berperan membantu masyarakat Sleman untuk bangkit kembali dari keterpurukan dan berupaya melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca musibah erupsi merapi. Dari 2213 shelter yang telah dibangun, yang dihuni baru 848 unit. Hal ini dikarenakan beberapa kendala yang masih dihadapi diantaranya adanya jalan akses dan jalan lingkungan yang rusak akibat curah hujan yang tinggi, dan keinginan masyarakat yang menghendaki masuk shelter secara bersama sama. Selain itu permasalahan lainnya adalah ketersediaan air bersih dan air dan drainase. Untuk Pemkab masih tetap melakukan droping air ke shelter sekitar 70 rit/ hari. Untuk mengatasi masalah drainase kami akan mengutamakan pembangunan jalan terlebih dahulu sebelum pembangunan shelter sehingga air tidak menggenang di lokasi shelter. Pengelolaan sampah juga dilakukan selama ini dengan volume 7 M3 / hari.