Arsip Kategori: Berita

28
Mar

Dari Apel Pagi Terakhir Sekda Ir. Sutrisno, MES : Kalau Masih Bisa Hebat, Bekerja Baik Tidaklah Cukup

Sekda Sleman, Ir. Sutrisno, MES pagi ini, Senin 28 Maret 2011 memimpin apel PNS sekretariat daerah untuk yang terakhir kalinya dalam masa jabatannya. Apel yang dilakukan tiap hari Senin itu dihadiri oleh para kepala bagian serta staf di lingkungan sekretariat daerah yang berjumlah sekitar 200 PNS. Pada kesempatan pagi itu, Sutrisno mengatakan bahwa pagi tersebut merupakan pagi terakhir memimpin apel pagi, karena pada tanggal 1 April 2011 nanti sudah memasuki masa pensiun. Dan inipun masa jabatannya sudah diperpanjang hingga usianya mencapai 60 tahun. Sutrisno menjadi sekda dalam 3 kepemimpinan bupati yaitu sejak Sleman dipimpin oleh Arifin Ilyas, Ibnu Subiyanto hingga sekarang dipimpin Sri Purnomo. Ditambahkan pula bahwa beliau telah menjadi Sekda selama hampir 1 dasawarsa, yaitu dimulai pada tahun 1999 hingga 31 Maret 2011 (dilantik lagi dalam SOTK yang baru pada Desember 2009). Sutrisno juga berpesan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya membangun Sleman, jika masih bisa hebat maka bekerja baik saja tidak cukup. Diperlukan kerja keras dan komitmen untuk senantiasa bekerja mencapai hasil yang maksimal.

Mengakhiri kata sambutannya, Sutrisno meminta maaf apabila selama kepemimpinannya menjadi Sekda terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Mengingat apabila masih bisa bersabar, Sutrisno hanya akan mengelus dada, namun jika kesabarannya telah habis maka Sutrisno juga bisa marah.  Marah inipun hanya karena Sutrisno meninginkan yang terbaik bagi Sleman, karena dengan potensi dan sumber daya yang ada, Sleman masih bisa lebih baik lagi, bisa lebih hebat lagi.

28
Mar

KORPRI Pusat Bantu Korban Merapi

Bantuan yang nilainya tidak seberapa dibanding dengan korban yang dialami Kabupaten Sleman yang mencapai 5,4 trilyun memang masih jauh, tetapi yang penting dengan bantuan tersebut  dapat mengurangi beban korban bencana alam gunung Merapi di Yogyakarta terutama kabupaten Sleman. Hal tersebut disampaikan Sekjen DP KORPRI Nasional Tasdik Kinanto,SH. M.Hum saat menyerahkan bantuan KORPRI PEDULI untuk anggota Korpri ruang rapat Sekda B Jumat 25 Maret 20ll.

Lebih lanjut disampaikan Tasdik Kinanto bahwa  bantuan tersebut memang hanya  Rp.100 juta  namun bantuan tersebut merupakan aktualisasi kegiatan Dewan  Pengurus  KORPRI Nasional yang dikoordinir oleh ketua III Bidang pengabdian masyarakat, Kesehatan dan peningkatan perempuan. Bantuan serupa juga disampaikan kepada Kabupaten Magelang yang penyerahannya bersamaan pada waktu tersebut.

Disamping itu Dewan pengurus Korpri Naasional juga  memberikan bantuan saat terjadi bencana gempabumi tahun 2006 di Yogyakarta dan korban Tsunami 2004 di Aceh, dan Mentawai tahun 2009 dll. Juga bantuan tersebut merupakan implementasi rasa kesetiakawanan sesama anggota Korpri yang merupakan wujud dari semangat solidaritas dan soliditas untuk saling membantu dengan melakukan penghimpunan dana melalui rekening Korpri Peduli yang berasal dari anggota Korpri diseluruh Indonesia yang dikoordinir oleh masing-masing dewan pengurus Korpri Propinsi dan kabupaten. Diharapkan pula  bahwa kegiatan kemanusiaan ini terus dipupuk, bukan saja hanya sebatas pemberian bantuan pada saat terjadi bencana namun yang lebih penting adalah kegiatan semacam ini dapat memupuk rasa jiwa korsa kepada seluruh anggota Korpri dimanapun bertugas untuk mewujutkan persatuan dan kesatuaan dalam rangka NKRI. Ditekankan pula oleh Tasdik bahwa sesuai amanah pengurus KORPRI pusat bantuan tersebut diprioritaskan untuk membantu anggota KORPRI menjadi korban bencana Gunung Merapi. Selebihnya diperuntukkan juga bagi korban erupsi Merapi lainnya.  Ia meminta agar bantuan nanti diwujudkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, karena kalau tidak sesuai dengan kebutuhan maka nilainya manfaatnya akan berkurang.


Sedangkan Bupati sleman Drs. Sri Purnomo dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa  erupsi Merapi tahun 2010 yang lalu telah menyebabkan kerusakan dan kerugian yang tidak sedikit. Kerugian akibat erupsi Merapi ditaksir mencapai 5,407 trilyun lebih. Erupsi Merapi juga telah meluluhlantakkan lebih dari 31 dusun di 5 desa kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Sebanyak 2.613 KK kehilangan tempat tinggalnya. Selain itu juga akibat banjir lahar dingin telah mengakibatkan kerusakan 142 unit rumah warga, 4 orang korban luka dan kerusakan sarana dan prasarana lingkungan seperti jembatan, bendung, gorong-gorong dan jalan desa. Selain itu juga mengakibatkan sebagian sumur warga di Cangkringan dan Ngemplak tercemar lumpur dan bau belerang sehingga tidak dapat digunakan. Seperti yang sudah dilaporkan pula bahwa akibat erupsi Merapi tahun 2010 lalu juga mengakibatkan sebanyak 781 PNS Sleman turut mengungsi, sebanyak 43 orang PNS rumahnya roboh, 1 orang mengalami sakit dan 2 orang PNS  Sleman meninggal karena erupsi Merapi 2010 lalu. Oleh karena itu kami sangat menyambut baik adanya bantuan dari Dewan Pengurus Nasional KORPRI ini. Terlebih lagi bantuan ini juga menunjukkan adanya kepedulian dari Dewan Pengurus Nasional KORPRI kepada anggota KORPRI di Kabupaten Sleman.


Sementaraa itu DP KORPRI Sleman Ir. Sutrisno, MES melaporkan bahwa Dewan pengurus Korpri juga telah terbentuk sebanyak 47 Unit, terdiri atas 17 Unit Kecamatan, 28 Korpri Unit SKPD dan 2 Korpri Unit BUMD. Disamping itu  dalam rangka ikut melindungi kawasan konservasi alam yang rusak akibat erupsi merapi, DP Korpri kabupaten Sleman mengadakan kegiatan gerakan penghijauan 13.000 pohon di lokasi bencana erupsi merapi. Dan mengupayakan bantuan pendidikan bagi putra/putri anggota Korpri yang berprestasi lewat DP Korpri Nasional.

28
Mar

Launching Perdana Pupuk Organik Produksi Klomtan Ngudi Makmur

Bumi kita yang dahulu dikenal subur makmur dan kaya raya tinggal kenangan dalam lagu Koes Plus, yang ada saat ini bumi miskin dan sakit. Melihat kondisi demikian sudah menjadi tanggungjawab masyarakat, swasta dan Pemerintah untuk memperbaiki dan melestarikan lingkungan. Hal itu dikatakan Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI. Dalam acara Launching Perdana Pupuk Organik Produksi Kelompok Tani Ngudi Makmur Plumbon Kidul Mororejo Tempel. Acara dilaksanakan Kamis, 24 Maret 2011 di halaman bekas SD Inpres yang saat ini digunakan sebagai Unit Usaha Produksi Pupuk Organik. Ditambahkan oleh Sri Purnomo, upaya kelompok tani Ngudi makmur memproduksi pupuk organic merupakan upaya mengembalikan lagi kesuburan tanah. Bila di masa lalu pupuk organic banyak dimanfaatkan oleh orang-orang luar daerah karena merasa jijik, bau dan bahkan hanya dibuang percuma, namun sudah saatnya saat ini kita harus mampu memanfaatkan dan mengolah menjadi pupuk organic yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil tanaman para petani. Dalam bagian akhir sambutannya Sri Purnomo memberikan motivasi kepada kelompok tani Ngudi Makmur untuk dapat bekerja keras sehingga dapat meningkatkan produksi pupuk, juga dikelola dengan manajemen yang baik dan pemerintah daerah akan senantiasa memberikan fasilitasi yang dibutuhkan bagi kemajuan kelompok.

Sementara Suwarman, SPD selaku Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur menyampaikan kelompoknya saat ini mempunyai 30 buah kandang permanen, 4 sapi jantan dan 30 sapi betina serta 17 pedet. Dan dalam memproduksi pupuk organic menggunakan 1 mesin giling dibawah bimbingan dari Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta. Saat ini telah berhasil memproduksi pupuk organic siap pasar 5 ton, dalam proses fermentasi 5 ton dan bahan mentah 2 ton.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MOU antara Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta dengan Kecamatan Tempel dalam upaya peningkatan produksi pupuk organic di Kecamatan Tempel.

Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sleman Ir. S. Riyadi Martoyo, MM, Dekan Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta, Camat Tempel serta Muspika dan anggota kelompok tani Ngudi Makmur Mororejo Tempel.

Acara diakhiri dengan pembukaan selubung papan naman Unit Usaha Produksi Pupuk Organik dan peninjauan proses penggilingan pupuk. Dalam kesempatan ini  Bupati juga memberi semangat dengan ikut terlibat dalam proses penggilingan pupuk.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.