Arsip Kategori: Berita

6
Apr

Pengumuman Lomba HAKTEKNAS 2011

Pengumuman Lomba Hakteknas 2011


Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-16 Tahun 2011 sekaligus untuk mengembangkan minat penelitian dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bagi masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Sleman akan menyelenggarakan Lomba Penemuan/Pengembangan IPTEK bagi masyarakat umum dan Karya Tulis Ilmiah bagi pelajar (SD/MI; SMP/MTs; SMA/SMK/MA) dengan Tema “Inovasi untuk Kesejahteraan RakYAT”.

Adapun ketentuan-ketentuan lomba meliputi:

  1. Persyaratan Umum.
  2. Peserta adalah masyarakat umum/mahasiswa/pelajar di wilayah Kabupaten Sleman;
  3. Hasil karya dapat berupa karya perorangan maupun kelompok;
  4. Karya yang dikirim adalah karya orisinil, murni gagasan sendiri atau pengembangan gagasan karya yang pernah ada tetapi bukan merupakan jiplakan atau saduran, dilampiri dengan surat pernyataan
  5. Karya yang dikirim bukan merupakan karya yang telah atau sedang dilakukan penelitian dengan bantuan dana dari pihak sponsor manapun;
  6. Karya belum pernah dipublikasikan di media manapun dan belum pernah memperoleh kejuaraan;
  7. Karya dikirim dalam bentuk softcopy dan hardcopy serta dilampiri fotokopi identitas diri dan nomor telepon yang mudah dihubungi;
  8. Karya Penemu/Pengembang IPTEK akan diambil 3 (tiga) pemenang, adapun untuk Karya Tulis Ilmiah pada masing-masing jenjang pendidikan akan diambil 4 (empat) pemenang.
  9. Bagi para pemenang akan diberikan uang pembinaan dan piagam penghargaan.
  10. Keputusan Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat serta tidak diadakan surat menyurat;
  11. Semua karya yang masuk menjadi milik Panitia dan Panitia berhak menggunakan untuk kepentingan yang diperlukan.


  1. Persyaratan Khusus

A.  Kategori Penemu/Pengembang IPTEK

  1. Peserta adalah masyarakat umum;
  2. Hasil karya merupakan rancangan penemuan/pengembangan IPTEK yang akan dilaksanakan maupun yang sudah dilaksanakan dan masih memerlukan penyempurnaan;
  3. Rancangan penemuan/pengembangan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang diketik di atas kertas A4 dengan huruf Arial 12 spasi 1,5 maksimal 15 halaman;
  4. Untuk melengkapi tulisan harus dilampirkan foto prototype ataupun gambar pendukung cara kerja rancangan penelitian;
  5. Bagi yang lolos seleksi akan ada pemberitahuan presentasi dan kunjungan lapangan dengan waktu ditentukan kemudian.


B. Kategori Karya Tulis Ilmiah

  1. Peserta adalah pelajar SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA;
  2. Karya tulis dapat berupa hasil penelitian ilmiah yang sudah dilakukan sebelumnya oleh penulis;
  3. Karya tulis ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah diketik di atas kertas A4 dengan spasi 1,5 dalam ukuran huruf Arial 12 maksimal 15 halaman;
  4. Bagi yang lolos seleksi akan ada pemberitahuan presentasi (khusus untuk pelajar SMP/MTs dan SMA/SMK/MA) dengan waktu ditentukan kemudian;



  1. Pengiriman
    1. Karya dimasukkan dalam amplop tertutup, ditulis jenis lomba yang diikuti, nama lengkap, alamat dan asal sekolah/instansi peserta;
    2. Karya kemudian dimasukkan ke dalam Map Plastik Biru (untuk Lomba Penemu/Pengembang IPTEK) dan Map Plastik Hijau (untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah);
    3. Pengiriman lewat pos ditujukan kepada Kepala Bappeda Kabupaten Sleman cq Bidang Pengendalian & Evaluasi, Jl. Parasamya No. 1 Beran Tridadi Sleman atau langsung diantar sendiri;
    4. Karya paling lambat harus sudah diterima oleh Panitia pada tanggal 30 Juni 2011.


  1. Hadiah
    1. Hadiah berupa uang pembinaan bagi pemenang lomba Penemu/Pengembang IPTEK adalah sebagai berikut :

-        Peringkat I sebesar Rp3.500.000,-

-        Peringkat II sebesar Rp3.000.000,-

-        Peringkat III sebesar Rp2.500.000,-

  1. Hadiah berupa uang pembinaan bagi pemenang Karya Tulis Ilmiah adalah sebagai berikut:

a. Tingkat SD/MI

-     Peringkat I sebesar Rp1.250.000,-

-     Peringkat II sebesar Rp1.000.000,-

-     Peringkat III sebesar Rp750.000,-

-     Peringkat IV sebesar Rp500.000,-

b. Tingkat SMP/MTs

-     Peringkat I sebesar Rp1.500.000,-

-     Peringkat II sebesar Rp1.250.000,-

-     Peringkat III sebesar Rp1.000.000,-

-     Peringkat IV sebesar Rp750.000,-

c. Tingkat SMA/SMK/MA

-     Peringkat I sebesar Rp1.750.000,-

-     Peringkat II sebesar Rp1.500.000,-

-     Peringkat III sebesar Rp1.250.000,-

-     Peringkat IV sebesar Rp1.000.000,-

Berikut ini lampiran surat pernyataan hasil penelitian (klik untuk download)

-Lampiran surat pernyataan

Apabila terdapat beberapa hal yang kurang jelas dapat menghubungi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Bappeda Kabupaten Sleman Telepon (0274) 868405 psw 1170 atau email panitiahakteknas@yahoo.co.id. Atas partisipasi aktif dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

5
Apr

Pengalihan Arus Lalin Pasca Putusnya Jembatan Pabelan

Akibat rusaknya jembatan Pabelan, Muntilan, maka jalur Yogyakarta-Semarang lewat Magelang menjadi terputus. Menyikapi hal ini, Dinas Hubkominfo Kabupaten Sleman, bersama dengan Dishubkominfo Provinsi DIY, Dishubkominfo Provinsi Jateng, Dishubkominfo Kota Yogyakarta, Dishubkominfo Kulonprogo dan Dishubkominfo Klaten pada hari ini, Senin 4 April 2011 menyelenggarakan rapat koordinasi bersama membahas permasalahan tersebut di Aula Dishubkominfo Kabupaten Sleman.

Kepala Dishubkominfo Provinsi DIY, Tjipto Hariwibowo menjelaskan bahwa perbaikan jembatan Pabelan akan memerlukan waktu kurang lebih 4 bulan sehingga diperkirakan baru dapat berfungsi kembali pada bulan Agustus 2011. “Insya Allah menjelang lebaran jembatan Pabelan sudah bisa difungsikan kembali dengan struktur rangka baja” terangnya.

Selama proses pembangunan kembali jembatan Pabelan ini, arus lalulintas Yogyakarta-Semarang dialihkan melalui jalur alternatif yaitu : bagi angkutan perorangan dan barang ringan dapat melewati jalur perempatan Jombor –  pertigaan Balangan – jembatan Kebonagung – perempatan Dekso – pasar Jagalan – Borobudur dan kearah Salaman. Sedangkan bagi  angkutan berat dan bus harus melewati jalur ke Purworejo.

Pengalihan jalur lalulintas ini sudah dikoordinasikan dengan Polda DIY dan Polda Jateng yang akan membantu mengatur kelancaran arus lalulintas jalur alternatif ini. Dishubkominfo Provinsi DIY dan Dishubkominfo Provinsi Jateng akan memasang rambu-rambu  penunjuk jalan dan pemasangan portal di sepanjang jalan alternatif ini.

Terkait dengan angkutan penumpang perorangan tetap dapat menggunakan angkutan minibus yang beroperasi dari terminal Jombor sampai di sebelah selatan jembatan Pabelan, kemudian jalan kaki menyeberang jembatan untuk dilanjutkan dengan angkutan jurusan Magelang-Semarang. Mengenai tarif angkutan, Kepala Dishubkominfo Kabupaten Sleman, Drs. Agoes Susilo Endriartono, beberapa waktu terakhir ini ditengarai bahwa banyak angkutan umum yang menaikkan tarifnya. Oleh karena itu dalam rapat koordinasi ini juga dibahas mengenai besaran tarif angkutan. Bagi penumpang dari terminal Jombor sampai dengan sebelah selatan jembatan Pabelan akan dikenakan tarif sebesar Rp 6000,- per orang, sedangkan angkutan Magelang-Semarang dikenakan tarif  Rp 18.000,- jadi totalnya adalah Rp 24.000,- Penetapan besaran tarif ini tidak berlaku bagi tarif bus dan bus eksekutif. Bus penumpang eksekutif akan melewati jalur Yogyakarta – Kartasura – Boyolali – Semarang dengan tarif yang semula Rp 35.000,- menjadi Rp 45.000,- per orang.

Kepala Bidang Binamarga DIY, Salamun, menambahkan bahwa jalur alternatif ini memang tidak nyaman karena banyak jalan naik-turunnya, namun demi kelancaran dan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya dihimbau kepada para pengguna jalan untuk mengikuti instruksi dan petunjuk dari petugas demi keselamatan bersama. Terkait dengan kerusakan sarpras akibat erupsi Merapi dan ancaman sekunder bahaya lahar dingin ini, Provinsi DIY telah mengajukan usulan dana sebesar Rp 11 Milyar kepada BNPB guna memperbaikan sarpras ruas jalan alternatif ini. Status jalan alternatif sekarang ini adalah jalan provinsi namun kedepan dengan urgensi dan tingkat kepadatan akan diusulkan menjadi jalan negara.

4
Apr

Sleman Canangkan Gerakan Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat

Dari waktu ke waktu upaya untuk mempertahankan produksi beras di Sleman menghadapi tantangan yang berat. Terlebih lagi luas lahan pertanian dari tahun ke tahun semakin menyusut. Dengan adanya pencanangan gerakan pengendalian hama wereng batang coklat (WBC) adalah merupakan upaya untuk mengoptimalkan produksi padi serta memberikan motivasi kelompok-kelompok tani untuk ikut meminimalisir berkembangnya hama wereng. Plt Sekda Sleman dr. Sunartono M.Kes mewakili bupati Sleman mengatakannya pada acara Pencanangan gerakan pengendalian hama wereng batang coklat(WBC). Di Cibuk lor, Margoluwih, Seyegan, Minggu, 2 April 2011.

Hadir diacara tersebut Kepala Bidang Tanaman Pangan dinas Pertanian Propinsi DIY Ir. Sasongko, MSi,  Muspika Seyegan, Lurah Desa Margo luwih dan para pengurus kelompok tani se- Sleman.

Lebih lanjut Sunartono mengatakan, tahun 2010 Sleman mengalami surplus beras sebesar 85.236 ton dengan mampu menghasilkan 264.317 ton padi kering giling.Namun tingkat produktifitas per hektarnya menurun hanya mencapai 59,53 kw/ha, padahal tahun 2009 mencapai 62,14 kw/ha.Walaupun Sleman masih dalam  posisi aman, namun agar tetap waspada kemungkinan terjadi paceklik pangan karena adanya perubahan dan pergeseran musim dan cuaca dapat menyebabkan perubahan dan pergeseran musim tanam, selain itu juga akibat dari dampak dari dampak erupsi merapi yang tentu saja sangat berpengaruh pada sistim irigasi.

“Untuk mengantisipasi hama wereng coklat, petani agar memperhatikan pola tanam padi secara disiplin, sehingga dapat mencegah berkembangbiaknya hama. Para penyuluh dan para petani harus mampu mengembangkan pertanian kreatif dan inovatif agar produktifitas padi bisa mencapai hasil yang maksimal “ kata Sunartono.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Propinsi DIY Ir. Sasongko, MSi mengatakan, akibat dari erupsi Merapi tahun 2010 maka sumber air yang berhulu dari Gunung merapi banyak yang tertimbun dan prasarana juga rusak dengan demikian untuk hasil produksi pertanian tentu saja akan sangat terasa . Ditambah lagi dengan serangan hama baik wereng,tikus maupun penggerek batang. Untuk itu dengan dicanangkannya gerakan pengendalian hama wereng akan menjaga stabilitas pruduksi padi di daerah Istimewa Yogyakarta.

Sasongko juga berharap dengan keberadaan posko penanggulangan wereng coklat di UPT dapat dioptmalkan pengggunaannya, jangan sampai terlambat, ibarat sudah menderita sakit baru diobati atau periksa kedokter tentunya akan lama sembuhnya, beda apabila ada tanda-tanda sakit sudah diperiksakan atau minum vitamin.

Selain itu para petani agar penggiliran benih dan menggunakan varietas yang tahan terhadap Wereng Batang Coklat(WBC) seperti membramo, ciherang, cimelati, situbagendit, pepe, inpari.

Dilaporkan Camat Seyegan Anggoro Aji S SH bahwa serangan hama wereng di kecamatan seyegan tersebar di 3 desa,yaitu desa Margodadi 88 ha, Margoluwih 60 ha dan Margokaton 50 ha.

Upaya yang telah dilakukan adalah dengan penyemprotan pestisida sesuai arahan dari petugas penyuluh dilapangan. Sedangkan permasalahan yang dihadapi adalah penyemprotan seharusnya diulang tetapi tidak dilakukan karena terbatasnya dana dan tenaga. Penanaman tidak serempak dalam satu hamparan dan pola tidak pernah berganti dengan tanaman palawija.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.