18
Apr
HAri ini Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI mengadakan monitoring pelaksananaan UNAS tingkat SMK/SMA/MAN di Kabupaten Sleman. Monitoring pertama kali dilakukan di SMK N Cangkringan yang diikuti oleh 41 siswa, kemudian dilanjutkan ke SMK Muh Cangkringan yang diikuti oleh 166 siswa dilanjutkan ke SMA Sunan Kalijogo Cangkringan.
Monitoring yang dilakukan di sekolah lereng Merapi dilakukan oleh Bupati untuk memastikan semua siswa korban erupsi Merapi mengikuti UNAS, dan ternyata siswa dapat mengikuti UNAS dengan baik tanpa terpengaruh adanya erupsi Merapi, walaupun sebagian besar siswa dilLereng Merapi saat ini tinggal di selter. Namun berdasarkan dialog dengan siswa mereka dapat belajar dengan baik dan optimis dapat berhasil meraih nilai yang diharapkan. Sementara berdasarkan pantauan tim juga tidak ditemukan adanya permasalahan terhadap distribusi maupun kebocoran soal UNAS dan semua dapat berjalan dengan baik.
Kunjungan dilanjutkan ke SMA N I Ngemplak diikuti 102 siswa dan SMAN 2 Ngaglik yang diikuti oleh 199 siswa. Saat dialog dengan siswa di SMA N 2 Ngaglik para siswa optimis memperoleh nilai 8 bahkan bisa lebih setelah mengikuti ujian Bahasa Indonesia dan untuk tahun lalu rata-rata di sekolah ini Bahasa Indonesia memperoleh nilai 8,2 sehingga tahun ini ditargertkan bisa memperoleh nilai lebih. Di sekolah ini siswa juga diberi snack dan minum pada saat istirahat.
Bupati dalam kunjungan ini didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Sleman, Dra. Suyamsih, MSI. Dan Kepala Bagian Humas Sleman serta para wartawan baik media cetak maupun elektronik.
Peserta UNAS SMK secara keseluruhan sebanyak 5.924 siswa. Siswa yang tidak hadir sebanyak 31 siswa, yaitu karena sakit 2 orang, ijin dengan keterangan 2 orang, tanpa keterangan 8 orang dan mengundurkan diri sebanyak 18 siswa. Sementara untuk peserta UNAS SMA/MA secara keseluruhan sebanyak 4.429. Siswa SMA/MA yang tidak hadir sebanyak 28 siswa, yaitu karena sakit 7 orang, tanpa keterangan 5 orang dan mengundurkan diri sebanyak 16 siswa.
18
Apr
Setiap tahun umat Kristen dan Katholik pasti merayakan Hari Paskah, dan untuk tahun 2011 ini umat Kristiani bagi PNS Kab. Sleman menyelenggarakan Pembinaan Iman di Gedung Santi Dharma Sidoagung Godean Sleman Jum ‘ at, 15 April 2011.
Diharapkan dalam pembinaan Iman umat Kristen dan Katholik PNS Kab. Sleman harus kuat imannya dan memiliki semangat seiring menjadi PNS. Selain itu juga harus menjadi teladan seperti tokoh Tuhan Yesus Kristus yang rela sengsara seperti mati di kayu salib karena berkorban untuk manusia, ini sesuai dengan Tema Perayaan Paskah yaitu “ Karena AnugerahNya Menjadikan Semangat Dalam Pelayanan “ ( Roma 12 : 11 ) demikian laporan yang disampaikan Ketua penyelenggara Perayaan Paskah B. Endang Kusmawati, S.Sos.
Pada kesempatan itu Bupati Sleman yang diwakili Assek III Bidang Administrasi R. Djoko Handoyo, SH mengatakan bahwa Yesus memberi contoh yang sederhana yaitu cintailah sesama seperti dirimu sendiri seperti cinta sesama yang tidak membedakan golongan, ras, agama dimana saja berada. Dan ini semua harus ditiru oleh umat Kristiani lingkungan PNS Kab. Sleman.
Renungan Paskah yang disampaikan oleh Pendeta Sundoyo, STh, Mhum dari GKJ Brayat Kinasih berisi tentang sumber dari anugerah manusia itu hanya pada Tuhan Yesus Kristus. “Jika kita melihat Tuhan Yesus Kristus, maka kita akan memperhatikan 3 hak yang sangat terkait dalam karya Yesus dalam kehidupan kita. Pertama adalah Mujizatnya yaitu Memberi makan, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, menyetarakan alam dan menghidupkan orang yang sakit. Kedua, sebuah ajaran yaitu seperti yang diambil dari Injil Matius pasal 5 dan 7 adalah garam dan terang dunia, jangan membunuh, jangan berzinah dan suka memberi sedekah. Yang ketiga adalah penebusan yang dilakukan”, demikian jelas Pendeta Sundoyo.
15
Apr
Terkait dengan semakin dekatnya pelaksanaan ujian akhir nasional tingkat SMA/ MA dan SMK pada Senin, 18 April 2011 yang akan datang, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman telah melakukan berbagai persiapan demi kelancaran ujian nasional dan keberhasilan anak didik dalam menyelesaikan jenjang terakhir pendidikan menengah ke atas. Untuk tahun 2011 dari sejumlah 57 SMA, 10 MA dan 54 SMK yang tersebar di Kabupaten Sleman hanya 48 SMA/ MA dan 44 SMK yang akan menjadi sekolah penyelenggara ujian nasional sedangkan sisanya akan bergabung dengan sekolah penyelenggara yang ditunjuk. Total peserta ujian akhir tahun ini berjumlah 4429 siswa SMA/ MA dan 5924 siswa SMK.
Untuk menunjang keberhasilan siswa menengah ke atas dalam mengerjakan ujian nasional, Dinas Pendidikan telah melakukan sosialisasi melalui tiap-tiap kepala sekolah di Kabupaten Sleman untuk menyampaikan kepada peserta ujian untuk tetap percaya diri terhadap kemampuan masing-masing dan menghindari praktek-praktek kecurangan. Hal ini penting untuk diperhatikan karena setiap peserta ujian akan mendapati soal yang berbeda dari peserta yang lain. Dinas Pendidikan telah mengantisipasi hal ini dengan membuat 5 paket soal yang berbeda untuk enam mata pelajaran yang diujikan. Oleh karena itu, dihimbau juga kepada peserta ujian untuk meneliti kode soal yang diterima sebelum memulai pengerjaan untuk menghindari kesalahan scanning pada proses penelitian jawaban.
Untuk menghindari terjadinya praktek-praktek kecurangan yang umumnya terjadi seperti pencontekan, dan kemungkinan kebocoran soal, Dinas Dikpora melakukan beberapa langkah preventif pengamanan soal ujian nasional. Mulai dari proses pencetakan hingga pendistribusian soal ke Pokja (Kelompok Kerja) akan dilakukan pengawasan selama 24 jam oleh Polda. Pendistribusian soal akan dimulai pada hari Sabtu, 16 April 2011 ke Pokja dengan dikawal penuh oleh Polda selama proses pendistribusian berlangsung. Demikian seperti yang disampaikan oleh Sri Wantini, Kepala Bagian Kurikulum dan Kesiswaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
Langkah preventif serupa juga dilakukan pada proses penilaian lembar jawaban peserta ujian yakni dengan menyerahkan proses scanning lembar jawaban oleh Perguruan Tinggi yang ditunjuk yaitu UGM, selain itu seperti halnya tahun ajaran yang lalu dilakukan juga pengawasan oleh tim pengawas dari perguruan tinggi. Untuk Kabupaten Sleman pengawasan akan dilakukan oleh lima orang pertugas pengawas dari UGM. Pemantauan ujian akhir juga akan dilaksanakan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo bersama tim dari DPRD Sleman, DPRD Provisi DIY, dan Dinas Pendidikan Provinsi pada saat ujian akhir berlangsung.