Arsip Kategori: Berita

11
Sep

Berhasil Membangun Desa, Kustini Diganjar Dua Penghargaan Kemendes


Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, diganjar penghargaan atas komitmen dan kerja keras dalam mendorong percepatan pembangunan desa sehingga seluruh desa di Kabupaten Sleman telah mencapai status Berkembang, Maju, dan Mandiri.

Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, dalam acara launching Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama (BUMKALMA) Lembaga Keuangan Desa (LKD) se-DIY, Sabtu (11/9), di Lava Bantal, Berbah, Sleman. 
Bukan itu saja, Kustini juga diberi penghargaan atas komitmen dan kerja keras dalam mendorong transformasi pengelola dana bergulir masyarakat eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd) menjadi BUMKALMA LKD di Kabupaten Sleman. 
Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, juga menyerahkan sertifikat Badan Hukum kepada Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama (BUMKALMA), kepada 184 kalurahan dari empat kabupaten se-DIY yang dilakukan secara simbolis kepada 28 kalurahan.
Dalam pidatonya, Kustini menyebut bahwa komitmen Pemkab Sleman untuk mendorong pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan potensi wilayah melalui BUMKal selaras dengan misi Pemkab Sleman untuk membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  Dengan begitu, BUMKal diharapkan mampu memfasilitasi dan menjembatani pengembangan potensi kalurahan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. 
“Kami laporkan bahwa pelaksanaan transformasi UPK PNPM Mandiri Perdesaan menjadi BUMKALMA di Kabupaten Sleman, saat ini terdapat 3 UPK yang telah melaksanakan musyawarah antar kalurahan (MAK), yaitu Berbah, Mlati dan Seyegan. Selain itu masih terdapat 7 UPK yang sedang dalam proses penyusunan AD/ART dan pra MAK,” jelasnya.
Ia mentargetkan 10 UPK dapat menyelesaikan MAK penetapan dan dilanjutkan upload data ke Sistem Pendaftaran Badan Hukum pada akhir September 2022 ini. Sehingga diharapkan pada bulan Oktober nanti sudah dapat terbit Badan Hukum untuk semua UPK yang ada di Kabupaten Sleman.
“Saat ini kami juga sedang menyusun Perbup tentang pengelolaan BUMKALMA. Dengan berbagai upaya ini, kami berharap keberadaan BUMKALMA dapat semakin mempercepat peningkatan pemberdayaan masyarakat dan perekonomian di Kabupaten Sleman secara menyeluruh,” kata Kustini.
Sementara Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, menjelaskan bahwa desa memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan negara. Dikatakan bahwa 91 persen kewilayahan yang ada di Indonesia berada di desa. Menyelesaikan permasalahan infrastruktur desa berarti membantu menyelesaikan permasalahan kewilayahan. Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh stakeholder untuk bersama-sama untuk memberdayakan potensi yang ada di desa sehingga nantinya dapat menjadi desa mandiri.
“Ada persepsi yang keliru tapi sudah mulai saya betulkan. Ada kecenderungan tidak mau menjadi mandiri. Khawatirnya kalau menjadi mandiri nanti bantuan dari pemerintah pusat berkurang. Ini keliru. Justru semakin tinggi statusnya maka bantuannya semakin banyak, karena pekerjaannya semakin rumit,” jelasnya.
Lebih lanjut ia juga mengapresiasi Pemkab Sleman sebab sudah tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal di wilayah Kabupaten Sleman. Menurutnya hal ini tak lepas dari komitmen kepala daerah dan peran para Lurah yang ada di Kabupaten Sleman.


11
Sep

Lestarikan Budaya, Sleman Gelar Festival Ngudoroso


Sebagai upaya melestarikan seni tradisional dalam bingkai seni budaya, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) Sleman selenggarakan Festival Ngudoroso tingkat Kabupaten di Gedung Kesenian Kabupaten Sleman, Minggu (11/9).
Festival yang dikemas dalam bentuk stand up comedy ini dibuka secara resmi oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang ditandai dengan pemukulan kenong (alat musik tradisional). Kepala Disbud Sleman, Edy Winarya menjelaskan bahwa festival ngudoroso ini selain untuk melastikan seni tradisional, juga bertujuan sebagai media atau wadah pembinaan bakat seniman ngudoroso di lingkup Kabupaten Sleman. “Kegiatan ini (festival ngudoroso) bertujuan sebagai media pembinaan seniman dan juga menjadi wadah berekspresi,” jelasnya. Edy menuturkan, festival tersebut diikuti oleh perwakilan dari 17 Kapanewon di wilayah Kabupaten Sleman dan menghadirkan tiga juri terdiri dari akademisi, seniman dan praktisi.
“Para peserta nantinya akan tampil dan dinilai oleh para juri yang terdiri dari akademisi, seniman dan praktisi. Namun demikian penyelenggaraan festival ini masih menerapkan prokes sehingga penonton tetap dibatasi namun masih dapat menyaksikan secara streaming melalui kanal Dinas Kebudayaan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas penyelengaraan festival ngudoroso. Menurutnya, kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mendekatkan pemerintah dengan masyarakat.
“Festival ini dapat menjadi wadah yang tepat untuk menyampaikan berbagai aspirasi dalam bentuk yang berbeda. Ngudoroso memiliki substansi upaya mawas diri terhadap perilaku kita sebagai manusia. Oleh karena itu ngudo roso memiliki makna yang luas yakni berdialog dengan diri sendiri secara jujur dan terbuka,” jelas Kustini.
Lebih lanjut, Kustini mengatakan bahwa festival ini dapat menjadi sarana untuk kembali menghidupkan falsafah luhur budaya Jawa terlebih kondisi saat ini dimana egosentris dan individualisme telah menggeser unggah ungguh dan tepa selira. “Semoga dengan festival Ngudoroso ini, kita dapat membangun budaya sopan dalam menyampaikan kritik yang membangun, bersifat positif dan konstruktif bagi kemajuan  pembangunan di Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Kegiatan festival ngudoroso ini merupakan kegiatan yang berjenjang. Peserta yang menjuarai tingkat kabupaten nantinya akan diikut sertakan dalam festival ngudoroso hingga tingkat provinsi.

 


11
Sep

Bupati Raih Penghargaan Bunda PAUD Tingkat Nasional


Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang juga merupakan Bunda PAUD Kabupaten Sleman mendapatkan apresiasi penghargaan Bunda PAUD Tingkat Nasional tahun 2021 kategori Wiyata Dharma Utama dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Apresiasi ini diberikan kepada Kustini atas kinerja dan kepeduliannya dalam mendukung program Bergerak Bersama Menuju PAUD Berkualitas.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh perwakilan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen) Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi, pada Sabtu (10/9), di Rumah Dinas Bupati Sleman.
Total ada sebanyak 40 kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan Bunda PAUD, dengan rincian 15 kabupaten/kota kategori Wiyata Dharma Utama, 9 kabupaten/kota kategori Wiyata Dharma Madya, 16 kabupaten/kota kategori Wiyata Dharma Pratama. Selain itu, penghargaan Bunda PAUD inj juga diberikan kepada 15 provinsi, 13 kecamatan, dan 11 desa.
Kustini mengaku bangga terhadap apresiasi penghargaan Bunda PAUD kategori Wiyata Dharma Utama dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap PAUD di Kabupaten Sleman. Penghargaan ini, kata Kustini, akan dijadikan motivasi untuk terus berkomitmen meningkatkan layanan PAUD di Kabupaten Sleman.
“Khususnya dalam mempersiapkan generasi yang berkualitas menuju Indonesia emas di tahun 2030,” tuturnya.

 


Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.