27
May
Menutup rangkaian peringatan Hari Jadi ke-107 Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi Katarak gratis, pada Sabtu (27/5). Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo hadir dan meninjau langsung kegiatan yang dilaksanakan di ruang Pronojiwo RSUD Sleman tersebut.
Ketua panitia peringatan Hari Jadi ke – 107 Kabupaten Sleman, H.Y Aji Wulantara melaporkan, kegiatan bakti sosial merupakan hasil kerjasama dengan Baznas dan RSUD Sleman sebagai mitra Pemerintah Kabupaten Sleman. Sebanyak 20 warga yang terseleksi sesuai persyaratan telah mendapatkan tindakan pada hari ini. Aji berharap, kegiatan bakti sosial dapat membantu masyarakat terutama yang membutuhkan pemulihan penglihatan.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan perasaan handarbeni terhadap Kabupaten Sleman melalui kepedulian kepada sesama. Selain itu, dengan operasi katarak semoga dapat membantu meringankan beban masyarakat yang mengalami katarak, sehingga dapat pulih kembali dan hidup lebih sejahtera,” jelas Aji.
Bupati Kustini Sri Purnomo, menyampaikan pelaksaan Bakti Sosial Operasi Katarak selaras dengan tema Hari Jadi Kabupaten Sleman, Nyawiji lan Murakabi, Sesarengan Mbangun Sleman. Dengan demikian, bakti sosial diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas untuk membangun Sleman yang lebih baik.
“Alhamdulillah peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya dengan operasi katarak ini. Kami sampaikan terima kasih kepada RSUD Sleman dan Baznas yang telah menjadi mitra kami untuk menyejahterakan masyarakat. Dan untuk penerima manfaat, semoga dengan operasi ini dapat membantu memulihkan penglihatan bapak ibu semua sehingga bisa beraktifitas kembali dengan nyaman,” jelas Bupati.
Pada kesempatan tersebut, Bupati didampingi Wakil Bupati, Direktur RSUD Sleman, Kepala Baznas Sleman, dan Ketua panitia peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman, menyerahkan bingkisan secara simbolis kepada 2 peserta operasi katarak. Kemudian, Bupati bersama jajaran melanjutkan dengan meninjau pelaksanaan operasi katarak.
27
May
Sabtu (27/5) pagi, Bupati Sleman menghadiri sekaligus membuka festival Traditional Healing and Relaxing Tourism yang diadakan di Joglo Tanjung yang terletak di Desa Wisata Tanjung, Kalurahan Donoharjo, Ngaglik, Sleman. Kustini juga sekaligus mencanangkan Desa Wisata Tanjung tersebut sebagai Traditional Healing and Relaxing Tourism.
Bupati Sleman mengapresiasi serta mendukung penuh pencanangan Desa Wisata Tanjung sebagai Traditional Healing and Relaxing Tourism guna meningkatkan geliat pariwisata di Desa Wisata Tanjung tersebut. “Pemkab Sleman akan selalu membantu dan mendorong, agar nanti terjalin kerjasama yang baik,” ujarnya.
Dikatakan bahwa kearifan lokal seperti pijat tradisional dan produksi jamu yang ada di Desa Wisata Tanjung ini perlu dipromosikan sebagai wisata kesehatan yang ada di Kabupaten Sleman. Begitu pun dengan sejarah munculnya kearifan lokal tersebut menurutnya juga perlu diangkat agar wisatawan tertarik untuk mengunjungi Desa Wisata Tanjung.
“Dengan begitu diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini,” kata Kustini.
Sementara ketua panitia kegiatan tersebut, Saptono Budi Samudra, menerangkan bahwa Joglo Tanjung tersebut merupakan cagar budaya yang telah berusia lebih dari 200 tahun. Joglo tersebut awalnya adalah kantor Kepala Desa Tanjung, yang kemudian pada saat era perang kemerdekaan Indonesia dialihfungsikan menjadi rumah sakit bagi para pejuang kemerdekaan.
“Atas dasar historis ini, akhirnya kami lakukan penelitian. Dan ternyata keberadaan rumah sakit ini mungkin karena masyarakat di sini punya potensi di bidang kesehatan. Diantaranya pijat tradisional dan kemampuan membuat jamu,” jelasnya.
Berdasarkan hal tersebut, ia menyebut pihaknya bermaksud mengangkat potensi wisata kesehatan di Desa Wisata Tanjung, selain wisata budaya dan pendidikan yang telah menjadi ciri khasnya sejak desa wisata ini didirikan pada tahun 2001.
Festival Traditional Healing and Relaxing Tourism di Desa Wisata Tanjung ini diadakan selama tiga hari, yakni mulai tanggal 26 sampai 28 Mei 2023. Festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, diantaranya gebyar UMKM, berbagai kesenian tradisional, dan senam masal.
27
May
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka Festival Langen Carita Tingkat Kabupaten Sleman tahun 2023, pada Jumat (26/05) siang, di Gedung Kesenian Sleman. Kegiatan tersebut dibuka secara simbolis oleh Bupati Sleman dengan pemukulan gong.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundho Kabudayan) Sleman, Edy Winarya, menyampaikan acara ini diselenggarakan bertujuan untuk membentuk karakter anak dengan muatan yang sesuai dengan usianya, meningkatkan kualitas program dan kegiatan pembinaan langen carita, serta menjadi sarana penguatan pondasi identitas dari langen carita yang sudah ada. Festival Langen Carita pada tahun ini diikuti oleh perwakilan dari 17 Kapanewon se- Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, menyambut baik dan mengapresiasi penyelenggaraan festival ini. Bupati menilai, Festival Langen Carita menjadi salah satu upaya untuk memelihara pilar ketahanan, kedaulatan budaya dan seni di kalangan masyarakat Sleman. Festival ini juga dinilai dapat menjadi sarana kompetisi bagi 17 kapanewon di Kabupaten Sleman. Bupati berharap, melalui langen carita ini dapat mengembangkan dan menanamkan budi pekerti luhur bagi generasi muda.
“Penyelenggaraan festival menjadi media dalam menumbuhkan bibit-bibit muda yang akan melanjutkan upaya pelestarian budaya asli Sleman. Semoga dengan festival langen carita ini, kita dapat memberikan ruang gerak berekspresi sekaligus melestarikan budaya kita,” kata Bupati.
Bupati berharap kegiatan ini dapat melibatkan generasi muda baik pelajar dan anak-anak sehingga harus dilakukan melalui publikasi masif termasuk melalui media sosial. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan penyebarluasan inovasi di bidang seni budaya.
Dengan penyelenggaraan festival langen carita diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap budaya nusantara di kalangan generasi muda.