4
May
Selama ini udara yang dihirup manusia sudah tidak sesehat beberapa tahun yang lalu. Dan sayangnya udara tersebut atas ulah manusia, karena udara telah mengandung berbagai zat pencemaran yang berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor baik dinas maupun umum yang jumlahnya kian hari kian bertambah dengan pesatnya. Semuanya berdampak pada kesehatan manusia, mulai dari gangguan pernapasan, peredaran darah, iritasi mata, sampai pada kanker. Untuk menghindari dan mencegah hal tersebut tentunya peran dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Dra. Epiphana Kristiyani, MM, disela-sela pelaksanaan Uji Emisi di Parkir utara lapangan Denggung Selasa 03 Mei 2011. Dikatakan pula bahwa tujuan Uji Emisi, yang pelaksanaannya secara rutin setiap tahun ini, juga menjadi salah satu kegiaan untuk memperingati hari jadi Kabupaten Sleman. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk
mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan dari kendaraan bermotor.
Untuk mengurangi dan mencegah dampak dari gas buang kendaraan bermotor yang saat ini sudah dalam kondisi yang membahayakan, sangat diperlukan peran masyarakat. Salah satu cara adalah dengan secara rutin mengadakan pemeriksaan kendaraan baik yang dilakukan secara pribadi maupun oleh instansi pemerintah, Karena dampak dari kendaraan tersebut disamping membahayakan pada dirinya sendiri juga orang lain. Dikatakan pula bahwa unsur yang terkandung dalam gas buang kendaraan bermotor tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan manusia antara lain Karbon Monoksida, Hidroksida, Partikulat, Debu Timbal, Oksida Belerang, Oksida Nitrogen yang terkandung dalam udara akibat pencemaran dari gas buang kendaraan bermotor. Kalau hal ini tidak dikurangi dan dicegah sedini mungkin maka kedapan kondisi udara akan lebih berbahaya lagi. Tegas Kepala Kantor Lingkungan Hidup.
Sementara itu dari target 125 kendaraan dinas yang diharapkan mengikuti Uji Emisi, yang mengikuti uji emisi sebanyak 111 kendaraan yang terdiri dari 87 kendaraan berbahan bakar bensin dan 24 berbahan bakar solar. Dari jumlah tersebut yang tidak lolos dalam uji emisi sebanyak 46 kendaraan, yang terdiri dari 39 kendaran berbahan bakar bensin dan 7 kendaraan berbahan bakar solar. Sedangkan 60% atau 65 dari kendaraan yang mengikuti uji emisi, dinyatakan lolos uji emisi.
3
May
Pelaksanaan pameran potensi daerah dan gelar budaya Kabupaten Sleman tahun 2011 yang diselenggarakan di Lapangan Denggung dari tanggal 29 April hingga 08 Mei 2011 menampilkan berbagai potensi yang ada di Sleman. Salah satu yang ditampilkan adalah potensi kerajinan tenun batik lurik dari Kelompok Kerajinan Tenun Lurik ” Lurik Kembangan” Dusun Kembangan Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan.
Di ajang pameran potensi daerah kali ini, Kelompok ”Lurik Kembangan” menawarkan berbagai produk kain tenun lurik dengan berbagai corak warna. Selain itu, juga ditawarkan berbagai kreasi busana tenun batik lurik, baik untuk pria maupun wanita. Guna memperkenalkan kreasi tenun lurik, Kelompok Kerajinan Tenun Lurik ”Lurik Kembangan”, juga menampilkan Alat Tenun Bukan Mesin yang sehari-hari digunakan oleh kelompok ”Lurik Kembangan” untuk memproduksi tenun lurik.
Sebenarnya, aktivitas menenun kain lurik sudah lama ditekuni oleh sebagaian warga kembangan sumber rahayu. Ketua Kelompok ”Lurik Kembangan”, Susi, mengatakan bahwa sebelumnya warga kembangan merupakan pengrajin tenun lurik untuk kain stagen. Namun sudah 7 tahun terakhir ini, permintaan kain stagen menurun drastis, sehingga mempengaruhi roda perekonomian warga Kembangan Sumber Rahayu. Sejak pertengahan tahun 2010, warga Kembangan mulai berkreasi dan berinovasi memproduksi kain tenun luruk untuk bahan busana. Bahkan mereka juga bekerjasama dengan penjahit untuk memproduksi berbagai busana atau pakaian untuk pria maupun wanita.
Mengenai pemasaran produk. Lebih lanjut, Ketua Kelompok mengatakan ”selama ini, kami pasarkan produk kain lurik ke kantor-kantor instansi pemerintah di sekitar Kecamatan Moyudan, serta di sekolah-sekolah”. Mengikuti pameran, baru pertama kali ini diikuti oleh kelompok Lurik Kembangan ini. Ketua Kelompok Kerajinan Tenun Lurik ”Lurik Kembangan” berharap …”Semoga di ajang Pameran Potensi Daerah kali ini, menjadi berkah bagi produk kami, sehingga produk kami semakin dikenal luas oleh masyarakat Sleman bahkan masyarakat di luar Sleman”, lanjut Susi.
Di ajang Pameran Potensi Daerah ini, Kelompok ”Lurik Kembangan” menawarkan kain tenun lurik seharga dari Rp. 75 ribu hingga Rp. 85 ribu. Sedangkan kreasi busana ditawarkan dari harga Rp. 90 ribu hingga Rp. 150 ribu. Jika penasaran dan tertarik akan kreasi tenun batik lurik, silahkan berkunjung di Pameran Potensi Daerah dan Gelar Budaya Kab. Sleman.
3
May
Lomba masak berbahan dasar tempe digelar Pemkab Sleman dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Sleman ke 95. Lomba digelar di pendopo rumah dinas bupati Sleman, Selasa 3 Mei 2011. Peserta lomba terdiri dari perwakilan 17 Kecamatan sebanyak 68 peserta. Sedangkan macam lomba adalah masakan basah dan masakan kering. Dewan Yuri berasal dari AKS Tarakanita, Hotel Novotel dan para akademisi lainnya.
Ketua Penggerak PKK Sleman, Dra. Ny. Hj. Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa lomba masak tempe ini diadakan untuk meningkatkan kreatifitas ibu-ibu dalam mengolah tempe, yang selanjutnya diharapkan akan menambah pendapatan keluarga sehingga perekomian akan meningkat pula. Kedepannya bagi para juara akan dikembangkan dan akan diikutsertakan dalam setiap even baik lokal maupun nasional.
Adapun olahan tempe basah juara I nomor 20 dengan nilai 62,7 dari kecamatan Depok.juara II nomor 19 dengan nilai 82,4 dari Kecamatan Ngemplak dan Juara III nomor 15 dengan nilai 82 dari kecamatan Depok.
Sedangkan olahan tempe kering juara I nomor 15 dengan nilai 483 dari kecamatan Godean, juara II nomor 12 dengan nilai 481 dari kecamatan Prambanan dan juara III nomor 14 dengan nilai 468 dari kecamatan Mlati.