6
May
Masih dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi ke 95 Kabupaten Sleman, Jum’at, 6 Mei 2011, Bupati Sleman beserta Ibu, Wakil Bupati, Kepala Dinas/Instansi bersama dengan karyawan/wati di lingkungan Pemkab Sleman serta BUMD dan juga diikuti oleh siswa/siswi SD disekitar Beran mengadakan senam massal di lapangan Pemkab Sleman. Senam diikuti oleh sekitar 500 peserta bekerjasama dengan PT Askes Sleman. Selesai kegiatan senam juga dibagikan berbagai hadiah seperti kipas angin,setrika, payung, mini compo dll serta dengan hadiah utama kulkas yang berhasil diraih oleh Ibu Sumiyati karyawan Dinas Kesehatan Sleman.
Bupati Sleman dalam sambutannya mengatakan untuk memeriahkan hari jadi Sleman diadakan berbagai kegiatan diantaranya senam bagi pejabat Sleman beserta stafnya. Ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menjaga kebugaran tubuh agar menjadi sehat sehingga dapat bekerja dengan baik di kantor.
Ditempat ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah, yang diikuti oleh para pejabat dan karyawan di antaranya Assekda III R. Joko Handoyo, SH yang juga mendonorkan darahnya.
6
May
Dalam rangka hari jadi Ke 95 Kabupaten Sleman tahun 2011, seperti tahun-tahun yang lalu Pemda Sleman menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti yang dilaksanakan hari Kamis, 5 Mei 2011 yaitu Ziarah Ke makam Mantan Bupati Sleman.
Ziarah Ke makam mantan Bupati Sleman terbagi dalam 2 rombongan. Rombongan pertama dipimpin oleh Assekda Bidang pemerintahan, Sunaryo, SH, Wakil Ketua DPRD, Assekda Bidang Administrasi dan Kepala Dinas/Instansi di Kab. Sleman, ziarah ke makam mantan Bupati Sleman di Rejodani, Sariharjo Kec. Ngaglik Buchori S Pranotohadi serta KRT Pringgodiningrat di Karongan Jogotirto Berbah. Rombongan ke dua dipimpin oleh Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, SS. M.Hum, Assekda Bidang Pembangunan dr. Sunartono, M.Kes, Wakil Ketua DPRD, Kepala Dinas/Instansi di lingkungan Pemkab Sleman. Rombongan ini berziarah ke makam Pakuncen yakni makam KRT Projodiningrat, KRT Murdodiningrat, KRT Tejodiningrat dan KRT Projosuyoto Hadiningrat dan Makam Hastorenggo Kotagede yang merupakan makam KRT Dipodiningrat, dan KRT Prawirodiningrat.
Wakil Bupati dalam sambutan di depan para ahli waris dari para mantan Bupati Sleman menyatakan bahwa sesuai dengan kegiatan dalam rangkaian Hari jadi Kab. Sleman yang 95 dan tepatnya akan diperingati pada tanggal 15 Mei 2011, melakukan ziarah ke Makam para almarhum mantan Bupati Sleman untuk mendoakan arwah beliau agar semua kesalahan dapat diampuni, amal baik beliau dapat diterima dan arwah beliau ditempatkan disisi Allah. Jasa-jasa perjuangan para pemimpin pendahulu dapat diterima Alloh SWT dan dapat diteruskan oleh generasi selanjutnya demi kemajuan dan kesejahteraan masayarakat Sleman.
Selanjutnya disampaikan penyerahan tali kasih kepada ahli waris dari pimpinan ziarah. Para ahli waris berterimakasih karena walau sudah lama meninggal ternyata makam para pemimpin Sleman terdahulu masih diperhatikan dengan kegiatan ziarah tiap kali akan memperingati Hari Jadi Sleman.
5
May
Sebagai pejabat yang sudah purna tugas masih ikut memikirkan situasi dan perkembangan di Sleman, khususnya dengan kejadian musibah besar erupsi Merapi 2010, hal itu dikatakan Drs. H. Samirin Mantan Bupati periode 2000 – 2005 dalam acara temu mantan pejabat Sleman yang diadakan, Rabu, 4 Mei 2011 di Pendopo Parasamya Sleman.
Samirin mewakili para mantan pejabat, juga ikut prihatin namun sekaligus juga bersyukur karena Sleman dipimpin oleh serang pemimpin yang telah memiliki pengalaman sebagai Wakil Bupati dan meneruskan sebagai Bupati, sehingga sudah tau apa yang harus dilaksanakan dalam menghadapi musibah erupsi Merapi.
Drs. H. Samirin juga memberikan masukan mengenai masalah pendidikan tinggi di Sleman, karena saat ini telah banyak provinsi yang mendirikan perguruan tinggi sendiri dan mengingat Yogya sejak dahulu dijuluki sebagai kota pelajar dan sekitar 70 % perguruan tinggi berada di Sleman sehingga menjadi tugas berat Sleman untuk mempertahankan julukan kota pelajar degnan mendukung dan mengembangkan sekaligus dengan pemberian fasilitas dan kemudahan terutama bagi peran dan keberadaan para mahasiswa di Sleman. Berkaitan dengan masalah perekonomian Drs. Samirin juga memberikan masukan agar para pedagang kecil diupayakan menjadi besar ditengah-tengah munculnya mall-mall dan supermarket. Pasar tradisional perlu dikembangkan tidak harus melarang berdirinya mall-mall tetapi dengan penyempurnaan fisik, manajemen maupun bantuan permodalan.
Sementara itu menanggapi masukan dari mantan pejabat Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSI, menyambut positif masukan yang diberikan dan kebijakan yang dilakukan adalah melaksanakan pondasi yang pernah dibangun para pendahulu, namun juga disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini, sebagai misal saat menangani kejadian erupsi Merapi yang belum pernah terjadi kejadian erupsi sebesar tahun 2010, sehingga diperlukan perubahan-perubahan dalam menanganinya. Terkait pembangunan pasar saat ini juga Pemkab Sleman telah berupaya melengkapi fasilitas yang ada terutama seperti pasar Prambanan, Pasar Tempel, Pasar Gamping Pasar Colombo yang berbatasan dengan daerah lain, sehingga dapat menarik masuknya income dari penduduk daerah lain. Sumber devisa yang tidak kalah besarnya yakni dari kiriman orang tua kepada para mahasiswa yang kuliah di Sleman saat ini menurut catatan yang ada di BI, uang kiriman mencapai Rp 350 M/bulan untuk kebutuhan para mahasiswa. Sehingga
Sleman terus mengupayakan mempertahankan julukan kota pendidikan dengan mengembangkan perguruan tinggi sehingga para orang tua masih percaya bahwa kuliah di Sleman akan dijamin kualitasnya bagus.
Acara temu mantan pejabat juga dimerihakan dengan sarasehan batik yang diisi oleh Afif Syakur, pengusaha Batik asal Depok dan Sri Lestari Pengusa batik Jodhag, Mlati. Juga diisi dengan fashion show batik oleh Mirota Batik.