20
May
Sejumlah 16 mahasiswa dari University of Michigan melakukan kunjungan lapangan yang berlangsung dari tanggal 16 – 19 Mei di Yogyakarta. Selain Kabupaten Sleman, para mahasiswa ini juga menghadiri beberapa daerah lain diantaranya Solo, Bantul, Kota Yogyakarta, dan Bali sebagai tujuan akhirnya. Kepala rombongan, Agustin memaparkan bahwa studi lapangan ini merupakan salah satu kegiatan dalam program GIEU ( Global Interculture Experience for Undergraduate) Program Studi Asian Languages and Cultures. Kunjungan lapangan tahun ini mengambil tema Preserving Ecology and Local Culture in a Global World (melestarikan ekologi dan budaya lokal) yang memfokuskan pada dampak erupsi Gunung Merapi terhadap kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan hidup.
Kegiatan ini bertujuan untuk menginformasikan secara komprehensif mengenai dampak erupsi Merapi terhadap kehidupan masyarakat Kabupaten Sleman khususnya yang bertempat tinggal di sekitar Gunung Merapi serta untuk menginformasikan upaya-upaya yang tengah dilakukan sehingga dapat melibatkan mahasiswa secara langsung dalam upaya-upaya tersebut. Demikian seperti yang disampaikan oleh Drs. Bambang Irawan, MSi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang mendampingi rombongan ini selama berada di Indonesia.
Kunjungan ini difasilitasi oleh perwakilan dari beberapa SKPD terkait erupsi Gunung Merapi yaitu Dinas Pertanian Perikanan Kehutanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja Sosial Transmigrasi dan Dinas Sumber Daya Alam Air, Energi dan Mineral. Dalam sesi tanya jawab sejumlah pertanyaan diajukan terkait penanggulangan bencana serta upaya-upaya bantuan yang tengah dilakukan Pemkab Sleman kepada masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi yang saat ini masih berada di hunian sementara. Yang menarik dari diskusi ini adalah keterbukaan informasi yang dipaparkan oleh masing-masing perwakilan SKPD yang hadir. Diantaranya seperti yang dilaporkan oleh Edi Samekto dari Dinas Sumber Daya Alam Air, Energi dan Mineral yang mengemukakan bahwa hingga saat ini sejumlah 41 saluran irigasi dari total 93 saluran belum tertangani. Hal ini menyebabkan sejumlah 4234 hektar lahan pertanian belum dapat berproduksi kembali. Selain itu,
disampaikan juga oleh Kepala Bidang Transmigrasi, Wahyudin Santoso menyampaikan bahwa masih banyak warga Merapi yang masih menghuni daerah rawan bahaya.
Usai sesi tanya jawab rombongan kemudian melanjutkan kunjungannya untuk melihat persedian logistic bagi korban erupsi yang tersedia di Disnakersos. Selanjutnya rombongan juga meninjau hunian sementara di Plosokerep dan Gondanglegi.
19
May
Dari hasil UN untuk SMA dan SMK, SMA dan SMK di wilayah Kecamatan Cangkringan, menunjukkan hasil yang menggembirakan. Walaupun terkena dampak langsung erupsi merapi, ada 98% peserta UN dari SMA/SMK di wilayah Cangkringan yang berhasil lulus UN, dengan perincian sebagai berikut:
• SMA N 1 Cangkringan ada 165 peserta dan berhasil lulus 100%
• SMA Sunan Kalijogo ada 27 peserta, yang tidak lulus ada 6 peserta.
• SMK N 1 Cangkringan ada 41 peserta, yang tidak lulus ada 1 peserta.
• SMK Muh Cangkringan ada 165 peserta dan berhasil lulus 100%.
Sementara itu, dari capaian hasil Ujian Nasional untuk jenjang SMA dan SMK tahun 2011 ini, sebanyak 92 % siswa SMA/SMK di Kab. Sleman berhasil lulus dalam UN beberapa waktu yang lalu. Dari 9892 siswa peserta UN, ada 60 peserta yang tidak lulus, dengan perincian sebagai berikut :
• SMA Program IPA ada 1807 peserta, 99,62 % berhasil lulus. Sedangkan yang tidak lulus berjumlah 7 siswa atau 0.38 %.
• SMA Program IPS ada 2507 peserta, 98.44 % berhasil lulus. Ada 39 siswa yang tidak lulus atau 1.56 %.
• SMA Program Bahasa ada 5 peserta dan berhasil lulus semua.
• MA ada 78 peserta, sebanyak 97.44% berhasil lulus. Sedangkan ada 2 siswa yang gagal atau 2.56%.
• SMK ada 5495 peserta, sebanyak 99.78% berhasil lulus. Sedangkan yang tidak lulus ada 12 siswa atay 0.22 %
Dari hasil UN tersebut, sebanyak 4 SMA/SMK di Kabupaten Sleman yang berhasil masuk dalam peringkat 10 besar hasil UN 2011. SMA/SMK tersebut adalah SMA N 2 Ngaglik berhasil menempati peringkat 8 dalam perongkat 10 besar hasil UN untuk SMA program IPA. SMA N 1 Godean juga berasil menduduki peringkat 6 dalam perongkat 10 besar hasil UN untuk SMA program IPS. Sedangkan untuk SMK, 2 SMK berhasil masuk dalam 10 besar, yaitu SMK 1 Godean yang berhasil menempati peringkat 5, dan SMA 2 Depok yang berhasil menduduki peringkat 9.
18
May
Bupati Sleman menerima kunjungan dari peserta 7th Gathering of Union of Islamic World Student di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sleman pada Selasa, 17 Mei 2011 pukul 19.00 WIB. Pada awal acara, hadirin disambut dengan Tari Kuntulan dari Brajan, Sendangagung, Minggir yang diiringi instrument rebana dan jidor. Para peserta juga disuguhi minuman selamat datang “Bir Jawa” yang terbuat dari jahe, secang dan sereh.
Dalam sambutan selamat datang, Bupati Sleman menyampaikan terima kasih atas kunjungan para peserta khususnya kepada tamu kehormatan yaitu Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim. Kunjungan ini telah membuktikan bahwa Sleman telah aman untuk dikunjungi pasca erupsi merapi yang lalu. Bupati Sleman juga berpesan agar para peserta yang hadir dapat menginformasikan tentang potensi wisata di Kabupaten Sleman dan telah aman untuk dikunjungi.
Ketua PBHMI Muhammad Chozin Amrullah dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Bupati Sleman dan jajarannya yang telah menerima para peserta dalam acara ramah tamah dan makan malam bersama ini. Amrullah mengatakan bahwa 7th gathering of Union of Islamic World Student diikuti oleh kurang lebih 50 orang peserta yang berasal dari mahasiswa dalam dan luar negeri diantaranya Bahrain, Iran, Irak, Pakistan, Mesir, Malaysia dan Indonesia. Tujuan dari penyelenggaraan acara ini disamping untuk mempererat tali silaturahmi diantara para mahasiswa Islam di seluruh dunia, juga untuk membuka wawasan, jaringan dan solidaritas antar mahasiswa muslim.
Sebagai tamu kehormatan, Dr. Anwar Ibrahim menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasinya yang tulus kepada Bupati Sleman yang telah mengemas acara makan malam dan penyambutan dengan nuansa Islami. Harmoni yang ada di Sleman merupakan miniatur Indonesia yang rukun dan demokratis. Anwar Ibrahim mengakui sudah sejak lama mengagumi semangat toleransi dan demokrasi di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dapat menjalankan proses demokrasi dengan kesadaran seluruh rakyatnya bahkan sejak tahun 1955. Tidak seperti yang terjadi di negara-negara Islam lainnya seperti Irak dan Iran yang menjalankan proses demokrasi dengan paksaan tentara. Di akhir sambutannya, Anwar Ibrahim juga berpesan kepada para mahasiswa muslim agar belajar dari Indonesia dan secara khusus dari Yogyakarta yang penduduknya heterogen namun dapat hidup rukun berdampingan dengan harmonis.
Dalam acara ini peserta juga disuguhi tayangan video potensi Sleman dan presentasi dari plt Sekda, dr. Sunartono, MKes. Acara diakhiri dengan foto bersama Bupati Sleman dan jajarannya dengan para peserta 7th gathering of Union of Islamic World Student.