6
Jun
Guna menumbuhkembangkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap arti pentingnya pengelolaan Lingkungan Hidup sehingga akan tercipta lingkungan yang bersih, indah dan sehat Kantor lingkungan Hidup Kabupaten Sleman mengadakan Pelatihan Green and Clean pada awal Juni 2011 di Aula Bapeda Kab.Sleman Pelatihan diikuti oleh 150 peserta yang mewakili padukuhan/RW se Kabupaten Sleman terutama padukuhan yang menjadi titik pantau Adipura. Menurut Dra. Epiphana Kristiyani, MM, Kepala Kantor lingkungan hidup Kabupaten Sleman Maksud diadakannya pelatihan Training Of Fasilitator ini juga untuk memberikan pemahaman tentang pengelolaan sampah, sanitasi, pelestarian air dan penghijauan lingkungan. Menjalin hubungan komunikasi antar pemangku kepentingan terkait masalah-masalah lingkungan hidup. Bertindak sebagai narasumber dalam kesempatan ini adalah Junaidi dari Jejaring Pengelola Sampah Mandiri.
Pelatihan Fasilitator Green and Clean ini di buka oleh Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu. Dalam sambutannya, Yuni antara lain berharap setelah pulang dari pelatihan ini semua peserta bisa menerapkan di lingkungan masing-masing sehingga akan membawa hasil yang lebih bagus dan akan menjadikan Sleman akan lebih sehat, bersih sehingga menjadikan Sleman yang betul-betul menjadi kebiasaan hidup bersih dan sehat sehari-hari dan akhirnya mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan.
Yuni juga berharap bahwa pelatihan ini bukan hanya program besar pemerintah untuk mendapatkan penghargaan Adipura namun diharapkan sehat dan bersih merupakan kebiasaan hidup sehari-hari. Kegiatan ini bukan hanya sebagai program saja diharapkan pelatihan ini agar benar-benar bisa di implementasikan kepada semua lapisan masyarakat sehingga betul-betul bisa mewujudkan masyarakat Sleman yang sejahtera baik lahir maupun batin, mengenai kebersihan lingkungan hidup ini tidak lepas dari peri laku kehidupan kita sehari-hari dan dari pribadi kita sendiri.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini akan memotivasi dan mendukung upaya pemkab Sleman untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat pada kehidupan sehari-hari masyarakat Sleman.
1
Jun
Anak-anak berkebutuhan khusus, memiliki potensi dan keunggulan yang luar biasa dan berbeda dengan anak-anak lainnya. Mereka diberikan karunia khusus, sehingga tidak boleh diremehkan. dalam keterbatasan siswa bisa memberikan suatu karya yang sangat menarik, seperti layaknya anak-anak yang normal. Untuk itu, potensi harus terus diasah dan dikemas secara baik oleh para guru, sehingga bisa menjadi modal bagi masa depan mereka. Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan hal itu pada acara Festival dan Lomba Siswa Nasional(FLS2N), Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional(O2SN), Olimpiade Siswa Nasional (OSN), serta Gebyar dan Lomba Kreativitas Siswa Pendidikan Khusus(PK) dan Layanan Khusus(LK) Tingkat propinsi DIY tahun 2011 di SLB Bhakti Kencana II Berbah Sleman, Rabu, 01 Juni 2011.
Lebih lanjut Sri Purnomo mengatakan bahwa anak berkebutuhan khusus perlu diperhatikan secara serius oleh semua elemen masyarakat. Keterbatasan yang dialami oleh anak-anak bukan sesuatu yang sia-sia, tetapi harus diasah dan dikemas secara terus-menerus sehingga menjadi sebuah prestasi. Selain mengasah potensi siswa, agar siswa-siswa pendidikan khusus dan layanan khusus, juga mendapatkan pendidikan karakter yang bisa membina anak tidak saja cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional dan spiritualnya. Sehingga para siswa memiliki kemampuan daya juang dan mentalitas yang kuat serta rasa percaya diri dalam menjalani kehidupan dan memenuhi tujuan hidup.
Sri Purnomo berharap agar para siswa melaksanakan lomba dengan baik, karena merupakan kesempatan untuk berprestasi dan mengembangkan diri secara maksimal. “Tunjukkanlah kalian juga memiliki kelebihan dan keunggulan. Tetap percaya diri dan berusaha untuk hidup mandiri. Teruslah berprestasi dan meningkatkan kualitas diri kalian. Semuanya itu demi masa depan kalian sendiri”, demikian Sri purnomo mengakhiri sambutannya.
Menurut Ketua Panitia Dra. Sri Widayati Festival mempunyai beberapa tujuan antara lain sebagai ajang evaluasi pelaksanaan pembinaan pendidikan bagi pendidikan khusus dan layanan khusus, serta pendidikan untuk anak cerdas istimewa dan bakat istimewa, serta mencari wakil terbaik untuk mewakili Propinsi DIY maju dalam festival dan lomba seni siswa Tingkat Nasional. Sedangkan pelaksanaan lomba disekitar wilayah Berbah dan Lapangan Jetak selama satu hari. Lomba diikuti 520 siswa dengan macam lomba antara lain lomba lukis, menyanyi solo, cipta dan baca puisi, pantomim, lari 100 meter, lompat jauh, balap kursi roda dan masih banyak yang lainnya.
1
Jun
Pembukaan TMMD Imbangan ke 86 dilaksanakan di lapangan Tegaltirto, Berbah, Rabu, 1 Juni 1109 dengan Inspektur Upacara Dandim 0732/Sleman Letkol Inf. Satrijo Pinandojo. Pembukaan ditandai dengan pemukulan kentongan oleh inspektur upacara yang didampingi Bupati Sleman Drs. H, Sri Purnomo, MSI.
Dalam laporannya Pasiter ( Perwira Seksi Teritorial ) Kapten Abu Risyanto selaku pimpinan proyek TMMD mengatakan bahwa TMMD yang berlokasi di Desa Tegaltirto Berbah, dengan sasaran fisik meliputi : Pengerasan jalan panjang 1.200 M, lebar 3 M, Rehab Masjid 1 buah , rehab Pos Kamling 1 buah, pemasangan gorong-gorong 3 buah dan penghijauan. Sasaran non fisik antara lain Penyuluhan PPBN/Wawasan Kebangsaan, penyuluhan Kamtibmas dan Napza, penyuluhan Kesehatan dan penyuluhan Pertanian. TMMD ini berlangsung selama 21 hari mulai tanggal 1 s/d 21 juni 2011.
TMMD ini juga dengan pengerahan tenaga dari SST Kodim dibantu oleh masyarakat Desa Tegaltirto dengan sumber dananya dari APBD DIY : Rp. 50.000.000,-, APBD Kab. Sleman : Rp. 60.000.000,- dan Interdep : Rp. 10.000.000,- jumlah seluruhnya Rp. 120.000.000,- serta dari swadaya masyarakat berupa tenaga perhari lebih kurang 50 orang serta material senilai Rp. 25.000.000,-
Sambutan Kasad selaku Penanggung Jawab Operasional TMMD yang dibacakan oleh Komandan Kodim 0274 Sleman Letkol Inf Satrijo Pinandojo antara lain menyatakan bahwa Program TMMD ini dilaksanakan sebagai upaya membantu pemerintah dalam memberdayakan wilayah pertahanan dan membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan serta meningkatkan ketahanan wilayah, selain itu, TMMD juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh untuk menghadapi berbagai hakekat ancaman.
Program TNI manunggal membangun Desa ini diharapkan benar-benar menjawab aspirasi dan kepentingan masyarakat dengan peranan dan kerjasama yang erat dari semua stakeholder, baik depertemen, lembaga pemerintah Non Departemen, dan pemerintah daerah, maupun swasta yang didukung oleh partisipasi aktif dari segenap komponen masyarakat, merupakan penentu keberhasilan program TNI Manunggal Membangun Desa.
Kegiatan TMMD ke 86 tahun 2011, yang dilaksanakan secara serentak di 61 wilayah Kabupaten atau Kota di Indonesia. Dan TMMD ini dilaksanakan secara rutin dua kali setiap tahunnya ini meruapakn program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementrian dan Pemerintah daerah serta segenap lapisan masyarakat.