14
Sep
Sebagai upaya dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) juru parkir di Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman selenggarakan pelatihan pengelolaan perparkiran bagi pengelola parkir di wilayah Kabupaten Sleman bertempat di Rumah Makan Puri Mataram, Rabu (14/9). Kegiatan pelatihan tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.
Kepala Dishub Kabupaten Sleman, Arip Pramana dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan tersebut melibatkan sebanyak 100 juru parkir yang ada di wilayah Kabupaten Sleman. “Kegiatan pelatihan pengelolaan parkir ini menghadirkan sebanyak 100 orang pengelola parkir. Seluruh pengelola parkir akan diberikan pelatihan dalam melayani masyarakat agar profesional dan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arip menuturkan bahwa dalam pelatihan tersebut juga dilakukan sosialisasi mengenai keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan bagi para pengelola parkir atau juru parkir agar dapat terdaftar jaminan pekerja. Dia menyebutkan sebanyak 536 pengelola parkir yang berada di wilayah Kabupaten Sleman. Sedangkan para juru parkir yang telah terdaftar BPJS Ketenagakerjaan baru sebagian yaitu sebanyak 253 orang. Berdasarkan hal tersebut, Arip mengatakan bahwa pihaknya menargetkan seluruh jumlah pengelola parkir di wilayah Sleman akan diikutsertakan dalam pelatihan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan pengelolaan parkir ini. Menurutnya, pelatihan ini dapat meningkatkan SDM juru parkir sehingga mampu meningkatkan profesionalitas juru parkir dalam melayani masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Danang juga menjelaskan bahwa pengelolaan parkir menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, pengelola perparkiran serta seluruh pengguna fasilitas jalan raya. Terlebih kondisi saat ini terdapat peningkatan populasi penduduk yang dibarengi dengan kebutuhan mobilitas masyarakat berimplikasi pada peningkatan jumlah kendaraan dan arus transportasi dengan konsekuensi kebutuhan akan fasilitas dan tempat parkir juga semakin tinggi.Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan yang perlu dipecahkan bersama baik oleh Pemerintah maupun pengelola parkir agar terpenuhinya fasilitas perparkiran yang baik aman, tertib dan ramah bagi pengguna jalan.
“Dengan adanya kegiatan pelatihan pengelolaan parkir ini diharapkan dapat menciptakan pengelolaan parkir yang baik, aman, tertib dan ramah bagi pengguna jalan khususnya di Kabupaten Sleman. Saya berharap dengan pelatihan ini maka pengelolaan parkir di Sleman dapat semakin tertib dan terhindar dari pungutan liar dan oknum tidak bertanggung jawab,” ujar Danang.
13
Sep
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, membuka Gelar Potensi Budaya dan UMKM Sardonoharjo tahun 2022, pada Selasa (13/9) sore, di area desa wisata Watu Ledhek, Dayakan, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Kegiatan tersebut dibuka secara simbolis oleh Bupati Sleman dengan pemukulan alat musik tradisional bonang.
Ketua panitia kegiatan tersebut, Darlina Prihatmadi, menerangkan bahwa event ini akan dilaksanakan selama 9 hari hingga tanggal 22 September mendatang. Guna memeriahkan acara tersebut, akan diadakan sejumlah agenda, seperti pagelaran seni jathilan, lomba senam, serta bazar UMKM oleh warga Padukuhan Dayakan. Sebagai acara pamungkas, akan diadakan acara Merti Dusun Dayakan, dan ditutup pada tanggal 25 September.
Bupati Sleman, Kustini, menyambut baik serta mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh warga Padukuhan Dayakan Sardonoharjo tersebut. Menurutnya hal ini merupakan aksi nyata dalam rangka melestarikan seni dan budaya lokal. Hal ini dinilai penting di tengah tantangan masuknya budaya-budaya asing di era modern seperti saat ini.
“Terlebih ini bertepatan dengan momentum peringatan satu dasawarsa keistimewaan DIY. Maka kegiatan seperti ini akan mendukung status keistimewaan tersebut,” ucapnya. Ia juga mengapresiasi diadakannya bazar UMKM bersamaan dengan kegiatan tersebut. Ia berharap nantinya UMKM dapat bangkit kembali setelah sempat lesu pasca pandemi. Untuk itu, Kustini mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung UMKM di lingkungannya masing-masing guna meningkatkan kesejahteraan bersama.
13
Sep
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo melaksanakan panen cabai dan temu lapang terkait Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Trimulyo di Padukuhan Kalirase, Trimulyo, Sleman (13/9). Turut hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan Direktorat Perlindungan Hortikultura Kementrian Pertanian RI, Ginting Tri Pamungkas.
Ginting selaku perwakilan Direktorat Perlindungan Hortikultura Kementan RI menyampaikan tujuan program PPHT adalah untuk mensosialisasikan mengenai cara pengendalian hama tanaman Hortikultura khususnya cabai. Ia menyampaikan bahwa PPHT menggunakan cara yang terpadu dan ramah lingkungan.
“PPHT yang dilaksanakan oleh Gapoktan Trimulyo ini berdasar pemantauan kami berjalan dengan baik dan kedepannya Trimulyo bisa menjadi kampung hortikultura yang nantinya akan kami fasilitasi dari pra hingga pasca panen,” jelasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Sleman menyampaikan bahwa Kabupaten Sleman merupakan salah satu sentra cabai nasional. Oleh karenanya, dalam memperoleh produksi cabai yang cukup diperlukan upaya pengendalian hama agar hasil cabai dapat optimal.
Tidak hanya produksi cabai yang optimal, Pemkab Sleman juga berkomitmen dalam mewujudkan pertanian yang sehat dan pengurangan bahan kimia pada pertanian dengan pemanfaatan agen hayati serta pestisida nabati. Dalam mengoptimalkan upaya pemanfaatan agen hayati, Pemkab Sleman memiliki 14 Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (PPOPT) dan 24 Regu Pengendali Tanaman (RPT) yang merupakan sukarelawan petani.
“Saya berharap dengan adanya petugas PPOPT dan RPT maka dapat mengedukasi para petani untuk mengantisipasi hama dan penyakit tanaman dengan cara yang sehat dan tepat,” jelas Kustini.
Sementara itu, Ketua Sekolah Lapang PPHT Gapoktan Trimulyo, Parjono menyampaikan komoditi hortikultura khususnya cabai menjadi salah satu penopang kehidupan petani Gapoktan Trimulyo. Penggunaan agen pengendali hayati dalam pertanian hortikultura di Trimulyo memberikan hasil positif yakni mengurangi 90 persen layu dan busuk batang.
“Kami berharap kedepannya dapat diberikan dukungan dan kolaborasi dalam rangka mengoptimalkan pertanian hortikultura di Gapoktan Trimulyo ini demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman melaksanakan potong tumpeng sebagai wujud syukur masyarakat atas hasil panen cabai yang sehat dan melimpah serta memberikan sertifikat kepada Gapoktan Trimulyo.