9
Jun
Penyelenggaraan acara sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari seminar posdaya yang telah diselenggarakan beberapa waktu yang lalu. Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) dengan program Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) merupakan peluang baru yang dapat dilaksanakan di Kabupaten Sleman. Namun demikian pelaksanaannya harus disinergikan dengan program-program yang lain yang juga berbasis pada pemberdayaan keluarga. Hal tersebut disampaikan Bupati sleman Drs. Sri Purnomo saat memberi sambutan pada acara Sosialisasi Posdayaa dan KKN Tematik di Grha Sarina Vidi , Kamis 9 Juni 2011. Lebih lanjut disampaikan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga sebenarnya telah menjadi bagian program pembangunan Pemkab Sleman. Terlebih lagi untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Sleman yaitu terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera lahir batin, berdaya saing dan berkeadilan gender pada tahun 2015. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan peran masyarakat tidak hanya sebagai obyek tetapi juga pelaku pembangunan.
Keberadaan institusi masyarakat, kader KB dan kesehatan merupakan potensi strategis untuk ikut andil dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Sleman. Melalui program KB dan kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kita bersyukur bahwa selama ini program KB dan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman cukup menggembirakan. Namun demikian kita tidak boleh terlena karena hasil yang telah capai harus kita pertahankan bahkan kita tingkatkan di masa depan. Terlebih lagi saat ini kita masih menghadapi permasalahan dalam pembangunan keluarga sejahtera. Diantaranya yaitu masih banyaknya jumlah keluarga pra sejahtera, belum semua pasangan usia subur menjadi peserta KB, belum berkembangnya kelompok UPPKS serta masih banyak ditemukannya korban kekerasan perempuan dan anak. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi posdaya ini merupakan momen yang sangat baik untuk membangun sinergi dalam pelaksanaan berbagai program pemberdayaan keluarga. Berbagai permasalahan dalam pembangunan kesejahteraan keluarga tersebut perlu menjadi sasaran Posdaya di Kabupaten Sleman.
Untuk mendukung pelaksanaan program Posdaya harus pula didukung oleh semua stakeholder. Selain itu harus ada keterpaduan yang bekesinambungan, sehinga benar-benar bermanfaat dalam mewujudkan masyarakat Sleman yang sejahtera. Melalui program Posdaya diharapkan dapat menjadikan keluarga di Sleman akan semakin mandiri sehingga berimplikasi positif dalam mengurangi angka kemiskinan. Selama ini program penanggulangan kemiskinan juga difokuskan pada pemberdayaan keluarga. Dengan demikian program Posdaya ini juga dapat mendukung dan bersinergi dengan program-program penanggulangan kemiskinan yang telah dilaksanakan di Sleman. Kedepan dengan adanya program Posdaya ini kemiskinan di Kabupaten Sleman dapat semakin berkurang.
Sedangkan Kepala BKBP3A dr. Endang Pudjiastuti, M.Kes dalam laporannnya menyampaikan bahwa tujuan sosialisasi Posdaya ini untuk mewujutkan percepatan tercapainya visi kabupaten Sleman, juga agar menghasilkan kesamaan persepsi tentang program posdaya dan KKN tematis di kabupaten Sleman. Peserta dalam acara tersebut sebanyak 650 orang yang terdiri dari rektor PTN dan PTS di kabupaten sleman, DPRD kab Sleman, Camat, kepala desa, Tim penggerak PKK kabupaten, kecamataan dan desa, Kader KB, dll. Bertindak sebagai Keynote Speaker Ketua YDSM Prof. Dr. H. Haryono Suyono.
Prof. Dr. Haryono Suyono dalam kesempatan tersebut antaara lain mengatakan bahwa Meskipun keberhasilan KB dapat dirasakan masyaarakat Indonesia, tetapi pemasangan alat kontrasepsi tidak bisa dipaksakan, artinya pemasangan kontrasepsi harus dilakukan secara halus. Yang jelas tambah Haryono keberhasilan KB karena kerjasama semua pihak baik dari pemerintah, PLKB maupun masyarakat sendiri sebagai pelaku.. Disampaikan pula bahwa untuk keberhasilan pembangunan maka orang kaya, orang pintar harus berbakti dan bekerja bersama dan gotong royong untuk mencapai tujuan negara.
8
Jun
Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas berawal dari sebuah keluarga. Keluarga juga merupakan pilar pendidikan. Oleh karena itu setiap keluarga di Sleman harus mampu menjadi pondasi yang kuat agar generasi Sleman di masa mendatang semakin berkualitas, hal itu diungkapkan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo.MSi pada acara Gempita Keluarga Sembada di pendopo rumah dinas Bupati, 8 Juni 2011.
Lebih lanjut Sri Purnomo mengatakan, Penduduk Kabupaten Sleman, berdasarkan hasil sensus 2010 mencapai 1.090.567 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,92%. Angka ini merupakan angka pertumbuhan tertinggi di DIY. Konsekuensi logis dari masalah ini adalah tantangan untuk dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sleman.
Ditambahkan oleh Sri Purnomo bahwa jumlah penduduk banyak ,maka angka kemiskinan rentan untuk meningkat. Untuk mengatasi masalah kemiskinan, upaya yang lakukan adalah dengan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan mengatasi masalah kemiskinan, upaya yang dilakukan bukan hanya sebatas pada pembatasan jumlah kelahiran, tetapi juga mencakup upaya peningkatan kesejahteraan keluarga.
Keluarga berencana sebagai salah satu kegiatan pokok dalam upaya mencapai keluarga sejahtera diarahkan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dengan cara penurunan angka kelahiran untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi sehingga terwujud peningkatan kesejahteraan keluarga.
” Dukungan dari para kader baik kader PKK, IMP maupun PKB sangat dibutuhkan agar masyarakat semakin termotivasi untuk senantiasa menjadi keluarga teladan dan bimbingan pada masyarakat sekitarnya. Para kader inilah yang menjadi motivator dan penggerak kegiatan di tingkat yang paling bawah guna meningkatkan kualitas keluarga” Harap Sri Purnomo.
Dalam laporannya Kepala Badan Keluarga Bencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sleman dr. Endang Pudjiastuti, M.Kes bahwa, mengatakan bahwa Hari Keluarga ke XVIII Gempita Keluarga Sembada tahun 2011 tersebut bertujuan untuk menjalin tali persaudaraan antar prestator lomba keluarga sejahtera tingkat kabupaten Sleman tahun 2011 dan meningkatkan pengetahuan dalam upaya mewujudkan keluarga sejahtera.
Acara diakhiri dengan talkshow mengambil yang tema ”Menyongsong Penduduk Dunia ke Tujuh Miliar” yang dibawakan oleh Prof. Dr. Didit Welly Udjianto, MS Rektor UPN Veteran Yogyakarta.
8
Jun
Pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan Workshop Perencanaan Ruang Belajar Masyarakat ( RBM ) PNPM-Mandiri Perdesaan Kab. Sleman di Aula Lt III Pemda Sleman Rabu, 8 Juni 2011. Workshop diikuti oleh 100 an orang peserta yang terdiri dari Kepala Badan/Dinas/kantor dan Bagian, Satker PNPM-Mandiri Perdesaan Prov. DIY, Koorprov PNPM-Mandiri Perdesaan Prov DIY, Camat, Tokoh-tokoh Masyarakat dan pelaku PNPM-Mandiri Perdesaan.
Dalam laporannya Kabag Kesra Drs. Hardjito mengatakan bahwa maksud dan tujuan workshop Perencanaan Ruang Belajar masyarakat PNPM-Mandiri Perdesaan adalah untuk memperkuat komitmen Pemerintah dalam rangka Pelaksanaan PNPM –Mandiri Perdesaan khususnya dalam Pemberdayaan Masyarakat. Selain itu juga untuk memperkuat koordinasi lintas sector dalam program Pemberdayaan Masyarakat maupun penanggulangan kemiskinan serta menyusun dan memperkuat rencana kerja Ruang Belajar Masyarakat PNPM-Mandiri Perdesaan.
Workshop yang dibuka oleh Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu tersebut menghadirkan nara sumber Subagyo Spesialis Traning Koordinator Provinsi PNPM-Mandiri Perdesaan Provinsi DIY dan Ir. HA Sutrisno, MSi fasilitator PNPM-Mandiri Perdesaan Kab. Sleman.
Dalam sambutannya Wabup Yuni antara lain menyatakan bahwa adanya Perencanaan Ruang Belajar masyarakat ( RBM ) diharapkan dalam programnya nantinya tidak jalan sendiri sendiri tetapi dapat bersinergi dengan program yang telah ada di Kabupaten Sleman. Oleh karena itu para peserta sebagai pelaksana di lapangan dapat mengintegrasikan kegiatan Ruang Belajar Masyarakat ini dengan kegiatan-kegiatan lain yang sudah punya yang sudah dilaksanakan baik itu ditingkat Kecamatan dan tingkat pedesaan. Misalnya program jam belajar masyarakat ( JBM ) yang sebenarnya sudah lama ada di masyarakat. Program ini nantinya juga dapat meningkatkan paritsipasi masyarakat dalam JBM ini.
Sinergi lainnya yang dapat diwujudkan dengan program ini adalah mewujudkan Kota Layak anak di Sleman. Seperti diketahui bahwa saat ini bahwa Kab. Sleman sedang merancang untuk menuju Kabupaten layak anak, karena itu program tersebut juga diharapkan bisa mengintegrasikan kegiatan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) dengan program-program yang berkaitan dengan kabupaten layak anak. Selain itu juga bahwa kabupaten layak anak ini nantinya semua kebutuhan dan kepentingan anak-anak kita bisa difasilitasi, anak-anak bisa mendapat perlindungan dan tentu saja antara 1 program dengan program yang lain bisa di integrasikan didalamnya. Sosialisasi program ini diharapkan dapat dilakukan di Kec. Prambanan dan Kec. Cangkringan.