Penyelenggaraan lomba Adhikarya Pangan Nusantara ini merupakan salah satu upaya untuk memotivasi dan mengoptimalkan upaya pemantapan ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Sleman. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan dinamika masyarakat dan mutu pembinaan atau pelayanan aparat pemerintah. Pada tahun 2011 ini Pemerintah Kabupaten Sleman mengikuti penilaian penghargaan ketahanan pangan ”Adhikarya Pangan Nusantara” untuk tingkat Propinsi DIY, yaitu : Sub Kategori Dasawisma yang diwakili oleh Koperasi Kelompok Wanita Tani ”Dewi Sri” Padukuhan Kemasan, Sendangtirto, Berbah. Dan katagori lumbung pangan yang diwakili oleh Lumbung Pangan ”Ngudi Makmur”, Gangsiran, Madurejo, Prambanan. Hal tersebut disampaikan bupati sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Bagian Perekonomian Ir.AA.Ayu Laksmidewi TP, MM saat menerima tim evaluasi lomba ketahanan pangan Adhikarya Pangan Nusantara di Baldes Sendangtirto
Berbah Senin 25 Juli 2011. Lebih lanjut disampaikan bahwa pemerintah Kabupaten Sleman telah melaksanakan berbagai program atau kegiatan yang bermuara pada upaya pemantaban ketahanan pangan. Berbagai upaya dalam urusan ketahanan pangan tidak hanya berfokus pada peningkatan ketersediaan pangan, pemerataan distribusi pangan dengan harga terjangkau dan tercapainya pola konsumsi pangan yang aman, bergizi dan beragam, namun juga meningkatkan peran masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung ketahanan pangan. Program yang dilaksanakan telah mampu mempertahankan surplus pangan pokok, meskipun hasil produksi dan produktivitas mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2009. Penurunan produksi dan produktivitas disebabkan mewabahnya hama wereng coklat sebagai akibat perubahan iklim yang sulit diprediksi di sentra produksi padi wilayah Sleman Barat, dan adanya musibah erupsi besar Merapi di akhir tahun 2010.
Dari data situasi produksi pangan pokok tahun 2010, menunjukkan komoditas beras mempu mencapai produksi sebesar 168.158 Ton atau menyusut 8 % dari produksi tahun 2009. Produksi jagung mencapai 31.703 Ton atau menyusut 20% dari tahun 2009. Dan produksi Ubi kayu mencapai 20.868 ton atau menyusut 18 % dari tahun 2009.
Walaupun produksi berbagai komoditas pangan pokok mengalami penyusutan, namun Kabupaten Sleman tetap mempertahankan surplus pangan pokok. Pada tahun 2010 terdapat surplus pangan untuk komoditas beras sebanyak 10.480 ton, jagung sebanyak 22.243 ton, kacang tanah sebanyak 2.342 ton, ubi kayu sebanyak 11.157 ton dan ubi jalar 2.218 ton. Berbeda pada produksi pangan pokok yang mengalami penurunan, produksi perikanan justru mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, produksi ikan konsumsi mencapai 14.574, 68 ton, ikan hias mencapai 11.445.500 ekor, dan benih ikan mencapai 785.857.500 ekor.Peningkatan jumlah produksi ikan konsumsi pada tahun 2010 sebesar 17,29%, terjadi karena adanya peningkatan produktivitas kolam, jumlah kelompok pembudidaya meningkat 16,61% menjadi 379 kelompok, peningkatan produktivitas alat tangkap perairan umum, serta meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan pembudidayaan ikan. Salah satu sentra pengembangan perikanan di Kabupaten Sleman
ini adalah di wilayah Kecamatan Berbah. Bahkan, untuk lebih meningkatkan produktivitas perikakanan di Berbah, Pemkab Sleman telah menetapkan Kecamatan Berbah sebagai Kecamatan Mina Politan.
Sedangkan ketua tim penilai Dr.Ir. Achmad Kasiyani, Msc dalam pengantarnya meyampaikan bahwa evaluasi ini dimaksudkan sebagai motivasi agar kedepan ketahanan pangan sebagai kebutuhan masyarakat lebih baik lagi, disamping itu sebagai upaya swasembada pangan. Sementara itu Ir. Asyantini, MM dalam pesan dan kesannya antara lain meyampaikan bahwa penilaian ini dilakukan untuk mencocokkan sesuai dengan profil yang ada atau belum, dan ternyata semuanya sudah sesuai dengan profil yang disampaikan pada tim, artinya tidak mengada ada. Yang lebih menggembirakan , bahwa apa yang dilakukan bahkan sudah lebih baik dibanding dengan yang ada pada profil. Yang jelas dalam evaluasi ini berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, artinya meskipun sudah kenal degan yang dinilai tetapi dalam penilaian secara fair. Sedangkan camat Berbah Drs. Krido Suprayitno, SE,Msi dalam pelepasaannya menyampaikan terima kasihnya atas pembinaan yang dilakukan selama penilaian, yang
diharapkan dengan pembinaan tersebut akan membawa hasil seperti harapan masyarakat, artinya mampu meraih nilai yang tertinggi dibanding yang lain.
Sebagai obyek dalam evaluasi tersebut antara lain di SD Kalongan dengan materi penyuluhan jajanan sehat bagi anak sekolah, juga kampanye makan ikan dari bahan pangan lokal bagi anak sekolah. Dan dilanjutkan di KWT Dewi Sri, dimana ditempat tersebut disajikan berbagai makanan olahan lokal hasil budidaya dari lahan pekarangan. Sedang di KWT Padukuhan Kadipolo disuguhkan teknologi budidaya udang galah. Untuk lumbung pangan Ngudi Makmur paparan disampaikan di Baldes Sendangtirto .Disamping penilaian lapangan tentang kegiatannya juga dilakukan administrasinya yang disesuaikan dengan obyek lapangannya. Pelepasan itu sendiri dilakukan di pedukuhan Kemasan, Sendangtirto, Berbah.