Arsip Kategori: Berita

15
Aug

Sleman Menerima Penghargaan BUDIPURA

Kabupaten Sleman kembali meraih prestasi. Pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ( Hakteknas) tahun 2011 Bupati Sleman Sri Purnomo menerima penghargaan Budipura langsung dari Menristek RI, Suharna Surapramata pada Rabu, 10 Agustus 2011  di Grha Widya Bakti kawasan Puspitek Serpong Tanggerang. Penghargaan tersebut diterima atas   kepedulian Pemkab Sleman dan penerapan Iptek di Kabupaten Sleman. Pada tahun 2010 lalu Sleman berhasil meraih penghargaan Iptek untuk aspek kemampuan Sumber Daya Manusia tentang Iptek di Sleman. Atas keberhasilan ini Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan kebanggaannya atas prestasi Kabupaten Sleman yang berhasil memfasilitasi pengembangan ristek dengan bekerjasama antara litbang, pemerintah, perguruan tinggi dan masayarakat.  Masyarakat Sleman patut berbangga hati atas prestasi ini, hal ini membuktikan Sleman dapat menerapkan kebijakan, interaksi perguruan tinggi, aspek intervensi pendidikan, sarana prasarana, kompetensi dan sumber daya manusia. Sri Purnomo berharap bahwa dengan penghargaan ini masyarakat semakin termotivasi untuk lebih peduli dan mau mengembangkan teknologi. Sri Purnomo juga menggharapakan pihak perguruan tinggi  untuk terus meningkatkan sinergi dan menggiatkan penelitian yang dapat dikembangkan untuk memberikan nilai tambah  masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penghargaan ini tidak  didapatkan dengan mudah oleh Kabupaten Sleman.  Sebelumnya, telah dilakukan presentasi dan tinjauan lapangan oleh tim verifikasi  dari Kementrian Ristek pada Kamis, 21 Juli 2011 untuk mendapatkan data yang valid. Beberapa program pengembangan teknologi dipresentasikan oleh Kabupaten Sleman diantaranya, pengembangan energi listrik dari limbah buah di Pasar Buah Gamping, pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Sukunan, IPAL Komunal di Jetak dan pengolahan limbah tahu di Seyegan.

Tim verifikasi penghargaan Budipura mengaku cukup terkesan dengan adanya IPAL Komunal di Jetak yang dianggap sebagai inovasi yang dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan limbah sampah sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui penjualan sampah organik dan anorganik serta memanfaatkan biogas yang dihasilkan untuk kegiatan rumah tangga seperti memasak. Selain IPAL Komunal, tim juga melakukan tinjauan lapangan di Sabila Farm yang mengembangkan penanaman buah naga sebagai tanaman antioksidan dan di SMK N 2 Depok untuk meninjau pembuatan notebook oleh siswa siswi SMK N 2 Depok.

10
Aug

Pemkab Sleman Lakukan Monitoring Makanan Kadaluwarsa

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kab. Sleman melakukan monitoring makanan  kadaluwarsa di beberapa tempat pada Rabu, 10 Agustus 2011 ada 3 tempat yaitu pasar Balangan, dan Kebon Agung Kec. Minggir dan Pasar Gamping di Kec. Gamping.

Dalam operasi makanan kali ini juga dihadiri oleh Wabup Yuni Satia Rahayu, SS, M. Hum dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kab. Sleman  H. Pranowo, SH, MM  serta beberapa personil dari Dinas Perindustrian, Perdagangan,  dan Koperasi, Kesehatan, Dinas pertanian, Bale POM (Pengawas Obat dan Makanan) Yogyakarta, LPK (Lembaga Perlindungan Konsumen) Sleman.

Setelah melakukan operasi makanan ternyata di Pasar Balangan dijumpai gula Industri yang sebenarnya tidak boleh dikonsumsi, Kue Kering yang tidak ada ijin (PIRT), Abon yang belum terdaftar. Pasar Kebon Agung ditemukan Susu kaleng kental manis berbagai merek yang sudah rusak kalengnya (penyok). Di Pasar Gamping ditemukan beberapa makanan yang tidak ada tulisan kedaluwarsa seperti peyek, roti. Yang lebih disayangkan lagi di Pasar Gamping tiap pagi sebelum matahari terbit sekitar jam 4 sampai 5 pasti ada transaksi jual beli daging yang sudah busuk atau tiren.

Umumnya, dalam operasi tersebut dijumpai makanan-makanan yang dari sisi kesehatannya kurang aman dengan ditunjukkan ciri-ciri : 1. Belum terdaftar di Dinas Kesehatan, 2. Sudah terdaftar dengan No. PIRT tetapi belum mencantumkan tulisan kedaluwarsa, 3. Sudah terdaftar tetapi masih dengan versi dengan kode SP.

Wabub dalam kunjungan ke pasar-pasar ini selalu mengamati makanan-makanan dan berkomunikasi dengan para pedagang, dan dalam dialognya selalu menanyakan apakah makanan yang dijual tersebut sudah berijin, dan ada sertifikasi halal. Ditambahkan oleh Wabup bahwa ijin itu sebagai salah satu upaya untuk memberikan pengawasan dari instansi yang berwenang misalnya dari Dinas Perindagkop.

Wabup juga meminta instansi terkait agar memberi informasi pada para pedagang sebanyak-banyaknya, sehingga mereka bisa memberikan pilihan misalnya bisa dijual atau tidak, cukup aman untuk konsumen atau tidak. Ini harus terus menerus digalakkan para pedagang kita.

10
Aug

Sleman Masuk Tiga Besar Adiupaya Puritama

Lagi, Pemkab Sleman maju mengikuti lomba pengembangan perumahan dan permukiman Kemenpera (Adiupaya Puritama) tingkat nasional. Saat ini Kabupaten Sleman sudah masuk dalam tiga besar, yang semula diikuti beberapa kabupaten/kota di Indonesia. Setelah melalui beberapa tahapan dan evaluasi, maka Sleman masuk dalam tiga besar, tiga besar yang maju ke tingkat nasional tersebut  adalah Bandung, Malang dan Sleman . Hal tersebut disampaikan kepala dinas PU dan Perumahan Ir. Nurbandi saat menerima tim Juri lomba pengembangan perumahan dan permukiman Kemenpera (Adiupaya Puritama) di ruang rapat Dinas PU dan Perumahan Rabu 10 Agustus 2011. Lebih lanjut disampaikan bahwa masuknya Kabupaten Sleman dalam tiga besar dengan perjalanan yang panjang dengan menyisihkan peserta yang lain dari seluruh Indonesia.

Dalam penilaian yang berlangsung selama 2 hari Selasa dan Rabu 10 Agustus 2011 tersebut tim juri yang terdiri dua orang yaitu Ilen Budhiarsyah ( Wakil ketua umum DPP Aprasi/Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia) dan  Sri  Haryati dari Kemenpera RI. Sebagai obyek lapangan  tim Juri mengunjungi  lokasi erupsi merapi di Kepuharjo (Dusun Kopeng) Cangkringan, Huntara Gondang II , Obyek wisata pedesaan dusun Pentingsari dan terakhir tim Juri mengunjungi Rusunawa Gemawang Mlati. Dalam kunjungan di lapangan tin Juri didampingi antara lain dari Dinas PU dan Perumahan, KLH,dll. Dalam kesempatan tersebut Ilen Budhiarsyah antara lain menyampaikan bahwa materi penilaian, disamping administrasi juga lapangan. Sementara kriteria yang masuk dalam penilaian adalah  kriteria renstrada yaitu uraian tentang keberadaan program dalam renstrada, realisasi pengembangan perumahan  yang memuat uraian tentang realisasi kelembagaan bidang perumahan sesuai dalam renstrada.

Selanjutnya kriteria kelembagaan pengembangan perumahan, yaitu uraian tentang kondisi kelembagaan bidang perumahan dan permukiman di Kabupaten Sleman. Selanjutnya yang masuk kriteria penilaian adalah kriteria pembiayaan pengembangan perumahan, kriteria pemberdayaan/kemitraan dengan masyarakat dan pengembang, kriteria lingkungan dan kriteria terobosan dan inovasi. Dengan masuknya Kabupaten Sleman dalam tiga besar otomatis palig tidak Sleman sudah mendapat nomor 3 . Disamping kriteria diatas tim Juri juga  menilai dan mengamati beberapa prasarana dan sarana di lapangan antara lain Jaln dan jembatan, sumber daya air, air bersih , sanitasi, persampahan dan drainase dll. Selama dua hari penilaian tim Juri akhirnya menghadap Sekda Sleman dr. Sunartono, M.Kes di ruang rapat bupati, untuk melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penilaian.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.