Arsip Kategori: Berita

16
Dec

10 KK dari KRB Merapi Berangkat Transmigrasi

Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 31 jiwa yang berasal dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi hari ini berpamitan dengan Bupati Sleman terkait rencana keberangkatan mereka untuk bertransmigrasi. 10 KK ini rencananya akan bertransmigrasi ke Simpang Tiga SP.3, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komiring Ilir Provinsi Sumatera Selatan. 10 KK ini terdiri dari 6 KK berasal dari KRB III, 3 KK berasal dari KRB II dan 1 KK berasal dari KRB I.

Rencananya mereka akan diberangkatkan dari Transito Tegalrejo Yogyakarta menuju Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan dengan kendaraan darat pada hari Senin 19 Desember 2011. Rombongan transmigran ini diperkirakan tiba di lokasi pada tanggal 23 Desember 2011. Para transmigran yang diberangkatkan ini mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sleman berupa 1 set peralatan dasar pertukangan dan pertanian serta bantuan modal kerja sebesar Rp 5.000.000 bagi transmigran yang berasal dari KRB III, II, I.

Setiap keluarga transmigran di tempat tujuan akan memperoleh fasilitas rumah tipe 36 dan lahan pekarangan seluas 0,25 ha, lahan usaha I seluas 0,75 ha diterima paling lambat 1 tahun setelah penempatan, lahan usaha II seluas 1 ha yang diterimakan paling lambat 3 tahun setelah penempatan, Jadup selama 1 tahun yang diberikan sebulan sekali, dan bantuan bibit.

Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, MSI pada kesempatan itu menyampaikan harapan agar para transmigran dapat bekerja keras untuk mewujudkan hidup yang lebih baik. Sri Purnomo menilai keputusan yang mereka ambil sangat tepat karena berani meninggalkan daerah asal di Sleman yang dirasa semakin sumpek. Bupati berharap mereka tidak mudah menyerah dan meningkatkan kerjasama agar dapat berhasil bersama. Pada kesempatan itu Bupati Sleman juga memberikan tambahan uang modal kepada transmigran sebesar Rp 1 juta.

Sementara itu pemberangkatan dan penempatan transmigran asal kabupaten Sleman sampai dengan 15 Desember 2011, sebanyak 50 KK yang terdiri dari 174 Jiwa. Dari 50 KK yang sudah diberangkatkan itu 25 KK ditempatkan di Desa Arongo Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan 25 KK selebihnya ditempatkan di Desa Terentang Hulu, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat.

16
Dec

Bupati Lakukan Kunjungan Kerja Di Minggir

Gapura yang cukup megah juga harus menggambarkan kondisi didalam dusun, dengan megahnya gapura orang akan beranggapan bahwa kondisi lingkungan dusun juga akan sebaik gapura yang ada di pintu masuk dusun. Hal tersebut disampaikan bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, MSI saat melakukan kunjungan kerja di pedukuhan Brajan, Sendangagung, Minggir, Kamis 15 Desember 2011. Dalam kunjungan yang meliputi wilayah kecamatan Minggir tersebut Bupati Sleman meresmikan beberapa pembangunan yang dilakukan masyarakat. Untuk kunjungan pertama di pedukuhan Toglengan, Sendangarum Minggir Bupati Sleman meresmikan PAM yang dibangun dengan dana APBD Sleman sebesar 273 juta yang diperuntukan bagi 83 KK, namun karena peminat mencapai 118KK untuk 3 padukuhan yakni Thoglengan, Daratan III dan Ngijon II, maka kekurangannya ditanggung bersama warga. Swadaya yang telah tergali dari warga mencapai Rp 41,9 juta, yang ditandai dengan membuka kran air yang didampingi camat Minggir Budi Sutamba dan tokoh masyarakat. PAM yang merupakan bantuan pemerintah tersebut  mampu mensuplai kebutuhan air bersih untuk pedukuhan Thoglengan dan sekitarnya. Dari 118 KK yang teraliri air bersih tersebut menurut salah satu warga biaya yang dibebankan pada waktu pemasangan jaringan menghabiskan biaya  sekitar Rp. 255.000,- sedang untuk biaya beban Rp. 2.000 dan biaya permeternya haya Rp. 1.000. Bila dibanding dengan pemasangan melalui PDAM memang jauh lebih murah. Dalam kesempatan tersebut bupati sleman berharap agar dengan keberadaan  PAM ini kebutuhan akan air bersih warga Thoglengan bisa terpenuhi bahkan diharapkan mampu menjangkau masyarakat yang lain, disamping itu agar sarana yang ada ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga dan dapat dijaga/dirawat dengan baik sehingga akan memberikan manfaat dalam waktu yang lama, karena biasanya menjaga dan merawat itu lebih sulit daripada membangun.

Sedang di Dusun Soromintan, Sendangagung Minggir bupati sleman dan rombongan juga menyempatkan diri meninjau SPAM Perdesaan, hanya sayangnya keberadaan SPAM tersebut belum berfungsi sebagaimana mestinya karena mungkin pembangunannya belum dipertimbangkan secara masak mengenai kondisi mata air maupun lingkungannya. Saementara di Dusun Sembuhan Sendangmulyo Minggir bupati sleman meresmikan pembangnan jalan aspal sepanjang 1.050 meter dengan lebar 2,5 meter yang ditandai dengan pengguntingan pita. Sedang di dusun Brajan bupati sleman meresmikan pembangunan Gapura yang merupakan bantuan PT. Jasa Raharja dan UII yang ditandai dengan pengguntingan pita. Gapura yang dibangun menelan biaya  yang tidak sedikit tersebut  merupakan kebanggaan warga dusun Brajan yang memang sebelumnya merupakan dusun kunjungan wisata sebagai penghasil kerajinan bambu yang pemasarannya sudah menembus ke tingkat nasional. Di samping itu warga dusun Brajan juga mampu membangun Talud jalan dan talud pengairan dengan biaya dari pemerintah dan swadaya masyarakat. Pada kesempatan tersebut bupati mengharapkan agar  masyarakat mampu menjaga kondisi dusun yang sudah baik dan bersih ini, terlebih mampu meningkatkan agar yang selama ini sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat dan buyer kedepan akan lebih menarik lagi, hingga kunjungan dari masyarakat akan lebih banyak lagi.

14
Dec

Miras Hasil Operasi Dimusnahkan

Sebanyak 1503 botol minuman beralkohol dimusnahkan dengan cara dilindas dengan stomwalls Rabu,14 Desember 2011 di Lapangan Pemerintah Kabupaten Sleman yang disaksikan Muspida dan MUI Sleman. Minuman beralkohol tersebut merupakan hasil operasi sebanyak 16 kali dengan jumlah pelangggar sebanyak 34 orang pada tahun 2011.

Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sleman Drs. Joko Supriyanto, M.Si, jumlah minuman beralkohol yang dimusnahkan tersebut relatif lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal tersebut disebabkan harga minuman beralkohol buatan pabrik mengalami kenaikan yang segnifikan, sehingga daya beli konsumen menurun,tetapi disisi lain, konsumen banyak yang beralih ke minuman beralkohol jenis oplosan yang harganya lebih murah,sehingga ada kecenderungan semakin maraknya penjualan  minuman jenis oplosan.

Ditemui secara terpisah Joko Supriyanto,dalam menyambut tahun baaru dan perayaan Natal Satuannya akan melaksanakan operasi lebih intensif,sehingga akan terciptanya suasana aman dan tenteram.

Sedangkan Bupati Sleman yang diwakili oleh Asisten Sekda Bidang Pemerintahan H.Sunaryo.SH mengatakan, suasana kondusif, aman, dan tertib di lingkungan masyarakat Sleman, sangat dibutuhkan. Hal tersebut mengingat Sleman sebagai kota pendidikan dan tujuan wisata, yang keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang aman dan kondusif. Terlebih, sebagai daerah tujuan pendidikan, banyak sekali masyarakat di luar Sleman bahkan DIY yang menyekolahkan anaknya di berbagai sekolah atau Perguruan tinggi yang ada di Sleman.

Dengan terciptanya suasana yang aman dan kondusif, tentunya akan memberikan pengaruh positif pada keberhasilan setiap pelajar atau mahasiswa dalam menempuh pendidikannya. Selain itu, para orang tua juga akan tenang dan takkan kuatir dengan kondisi anak-anaknya yang sedang menempuh pendidikannya di Sleman,selain itu juga akan menjamin terus bergeraknya roda perekonomian warga serta dunia pariwisata di Sleman. Terlebih, sebagian masyarakat Sleman sangat menggantungkan hidupnya pada sektor jasa dan pariwisata.

Oleh karena itu diharapkan kepada seluruh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja Sleman untuk senan­tiasa mengembangkan strategi dan taktik dalam melakukan operasi. Dengan melakukan pemantauan secara periodik dan didukung dengan penyamaran, maka operasi Miras akan memberikan hasil yang benar-benar optimal.

Lebih lanjut Sunaryo menegaskan,agar dalam melaksanakan tugasnya jajaran Polisi Pamong Praja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat mengaki­batkan cela organisasi dan korps Satuan Polisi Pamong Praja. Jajaran aparat Polisi Pamong Praja harus mampu melaksanakan tugasnya secara tegas dengan tetap melaku­kan upaya pendekatan manusiawi dan jauh dari kekerasan.

Beredarnya minuman keras secara illegal secara tidak langsung merupakan sebuah faktor yang dapat merang­sang tumbuhnya ancaman keamanan dan tindak kriminalitas. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat mengonsumsi miras lebih menonjol ketimbang manfaatnya. Selain bertentangan dengan agama, miras juga dapat meng­gang­gu kesehatan fisik dan mental.

Tingginya konsumsi minuman keras di masyarakat dapat merangsang tumbuhnya gangguan terhadap kenya­manan hidup masyarakat, terlebih lagi apabila tingginya konsumsi miras terjadi secara tidak terkontrol. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Sleman untuk memberikan dukungan yang nyata kepada jajaran Pol PP Sleman, khususnya mendukung operasi-operasi yang dilancarkan untuk mencegah peredaran  miras.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.