Arsip Kategori: Berita

30
Dec

GOPTKI Serahkan Bantuan Untuk Taman Kanak-Kanak

Bantuan yang diserahkan untuk TK memang tidak seberapa besarnya bila dihitung dengan uang, namun dengan bantuan tersebut diharapkan mampu memotivasi TK untuk lebih maju dalam mencerdaskan siswa. Disamping itu bantuan tersebut sebagai bentuk kasih sayang terhadap dunia pendidikan anak. Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Kabupaten Sleman Ny. Hj. Nanik Sunartono saat penyerahan bantuan TK di Op-Room Kamis 29 desember 2011. Lebih lanjut disampaikan bahwa bantuan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Sleman untuk tahun 2011. Sedang bantuan tersebut besarnya masing-masing TK sebesar Rp. 350.000,- bagi 17 TK di 17 kecamatan di Sleman, hingga total bantuan untuk 17 TK tersebut sebesar Rp.5.950.000,-. Bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan pendidikan di TK yang ada di kabupaten Sleman. Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh ketua GOPTKI Kabupaten Sleman Ny. Hj. Nanik Sunartono kepada masing-masing perwakilan TK yang mendapat bantuan.


Sedangkan wakil ketua GOPTKI kabupaten sleman Dra. Umi Puji Lestari dalaam kesempataan tersebut mengatakan bahwa bantuan tersebut dapat dipergunakan untuk  keperluan Tk misalnya untuk pembelian peralatan alat peraga edukatif siswa, juga bisa untuk kelengkapan administrasi Tk. Lebih lanjut disampaikan bahwa TK yang mendapat bantuan tersebut atas usulan GOPTKI kecamatan, tentunya atas berbagai pertimbangan yang masak.  Sementara itu untuk memajukan TK maka diharapkan coordinator ranting agar selalu koordinasi dengan yayasan TK yang bersangkutan, dan dengan munculnya beberapa TK baru di tingkat kecamatan jangan dianggap sebagai musuh atau pesaing, dengan munculnya beberapaa TK baru tersebut justru diharapkan sebagai cambuk dan motivasi tk untuk lebih maju dan baik lagi. Yang jelas tambah Umi Pujiastuti bahwa untuk mencerdaskan siswa banyak yang harus dilakukan, misalnya pada waktu pelajaran menggambar tentunya siswa hanya diberi kertas lepas dan pensil, bukan kertas berupa buku , dengan kertas lepas tersebut diharaapkan siswa tidak akan membolak-balik kertas yang bisa memecah konsentrasi anak dan itu akaan mengganggu apada waktu mengerjakan. Yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mencerdaskan siswa dan untuk kepentingan TK maka pembelajaaran di TK tidak tradisional  tetapi disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan siswa.

30
Dec

Sleman dan UGM Jalin Kerjasama Dalam Pengembangan P2TP2A

Bertempat di Fakultas Psikologi UGM Gedung A Ruang 203 Jl. Humaniora No. I Sleman Yogyakarta, Pemkab Sleman bekerjasama dengan Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Rabu, 28 Desember 2011. Peserta lokakarya merupakan unsur Anggota FPK2PA Kab. Sleman, Ketua FPK2PA Kecamatan se Kab. Sleman, FPK2PA Propinsi DIY, Ketua P2TP2A Rekso Dyah Utami, Kepala BPPM Prop. DIY, PSW UGM, PSG UII, Direktur IDEA, Ketua Forum Anak Kab. Sleman, Ketua Komunitas PIK Remaja, Bappeda, DPKKD, Bag. Organisasi, Ketua Yogya Sehat Tanpa Tembakau, Ketua DPRD Komisi D.

Menurut Kepala Badan KB PPPA Kab. Sleman dr. Endang Pudjiastuti, M.Kes mengatakan bahwa maksud dan Tujuan Penyelenggaraan Lokakarya ini adalah : Melakukan kajian penjajagan kebutuhan (need assessment) tentang karakteristik kebutuhan terhadap Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) di Kab. Sleman. lokakarya ini juga diselenggarakan untuk membahas dan member masukan akhir terhadap hasil penjajagan kebutuhan tersebut.   Narasumber pada lokakarya tersebut adalah dr. Endang Pudjiastuti, MKes (Kepala Badan Keluarga berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Sleman), Prof. Dr. Endang Ekowarni ( Fakultas Psikologi UGM) dan Dr. Y. Sari Murti Widiyastuti, SH, M.Hum (Dekan Fakultas Hukum UAJY).  Hasil yang diharapkan akan dicapai dari kegiatan ini adalah naskah akademik tentang pengembangan organisasi, program kegiatan, dan jenis-jenis layanan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Acara dibuka oleh Bupati Drs. H Sri Purnomo, Msi,  Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman mengatakan bahwa lokakarya ini merupakan upaya strategis untuk mengetahui secara jelas langkah dan strategi apa saja yang dibutuhkan untuk pengotimalan pemberdayaan perempuan dan anak.

Di dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya untuk mengoptimalkan pemberdayaan perempuan dan anak. Perempuan dan anak  memiliki hak yang sama secara hukum dengan kaum laki-laki, namun dalam realita di lapangan masih muncul berbagai permasalahan yang menyertai eksistensi perempuan dan anak. Bahkan permasalahan tersebut sering ditemukan dan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita.

Setiap tahun terdapat peringatan Hari Perempuan sedunia, Hari Ibu dan hari anak, namun tidak semua perempuan mengetahuinya. Berbagai masalah masih saja melingkupi kaum perempuan, terutama realisasi kesetaraan gender, perlakuan tindak kekerasan terhadap perempuan, kasus trafiking, dan sebagainya.

Sebagai gambaran, kasus kekerasan yang terjadi pada tahun 2009 baik yang ditangani Polres Sleman (125 kasus) maupun Rekso Dyah Utami di DIY (124 kasus) yang 40%nya berasal dari Sleman. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak memang memerlukan kepedulian bersama.

Untuk penanganan kasus – kasus tersebut diperlukan komitmen yang serius oleh semua stakeholder. Komitmen tersebut tidak hanya memerlukan bukti sikap nyata, tetapi juga memerlukan kesamaan sikap dalam melaksanakan tanggung-jawab dan pembagian kerja. Bahkan untuk mengikat komitmen tersebut memerlukan sebuah mekanisme atau bahkan SOP.

Bupati berharap bahwa lokakarya ini secara obyektif dapat mengkaji apakah Pemerintah Kabupaten Sleman memerlukan kelembagaan PENGEMBANGAN PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK ( P2TP2A ). Mengingat di Pemkab Sleman secara kelembagaan telah terdapat berbagai institusi yang memiliki tanggungjawab yang kewenangan dalam penanganan permasalahan anak dan perempuan. Bahkan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan di 17 kecamatan juga telah dilengkapi psikolog.  Dengan kata lain, apakah yang dibutuhkan Pemkab Sleman untuk pengoptimalan penanganan permasalahan perempuan sebuah lembaga ataukah sebuah sistem yang mampu menterpadukan komitmen, tanggungjawab dan langkah nyata dalam penanganan permasalahan perempuanan anak.

Sementara itu terkait dengan pemberdayaan anak, Pemkab Sleman telah berupaya untuk mewujudkan Sleman sebagai Kabupaten Layak Anak hingga ke pelosok-pelosok pedesaan. Bahkan sudah beberapa desa yang berkomitmen untuk mewujudkan desa yang ramah anak. Berkaitan dengan hal tersebut, saya berharap kesediaan fakultas psikologi UGM untuk bersama-sama melakukan pembinaan dan fasilitasi kepada desa-desa tersebut, baik melalui program KKN maupun pengabdian sosial lainnya.

Hal ini diupayakan mengingat anak merupakan investasi masa depan, bukan hanya bagi orang tuanya tetapi juga masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu anak harus dilihat sebagai aset bangsa yang harus dilindungi. Tugas ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Bupati Sleman juga berharap dengan lokakarya ini baik Pemkab dan masyarakat dapat semakin solid dalam menangani masalah perempuan dan anak. Sesuai dengan tekad bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta penegakan HAM, perlindungan perempuan dan anak harus menjadi isu utama yang harus diatasi. Solusi problema ini memerlukan penanganan menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi melibatkan semua pihak mulai dari keluarga, aparat mulai dari desa sampai tingkat nasional dan seluruh masyarakat Indonesia.

  
27
Dec

Pemkab Selenggarakan Media Literacy Bagi Pelajar

Guna menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan menulis di kalangan pelajar, Pemkab Sleman dalam hal ini Bagian Humas Setda menyelenggarakan kegiatan Media Literacy dan bimbingan teknis kejurnalistikan. Kegiatan yang merupakan kerja sama Humas Pemkab Sleman dengan PWI Yogyakarta ini   diselenggarakan bertepatan dengan hari liburan sekolah, yaitu pada hari Sabtu, 24 Desember 2011 bertempat di di Aula Unit I Komplek Pemkab Sleman, Kegiatan ini diikuti oleh 80 pelajar yang berasal dari SMA/SMK di Kabupaten Sleman.

Kegiatan Media Literacy dan Pelatihan jurnalistik ini akan diisi dengan diskusi tentang bagaimana pelajar mensikapi pemberitaan dan program Media secara sehat, dengan nara sumber dari PWI Yogyakarta. Selain itu, para pelajar peserta  juga akan diasah kemampuan dan ketrampilannya dalam menulis karya jurnalistik yang akan di asuh oleh praktisi jurnalistik dari PWI Yogyakarta.

Selain untuk para pelajar, Pemkab Sleman juga telah menyelenggarakan kegiatan sejenis dengan peserta para kepala bagian pelayanan umum dari 86 desa di Kabupaten Sleman pada Bulan Nopember yang lalu. Sedangkan untuk para pegawai  di lingkungan Pemkab Sleman  diselenggarakan pada Hari Selasa 27 Desember 2011 di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman.

Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based yang berbeda dengan data resmi paper,
maka yang menjadi acuan adalah data resmi paper based.