9
Jan
Untuk menjalin tali silahturahmi dan keakraban sekaligus mitra kerja antara pemerintah Kabupaten Sleman dengan media cetak dan elektronik yang bertugas di Kabupaten Sleman, Paguyuban Wartawan Sleman bekerjasama Humas Kabupaten Sleman yang didukung BPD DIY Cabang Sleman hari ini mengadakan outbound di Dusun Srowolan, Banyu Sumilir , Purwobinagun Pakem Sleman. Sebelum kegiatan outbond dimulai, Ketua Paguyuban Wartawan Pemkab Sleman Hasto Sutadi mengatakan talisilahturahmi antara jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman dengan media sangatlah bermanfaat bagi kedua belah pihak baik bagi pencari berita maupun nara sumber agar program kerja pemerintah dapat diketahui masyarakat. Meski demikian Hasto menilai hingga saat ini masih ada sejumlah pejabat menghindar sebagai narasumber wartawan. Oleh karena itu Hasto mengharapkan sejumlah pejabat di lingkungan kabupaten Sleman untuk tidak alergi memberikan informasi kepada wartawan sekaligus dapat memahami kinerja mereka.Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo mengingatkan kepada sebagian pejabat dilingkungan Pemkab Sleman agar tidak mengindar pertanyaan wartawan mengingat fungsi kedua belah pihak jika dimanfaatkan secara benar akan memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan Sleman termasuk masyarakat kedepannya. Pada prinsipnya Sri Purnomo mengingatkan kepada pejabat yang akan memberikan informasi kepada media harus sesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Selian itu, para pejabat bersangkutan dalam memberikan informasi kepada wartawan jangan melebihi kewenganan yang dimiliki para pejabat lainnya agar informasi yang disampikan ke publik dapat dimengerti masyarakat. Jika ada kekeliruan dalam menjalankan tupoksinya masing-masing, keberadaan media justru dapat menjadi kontrol pemerintah sekaligus untuk meningkatkan pelayanan yang optimal kepada masayarakat. Diakhir sambutan Sri Purnomo mengharapkan kegiatan out boud di Banyusumilir Pakem Sleman. Selain berolah raga, bergembira bersama paguyuban wartawan dan SKPD dilingkungan pemerintah kabupaten Sleman juga menjadi awal meningkatkan program kerja pemerintah kabupaten sleman 2012 kedepan. Outbound yang diikuti sekitar 50 peserta dari jajaran SKPD Kabupaten Sleman, wartawan media cetak dan elektronik yang bertugas di Sleman juga merupakan program tahunan Bagian Humas dengan paguyuban wartawan Pemkab Sleman dengan didukung Bank BPD DIY Cabang Sleman.
4
Jan
Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersama Bupati Sleman Sri Purnomo bersama jajaran Muspida hari ini mengunjungi tiga tempat diwilayah kabupaten Sleman yang tertimpa bencana alam. Ketiga wilayah yang dikunjungi itu masing-masing dikawasan Joho Condongcatur, Depok , yang diterjang banjir aliran sungai buntung 1 Januari 2012 sebanyak 242 KK di RT 07 – RW 4 . Selain itu bersama Kepala BNPB, Samsul Ma’arif melakukan peletakan batu pertama di pemukiman dusun Batur desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman yang akan dibangun hunian tetap sebanyak 184. Rombongan juga meninjau langsung sungai Gendol di kawasan Guling, Argomulyo yang tertimbun ratusan ribu material erupsi merapi. Di tiga wilayah tersebut kedatangan Gubernur selain memberikan bantuan, motivasi dan meninjau langsung dilokasi kejadian, juga menerima dan memberikan masukan kepada warga termasuk dinas terkait yang terlibat langsung menangani bencana alam di tiga lokasi tersebut. Di hadapan warga RT 07-RW 4, Gubernur DIY menghimbau masyarakat agar tidak membuang sampah disekitar aliran sungai. Sungai, tegas Gubernur bukan untuk membuang kotoran namun perlu terus dijaga kebersihannya untuk kepentingan warga disekitar aliran sungai itu. Sementara di dusun Batur Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan Pembangunan 184 hunian tetap tersebut mengunakan tanah kas desa yang diperuntukkan 86 KK asal dusun Jambu, 24 KK asal dusun Kopeng dan 74 KK asal dusun Batur . Menurut rencana dilokasi itu akan dibangun fasilitas umum seperti Masjid , PAUD, dan Balai dusun. Hunian tetap Batur menurut Sri purnomo merupakan kawasan verivikasi REKOMPAK dengan instansi terkait baik BPBD Sleman, Bapedda, DPPD Kabupaten Sleman dan telah diukur oleh PUP ESDM Propinsi DIY dan BPN Kabupaten Sleman. Selain itu relokasi 2.682 hunian tetap memerlukan lahan 36.828 hektar. Dari kebutuhan lahan tersebut 54 hektar mengunakan kas desa. Hingga saat ini tanah kas desa yang siap bangun baik secara administratif baru seluas 2 koma 8 hektar untuk membangun hunian tetap. Sedangkan sisanya masih dalam proses penyelesaian administratif yang diharapkan proses pembebasan tanah selesai tahun ini. Sementara Kepala BPBD DIY Budi Antono mengatakan pembuatan rencana tapak berdasarkan rembug masyarakat yang difasilitasi pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten Sleman dan REKOMPAK.
3
Jan
Kabupaten Sleman kembali berperan serta dalam meramaikan pelaksanaan Pasar malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun utara Kraton Yogyakarta. Di arena PMPS 2011-2012 ini Kabupaten Sleman menampilkan berbagai macam produk UMKM Sleman sebagai upaya untuk memperkenalkan dan menggrakkan ekonomi masyarakat.
Dengan mengikuti kegiatan PMPS ini Kabupaten Sleman ingin menginformasikan beragam potensi yang dimilikinya.Beberapa potensi yang ditampilkan Sleman dalam sekaten tahun ini diantaranya adalah potensi lereng Merapi yaitu berupa hasil pertanian dan pangan lokal. Produk yang ditampilkan yaitu salak pondoh, gading dan madu dari Asosiasi Salak Sleman ”Prima Sembada”, dodol, jamur, bakpia ubi ungu serta berbagai olahan criping, abon, peyek dan tepung lokal dari Asosiasi Pengolahan Hasil Pertanian ”Karya Sembada” serta tak ketinggalan jadah-tempe Kaliurang dan nasi kucing dengan variasi nasi merah dan nasi hitam lauk sambal teri dan oseng tempe.
Sleman juga kaya akan berbagai produk kerajinan. Di anjungan Sleman ditampilkan produk kerajinan batik jumput Kaliurang yang motifnya khas dari Sleman, bermacam produk kerajinan dan souvenir, kaligrafi pasir, aksesoris, kreasi tudung saji dan mebel dari bambu serta batu alam yang kesemuanya itu merupakan hasil produksi masyarakat Sleman. Ditampilkan pula produk khusus hasil produksi masyarakat lereng Merapi seperti kaos bergambar Merapi.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ditampilkan adalah UMKM yang produknya berkualitas namun belum mengenal pasar.UMKM dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk mengenalkan, membuka dan memperluas pangsa pasar produknya. Meskipun efek promosi tidak bisa langsung dirasakan saat kegiatan ini berlangsung, karena hasil promosi sifatnya jangka panjang.
UMKM peserta anjungan Sleman akan digilir selama 10 hari setiap periodenya agar semua pengrajin dapat tampil di arena PMPS ini. Pada giliran kedua nanti akan ditampilkan aneka batik lereng Merapi dan potensi batik Berbah, kerajinan dan alat tepat guna, produk olahan makanan serta berbagai hasil pertanian dari seluruh wilayah Kabupaten Sleman.