6
Oct
Pemerintah Kabupaten Sleman meraih penghargaan Anugerah Kualitas Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dengan predikat “Sangat Baik” dengan nilai 91,28. Pada acara yang diselenggarakan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara pada Kamis (6/10) tersebut, diserahkan penghargaan kepada 82 instansi pemerintah di Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta. Penghargaan itu di antaranya, 14 penghargaan dengan predikat Sangat Baik dan 68 penghargaan untuk predikat Baik.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kustini Sri Purnomo berkesempatan menerima penghargaan secara langsung. Bupati Kustini menyampaikan bahwa penghargaan ini sangat berarti bagi pemerintah Kabupaten Sleman. Kustini mengatakan bahwa capaian tersebut dapat menjadi motivasi untuk selalu memberikan kinerja yang terbaik dalam pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kabupaten Sleman. “Predikat penghargaan sangat baik ini bukanlah muara akhir, tapi justru menjadi momentum bagi kami untuk semakin mengedepankan kualitas, membangun keteladanan, dan mewujudkan manajemen ASN yang terbaik,” kata Kustini.
Menurut Kustini, saat ini pemerintah Kabupaten Sleman tengah berproses untuk meningkatkan kualitas pengisian jabatan pimpinan tinggi melalui pembangunan manajemen talenta untuk regenerasi kepemimpinan di masa yang akan datang. Pemerintah Kabupaten Sleman juga sedang berproses untuk membangun sistem merit. Pemkab Sleman juga terus berupaya agar seluruh aspek manajemen ASN dikelola dengan baik untuk mewujudkan ASN Kabupaten Sleman yang profesional. “Besar harapan kami apa yang kami bangun dapat bermanfaat bagi pengelolaan manajemen ASN khususnya pemerintah Kabupaten Sleman. Dan apabila dibutuhkan, sistem ini dapat direplikasi oleh pemerintah daerah lain,” lanjut Kustini.
Sementara itu, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Agus Pramusinto menyampaikan, Anugerah Kualitas Pengisian JPT merupakan puncak dari hasil penilaian yang dilakukan sepanjang 2021. Terdapat 431 instansi pemerintah yang telah dinilai dengan menimbang berbagai aspek. Selain itu, kehadiran Anugerah Kualitas Pengisian JPT juga menjadi refleksi dari upaya masif KASN dalam mengawasi pelaksanaan sistem merit demi terwujudnya reformasi birokrasi. “Instansi yang dinilai adalah instansi pemerintah yang memenuhi kelengkapan dokumen pengajuan mulai dari perencanaan hingga pelaporan pelaksanaan pengisian JPT dalam periode bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2021,” ujar Agus.
Terdapat lima dimensi penilaian menurut Ketua KASN dalam Anugerah Kualitas Pengisian JPT yakni, dimensi persiapan pengisian, dimensi pelaksanaan pengisian JPT, dimensi pelaporan pengisian JPT, dimensi inovasi manajemen pengisian JPT, dan dimensi pelanggaran sistem merit dalam jabatan. Dari kelimanya, KASN secara konsisten dan rinci melakukan pengawasan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang 5/2014 Tentang ASN. Dalam agenda tersebut, KASN juga merilis Sistem Informasi Jabatan Pimpinan Tinggi (Sijapti) versi 4.0. Sijapti merupakan aplikasi yang dirancang untuk membantu instansi pemerintah dalam mengajukan usulan seleksi terbuka dan mutasi/rotasi pejabat pimpinan tinggi (PPT) secara daring.
“Dengan adanya aplikasi Sijapti, pelaksanaan pengajuan pengisian JPT menjadi lebih efektif dan efisien, serta memudahkan KASN dalam melakukan pengawasan seleksi terbuka dan mutasi/rotasi. Pada 2022, telah dikembangkan Sijapti versi ke-empat dengan berbagai penambahan modul dan fitur sehingga makin meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaannya,” jelas Agus.
5
Oct
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman memberikan bantuan sosial kepada korban bencana kebakaran di wilayah Kabupaten Sleman. Bantuan sosial diserahkan secara langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kepada 13 warga di Aula Unit 1 Pemerintah Kabupaten Sleman, Rabu (5/10). Kepala Bidang Rehabilitas dan Rekontruksi BPBD Sleman, Saiful Bahri dalam laporannya menyampaikan bahwa BPBD Kabupaten Sleman terus berkomitmen memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana kebakaran melalui bantuan sosial.
“Sampai saat ini bantuan yang telah disalurkan (kepada korban kebakaran) sebesar 355.000.000. Dan pada kesempatan kali ini, BPBD Sleman menyalurkan bantuan kepada korban bencana kebakaran yang terjadi pada bulan Juni sampai dengan September 2022,” jelasnya. Lebih lanjut, Saiful Bahri menuturkan terdapat 13 warga yang menerima bantuan akibat bencana kebakaran. Tiga diantaranya merupakan korban meninggal yang diwakilkan oleh ahli waris.
“Bantuan kali ini diberikan kepada warga yang terdampak akibat kebakaran. Adapun dampak yang dimaksud yaitu kerusakan rumah, kerugian hewan ternak (sapi) dan korban meninggal tiga orang. Bagi korban meninggal, diberikan bantuan masing-masing sebesar 10 juta, sementara kepada warga yang terdampak kerusakan rumah, bantuan disesuaikan dengan hasil verifikasi lapangan,” jelasnya. Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan duka cita atas bencana kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah Sleman, terutama yang mengakibatkan korban jiwa.
“Sebagai perwujudan rasa duka dan keprihatinan atas terjadinya musibah tersebut, pada hari ini Pemkab Sleman, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyerahkan sedikit bantuan untuk meringankan beban keluarga korban musibah kebarakan,” ucap Kustini. Dalam kesempatan tersebut juga Kustini menghimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran seperti konsleting listrik, lupa mematikan kompor dan lain sebagainya. “Saya berharap kedepannya kejadian kebakaran di Sleman di dapat diantisipasi. Salah satunya dengan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan masyarakat terhadap situasi di sekelilingnya,” ujar Kustini.
2
Oct
Ngaran Kite Festival kembali digelar di tahun 2022. Festival layangan ini dilaksanakan selama dua hari, sejak Sabtu 1 Oktober hingga Minggu 2 Oktober 2022, di dusun Ngaran, Margokaton, Seyegan.Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa turut hadir untuk meninjau sekaligus memberikan arahan pada hari kedua.
Pada kesempatan tersebut, Danang menyampaikan ucapan selamat atas kesuksesan penyelenggaraan Ngaran Kite Festival. Dengan pemanfaatan lahan persawahan, pelaksanaan festival ini dinilai Danang memiliki nilai unik tersendiri. Terlebih lagi, selama ini festival layang-layang lebih kerap diselenggarakan di area pantai.
Danang juga berharap agar kegiatan tersebut dapat menggiatkan potensi pertanian sebagai salah satu sektor unggulan di Sleman.
“Penyelenggaraan Ngaran Kite Festival ini merupakan salah satu upaya kita untuk melestarikan budaya lokal dan permainan tradisional. Selain itu, penyelenggaraan festival ini juga perlu dilaksanakan rutin terlebih lagi bisa menghadirkan peserta dari Jawa Tengah, ini sebuah kebanggan untuk kita,” ujar Danang.
Lurah Margokaton, Anggit Bimanyu, melaporkan bahwa pelaksanaan Ngaran Kite Festival 2022 menjadi momen spesial, usai tertunda sejak 2020 lalu. Menurut Anggit, pada tahun ini Ngaran Kite Festival berhasil menghadirkan peserta dari Semarang, Magelang, Cilacap, dan Purworejo.
“Terima kasih kami ucapkan untuk antusias dari panitia, masyarakat maupun para peserta Ngaran Kite Festival. Lewat semangat ini semoga juga bisa sekaligus mengembangkan potensi yang ada di Ngaran dan sekitarnya,” tutur Anggit. Lebih lanjut, Anggit menjelaskan bahwa Ngaran Kite Festival pada tahun ini turut diramaikan dengan pelaksanaan kegiatan workshop parenting, talkshow pertanian, dan pameran UMKM.
Usai memberikan sambutan, Bupati beserta jajaran membuka Ngaran Kite Festival secara simbolis dengan menerbangkan layang-layang.