21
Oct
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka Sleman Creative Week #2 Tahun 2022. Pembukaan event ini dengan pemukulan gong dan pemotongan pita sebagai tanda dimulainya kegiatan tersebut pada Jumat (21/10) di Sleman Creative Space, Taman Kuliner Condongcatur.
Kegiatan Sleman Creative Week #2 kali ini merupakan kolaborasi dari Pemkab Sleman melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman dan Sleman Creative Community. Pada tahun ini Sleman Creative Week mengusung tema “Living Colaborative Culture”. Bertepatan dengan pembukaan event ini, Pemkab Sleman juga mencanangkan bulan Oktober sebagai Bulan Ekonomi Kreatif Kabupaten Sleman sesuai dengan SK Bupati Sleman No. 72/2022 tentang Bulan Ekonomi Kreatif.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid dalam laporannya menjelaskan bahwa Sleman Creative Week #2 ini sebagai bentuk fasilitasi unjuk potensi pengembangan 17 sub sektor ekonomi kreatif dari pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Sleman. Ia juga berharap melalui Sleman Creative Week #2 ini dapat menjadi inisiasi awal dalam pencanangan bulan Oktober sebagai “Bulan Ekonomi Kreatif” Kabupaten Sleman yang bertujuan mewadahi potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Sleman.
“Kami terus melakukan upaya untuk mendorong perkembangan ekonomi melalui ekonomi kreatif, dengan dicanangkannya bulan Oktober sebagai Bulan Ekonomi Kreatif. Pencanangan ini diharapkan menjadi momen tumbuhnya perekonomian di Sleman karena Ekonomi Kreatif adalah sektor potensial.” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dalam sambutannya menyatakan menyambut baik kegiatan Sleman Creative Week #2 serta mendukung terwujudnya masyarakat Sleman yang sejahtera melalui kemandirian ekonomi. Kustini berharap melalui kegiatan ini dapat mengangkat potensi, produktivitas dan kapasitas para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Sleman.
”Saya berharap dengan diselenggarakannya kegiatan Sleman Creative Week #2 dan kegiatan serupa kedepannya dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi peningkatan kreativitas masyarakat serta dapat berdampak pada peningkatan ekonomi makro di Sleman.” jelasnya. Lebih lanjut, ia juga berharap kegiatan ini menjadi ruang temu pegiat ekonomi kreatif di Sleman dan sekitarnya untuk mewujudkan terbentuknya kelembagaan dan jejaring kemitraan ekonomi kreatif dalam membangun sinergi untuk mengembangkan industry kreatif, terutama dalam upaya pemulihan kondisi ekonomi.
Rangkaian Sleman Creative Week #2 dimulai dengan event Pesta Boneka #8 yang dilaksanakan dari tanggal 3 Oktober hingga 9 Oktober di Kampung Media dan Desa Wisata Kelor dilanjutkan dengan Sleman Creative Week yang berlangsung dari tanggal 21 sampai dengan 23 Oktober 2022 di Sleman Creative Space, Taman Kuliner Condongcatur. Rangkaian agenda Sleman Creative Week #2 akan ditutup tanggal 23 Oktober dengan event Bedog Arts Festival yang akan digelar di Studio Banjarmili, Banyuraden, Gamping dengan tema “Memayu Hayuning Sukma”. Kegiatan Sleman Creative Week #2 juga akan diisi dengan 6 kali workshop yang menghadirkan narasumber dari berbagai pelaku kreatif. Selain itu juga pameran produk yang diikuti oleh 26 tenant produk ekonomi kreatif. Event ini juga dimeriahkan oleh 13 grup kesenian tradisional maupun modern.
21
Oct
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menutup kegiatan Peningkatan Kapasitas bagi UMKM Kabupaten Sleman, di Kantor Bank Sleman. Acara yang diselenggarakan pada Jumat (21/10) tersebut merupakan hasil kerja sama antara Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Sleman dengan Bank Sleman. Kegiatan tersebut memberikan pelatihan bagi pelaku usaha kecil menengah di Kabupaten Sleman.
Ketua Baznas Sleman, Kriswanto, melaporkan kegiatan Peningkatan Kapasitas bagi UMKM Kabupaten Sleman diberikan kepada 48 orang. Terdapat 4 kelompok yang menerima pelatihan, di antaranya Kelompok usaha mitra binaan Dinas Sosial 5 kelompok, Kelompok usaha mitra binaan Dinas Koperasi 3 Kelompok, Kelompok usaha mitra binaan Dinas P3AP2KB 3 Kelompok, Kelompok usaha mitra binaan BAZNAS Sleman 15 Kelompok. “Total Pelatihan ini diberikan kepada sejumlah 48 orang, semoga pelatihan ini dapat bermanfaat dan UMKM dikabupaten Sleman dapat lebih berkembang dan berdaya,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sleman menyampaikan dukungan yang sama terhadap kegiatan peningkatan kapasitas tersebut. Bupati menilai, Pelatihan UMKM menjadi sarana untuk menciptakan peluang untuk mengoptimalkan pemasaran produk-produk UKM di Sleman ditengah pasca pandemi COVID-19.Bupati berharap, penyelenggaraan Pelatihan UMKM ini dapat dioptimalkan oleh para peserta untuk mengoptimalkan pengembangan UMKM di Sleman.
“Saya harap bapak ibu semua bisa memanfaatkan pelatihan ini dengan baik. Kemudian tidak hanya berhenti sampai di sini saja, tapi bapak ibu bisa mengembangkan produk dengan inovasi kekinian. Sehingga, semakin menaikkan nilai jual produk dan membuka peluang ekonomi lebih besar,” ujar Kustini.
Kustini turut mengingatkan, pangsa pasar saat ini sudah didominasi oleh Generasi Milenial. Sehingga teknologi menjadi salah satu faktor yang mereka gunakan dalam menentukan jasa maupun produk yang akan digunakan. Bupati pun mengajak peserta pelatihan dapat memanfaatkan ilmu yang didapat sebaik-baiknya, agar pelaku UMKM Kabupaten Sleman dapat terus meningkat dan naik kelas.
21
Oct
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyerahkan bantuan dari Kementerian Pertanian RI bagi peternak yang terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Jumat (21/10), di kantor Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Hadir pula pada acara tersebut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, drh. Hastho Yulianto, MM.
Kustini mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama peternak yang terdampak virus PMK. Menurutnya ada sebanyak 540 peternak terdampak virus PMK di Kabupaten Sleman. Hal ini menurutnya berdampak pada penurunan populasi sapi dan kambing di Kabupaten Sleman. “Maka kita sangat berterimakasih. Ini adalah wujud kepedulian pemerintah kepada para peternak yang terdampak PMK. Dan Kabupaten Sleman adalah yang pertama se-DIY yang mendapat bantuan ini,” ucapnya.
Ia mengimbau para peternak yang mendapat bantuan agar segera membelanjakan uang bantuan tersebut untuk membeli sapi atau kambing lagi. Dengan begitu, diharapkan populasi sapi dan kambing di Kabupaten Sleman kembali meningkat pasca pandemi PMK ini.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ir. Suparmono, menerangkan penyerahan bantuan PMK ini nantinya akan dilakukan dalam tiga tahap. Untuk tahap pertama ini, kata Suparmono, bantuan diberikan kepada 64 peternak, dengan rincian sapi sebanyak 78 ekor dan kambing sebanyak 6 ekor, atau senilai 789 juta rupiah.
“Tahap kedua akan diberikan kepada 180 peternak, terdiri dari 209 sapi dan 6 kambing, dengan nilai 2,99 milyar. Sedangkan tahap ketiga diberikan kepada 270 peternak, dengan rincian sapi sebanyak 411,” jelas Suparmono. “Jika terealisasi semua, total bantuan diberikan kepada 540 peternak, dengan jumlah sapi sebanyak 698 ekor dan kambing sebanyak 12 ekor, dengan nilai 6.998 milyar rupiah,” lanjutnya.