22
Oct
Sabtu (22/10), Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, membuka Gelar UMKM dan Pasar Murah Kapanewon Depok yang bertempat di parkir sisi timur stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman. Dalam sambutannya, Danang mengapresiasi Kapanewon Depok dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman yang telah selenggarakan kegiatan tersebut. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat menekan potensi inflasi akibat penyesuaian harga BBM beberapa waktu yang lalu.
“Kenaikan harga BBM dan gas tentu berdampak pada kenaikan harga sembako dan dapat mengakibatkan inflasi. Semoga Gelar UMKM dan Pasar Murah ini bisa mengatasi gejolak harga,” kata Danang.Lebih lanjut ia mendorong semua kapanewon juga mengadakan kegiatan serupa di wilayahnya masing-masing. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi UMKM di Kabupaten Sleman yang berjumlah sekitar 90 ribu untuk memasarkan dan mempromosikan produknya.
Sementara, Wawan Widiantoro, Panewu Depok, menjelaskan kegiatan gelar UMKM dan Pasar Murah ini merupakan kerjasama antara Kapanewon Depok, Dinas Perindag Sleman, dan Pemda DIY. Ia juga mengatakan pihaknya tengah mendorong keikutsertaan UMKM dalam berbagai kegiatan yang ada di Kapanewon Depok. Hal ini dimaksudkan untuk memberdayakan para pelaku UMKM serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kemarin Kepala Puskesmas mengadakan screening TB juga kita buka UMKM. Acara di Polsek, di desa-desa, juga kita buka UMKM,” ujarnya.
21
Oct
Gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah Condongcatur, Depok, Sleman, pada hari Kamis (20/10) siang. Akibatnya, sejumlah bangunan porak poranda, serta mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Namun hal tersebut mampu diatasi berkat kesigapan tim Kampung Siaga Bencana (KSB) Condongcatur.
Hal tersebut merupakan bagian dari kegiatan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi yang digelar oleh Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Kamis (20/10) siang, di halaman kantor Kalurahan Condongcatur. Dalam kegiatan tersebut sekaligus juga dikukuhkan sebanyak 50 pengurus KSB Kalurahan Condongcatur oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Kustini menyebutkan terbentuknya KSB dan dikukuhkannya pengurus KSB menjadi wujud nyata keseriusan dan kepedulian Pemkab Sleman dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman. Melalui pengukuhan pengurus KSB ini, Kustini berharap dapat semakin meningkatkan kinerja dan sinergi antara KSB dengan Pemerintah, utamanya pada berbagai program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam mitigasi bencana. ”Kami berharap dengan keberadaan saudara-saudara dalam KSB dapat semakin memperkuat dan melengkapi seluruh unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial Sleman, Eko Suhargono menjelaskan pengurus KSB yang dikukuhkan tersebut berjumlah 50 orang yang terdiri dari relawan, tokoh masyarakat, linmas, kader dan karang taruna. Adapun materi simulasi diantaranya meliputi pertolongan pertama pada kedaruratan, pengelolaan shelter, dapur umum, logistik, keposkoan.”Sampai sekarang sudah ada 19 KSB di Kabupaten Sleman. Target tahun ini 4 KSB,” jelasnya.
Dalam acara tersebut juga Bupati Sleman juga menyerahkan bantuan sejumlah alat penanggulangan bencana, seperti tenda, selimut, makanan cepat saji, matras, peralatan dapur, dan lain-lain. Bantuan tersebut senilai 78 juta rupiah yang berasal dari Dinas Sosial DIY.
21
Oct
Pemerintah Kabupaten Sleman selenggarakan peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Kabupaten Sleman bertempat di wilayah Sumberarum, Kapanewon Moyudan, Kamis (20/10). Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo hadir dalam kegiatan peringatan tersebut. Kepala DP3 Sleman, Suparmono menjelaskan bahwa penyelenggaraan peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Kabupaten Sleman tahun 2022 ini berlangsung di lingkungan masyarakat.
“Selama ini, penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia selalu diadakan di wilayah Perkantoran Pemerintahan. Kali ini kita berkomitmen untuk menyelenggarakannya di masyarakat. Jadi kami yang turun ke masyarakat bukan masyarakat yang datang ke kami,” jelasnya. Kegiatan peringatan hari pangan ini melibatkan puluhan Kelompok Wanita Tani ( KWT) dan gapoktan yang berada di wilayah Kabupaten Sleman untuk memamerkan potensi dan memasarkan produk olahan pertaniannya. Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat akan pentingnya masalah pangan.
“Melalui peringatan hari pangan sedunia ini kita berupaya untuk mendorong sekaligus memotivasi seluruh masyarakat Sleman, terutama kelompok wanita tani, kelompok tani dan gapoktan dalam pemanfaatan pekarangan untuk menanam tanaman pangan atau hortikultura cepat panen bagi pemenuhan kebutuhan sendiri,” katanya. Kustini menyebut, pada peringatan Hari Pangan Sedunia di Kabupaten Sleman kali ini bertajuk Pengembangan Pangan Lokal Menuju Kemandirian Pangan. Tema tersebut menurut Kustini tidak hanya sekedar tajuk, tetapi juga sebagai ajakan untuk peduli akan keteraediaan pangan. ”Tema tersebut (Pengembanban Pangan Lokal Menuju Kemandirian Pangan) juga bermakna seruan akan solidaritas kita bersama untuk mengubah sistem pertanian dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, mengatasi kesenjangan, meningkatkan ketahanan, serta mencapai pembangunan berkelanjutan,” jelas Kustini.
Pada kesempatan tersebut Kustini juga dorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangannya sebagai lumbung pangan mereka dengan menanam sayuran, buah-buahan, untuk ternak, untuk ikan dan lain sebagainya. ”Mari kita nandur apa yang dipangan,” tambahnya. Sejumlah penghargaan dan bantuan juga diserahkan dalam kegiatan tersebut. Diantaranya penyerahan sertifikat PSAT-PDUK sebanyak 13 sertifikat label putih untuk 4 pelaku usaha dan 7 sertifikat label hijau untuk 1 pelaku usaha. Dijelaskan oleh Suparmono bahwa Sleman merupakan satu satunya di Indonesia yang menerbitkan sertifikat label hijau.
Adapun penyerahan lainnya yaitu penyerahan penghargaan evaluasi kelembagaan petani, penyerahan bantuan kendaraan roda tiga, penyerahan bantuan alsintan, penyerahan bantuan bibit, pembagian buah/sayur untuk 200 warga, serta penandatanganan prasati IATD bidang peternakan dan bidang hortibun oleh Bupati Sleman.
Acara peringatan hari pangan ditutup dengan panen lele oleh Bupati Sleman hasil budidaya Gapoktan.