29
May
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo kembali meninjau evaluasi kalurahan inovatif pada Senin (29/5). Pada kesempatan ini, Bupati memberikan arahan di Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping. Tak hanya itu, Bupati Kustini sekaligus meninjau lokasi pengelolaan sampah dan kelompok wanita tani.
Bupati menyampaikan, pelaksanaan evaluasi kalurahan inovatif tidak terlepas dari upaya pemberdayaan masyarakat di tingkat kalurahan, baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga lingkungan. Bupati berharap, masing-masing kalurahan memiliki inovasi yang berbeda untuk memakmurkan daerahnya.
“Setiap kalurahan memiliki target yang berbeda. Ada yang memiliki inovasi terkait pelayanan administrasi, ada juga yang mengenai lingkungan, dan lain sebagainya. Sehingga inovasi ini bisa dikelola sendiri oleh masyarakat dan manfaatnya bisa dirasakan sendiri oleh masyarakat juga,” kata Kustini.
Saat peninjauan, Bupati mengapresiasi inovasi pengelolaan sampah yang dimiliki Kalurahan Ambarketawang. Kesadaran masyarakat dalam memilah sampah dinilai Bupati menjadi inisiatif yang patut diacungi jempol. Ditambah lagi, dengan adanya lokasi khusus pemilahan sampah, salah satunya di kawasan Gamping Lor. Hal ini dikatakan Bupati menjadi wujud nyata dukungan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah di Sleman.
Sementara itu, Lurah Ambarketawang, Sumaryanto, memaparkan terdapat berbagai inovasi unggulan yang dimiliki Kalurahan Ambarketawang. Beberapa di antaranya yaitu, pengelolaan sampah terpadu, gerakan masyarakat Ambarketawang sehat dengan IVA dan sadari (Ketawang Sari), Catatan Sipil Kependudukan Jemput Bola (Ciduk Jebol) dan Caten Peduli Lingkungan (Capingan).
“Semoga inovasi ini juga bisa terus memberikan manfaat, baik untuk masyarakat Ambarketawang maupun masyarakat Kabupaten Sleman secara umum,” kata Sumaryanto.
29
May
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengukuhkan 50 Kader Pancasila yang terdiri dari unsur Pemerintah, Lembaga Pemerintah, dan tokoh masyarakat Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan. Pengukuhan dilakukan secara simbolis ditandai dengan pembacaan naskah pengukuhan oleh Bupati Sleman di Gedung Balai Kalurahan Margomulyo, Seyegan, Senin (29/5).
Sekretaris Bakesbangpol Sleman, Indra Darmawan dalam laporannya menjelaskan kegiatan pengukuhan kader Pancasila ini sebagai upaya untuk menanamkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Secara khusus kader pancasila akan menjadi pioner penerapan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” jelasnya.
Dalam menyiapkan kader Pancasila, Indra menuturkan para kader terlebih dahulu diberikan pemahaman dan pembelajaran melalui workshop kader Pancasila yang bertajuk Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai – Nilai Pancasila Berbasis Kalurahan Berkarakter Pancasila.
“Pembentukan kader Pancasila dan Kalurahan berkarakter Pancasila pada tahun 2023 dilaksanakan di 6 lokasi yaitu Kalurahan Trihanggo, Margomulyo, Caturtunggal, Minomartani, Sumbersari dan Girikerto,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa kader Pancasila merupakan orang pilihan yang memiliki tugas yang tidak mudah. Kustini menyebut para kader Pancasila harus menjadi contoh dalam menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari.
“Menjadi kader Pancasila ini bukan hanya yang terucap, tapi juga yang dilakukan, yang diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Sebagai kader, diperkukan komitmen yang kuat, integritas diri, dan konsistensi dalam pelaksanaannya,” ungkapnya.
Tiga poin tersebut menurutnya perlu ditanamkan dalam setiap langkah yang akan dilakukan para kader sehingga tumbuh kesadaran yang tinggi untuk mengaktualisasikan nilai – nilai Pancasila.
29
May
Kabupaten Sleman menjadi Pilot Project Implementasi Strategi Nasional Kewirausahaan Pemuda (Stranas KwP) Kementerian PPN/BAPPENAS. Hari ini telah dilakukan assesment dan penilaian mandiri yang dibuka secara langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo pada Senin, (29/5) di Aula lantai 3 Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman.
Dalam arahannya, Kustini menyambut baik atas penunjukkan Kabupaten Sleman sebagai Pilot Project Stranas KwP. Ia mengatakan bahwa Kabupaten Sleman patut berbangga karena dinilai dan diakui memiliki potensi dan upaya mendorong anak muda dalam berwirausaha. “Kita harus bangga bahwa Kabupaten Sleman mempunyai potensi yang diakui di tingkat nasional” ujarnya
Lebih lanjut, Kustini berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat berwirausaha di Kabupaten Sleman sehingga pemuda sebagai kelompok produktif tidak lagi menjadi pekerja, namun berani mengambil resiko untuk berwirausaha yang membuka peluang ekonomi lebih luas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, Agung Armawanta dalam laporannya mengatakan Pilot Project Stranas Kwp ini dilatarbelakangi bahwa pembangunan pemuda merupakan agenda strategis untuk menyongsong puncak bonus demografi pada 2028-2031 dimana pemuda berperan penting sebagai usia produktif.
“Kabupaten Sleman akan menjadi Pilot Project Implementasi Stranas KwP pada rentang waktu April hingga Agustus 2023 melalui serial diskusi, assessment dan pendampingan,” jelasnya
Ia menambahkan pemilihan Kabupaten Sleman mengacu pada capaian domain lapangan dan kesempatan kerja dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Kabupaten Sleman dinilai sebagai representasi daerah yang capaian IPP nya baik namun masih memerlukan asistensi dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan.
Metode Pilot Project Implementasi Stranas KwP akan dilakukan melalui asistensi kepada Pemerintah Daerah oleh konsultan yang didukung Program Kerjasama Pemerintah RI-UNFPA dan pembentukan technical working group. Pelaksanaan akan dilakukan melalui serangkaian pertemuan koordinasi teknis, pertemuan konsultatif, asistensi secara turun lapang (luring) dan daring.