5
Nov
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengukuhkan Kalurahan Sidoagung, Kapanewon Godean sebagai Desa Rintisan Budaya, Sabtu (5/11) di Pendopo Kesenian Siswo Mudo Budoyo Padukuhan Bendungan. Pengukuhan ini akan menambah jumlah rintisan desa budaya di Kabupaten Sleman. Sampai saat ini Kabupaten Sleman sudah memiliki 19 Rintisan Desa Budaya yang telah mendapatkan SK Gubernur serta memiliki 5 Desa yang telah mendapatkan status Desa Mandiri Budaya.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menyampaikan apresiasi kepada Kalurahan Sidoagung atas upayanya sehingga dapat dikukuhkan menjadi Desa Rintisan Budaya. Ia juga menjelaskan bahwa Pemkab Sleman akan terus mendukung dan mendampingi kalurahan yang akan menjadi Rintisan Desa Budaya untuk naik satu tingkat menjadi Desa Mandiri Budaya.
“Saya berharap dengan masyarakat yang kreatif, inovatif dibarengi dengan gotong royong, kedepannya Kalurahan Sidoagung dapat meningkatkan statusnya Desa Mandiri Budaya,” ujarnya
Lebih lanjut, Danang menjelaskan bahwa dengan dikukuhkannya Kalurahan Sidoagung menjadi Rintisan Desa Budaya maka akan diberi akses dalam memperoleh bantuan terkait pengembangan budaya dan ekonomi kerakyatan khususnya di Kalurahan Sidoagung.
Sementara itu, Lurah Sidoagung, Edy Utomo menyampaikan rasa terimakasih serta harapannya agar pengukuhan Sidoagung menjadi Rintisan Desa Budaya ini dapat memotivasi pamong dan warga masyarakat agar kedepannya dapat naik tingkat menjadi Desa Mandiri Budaya.
“Semoga dengan dikukuhkannya Sidoagung menjadi Rintisan Desa Wisata dapat memotivasi kami pengurus serta seluruh masyarakat Sidoagung untuk kedepan menjadi Desa Mandiri Budaya,” ujarnya.
Rintisan Desa Budaya merupakan program strategis Gubernur DIY yang pelaksanaannya diserahkan kepada Kabupaten atau Kota dengan pembiayaan melalui Dana Keistimewaan DIY. Adapun tujuan pembentukan Rintisan Desa Budaya adalah bentuk upaya pelestarian, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan potensi budaya di Kalurahan/Desa.
5
Nov
Sabtu (5/11) pagi, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, membuka Gladhen Ageng Jemparingan di lapangan Dolo, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Lomba panahan tradisional ini rutin digelar Pemerintah Kalurahan Wedomartani dalam rangka merti desa mandiri budaya Kalurahan Wedomartani.
Kustini mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kalurahan Wedomartani. Menurutnya kegiatan ini merupakan wadah untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal kita, terutama budaya jemparingan. “Ini pesertanya juga banyak yang muda-muda. Untuk yang senior saya harap selalu mendampingi yang masih muda. Kalau bukan kita yang melestarikan budaya ini, siapa lagi?”, ujarnya.
Ia juga berharap dari kegiatan ini nantinya dapat melahirkan atlet berprestasi di bidang panahan, sehingga bisa mengharumkan nama Kabupaten Sleman baik di kancah nasional maupun internasional.
“Dari Wedomartani sudah ada yang berhasil meraih perunggu saat PORDA kemarin. Semoga prestasi ini bisa terus ditingkatkan,” kata Kustini.
Sementara Lurah Wedomartani, Teguh Budiyanto, menerangkan kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 155 peserta dari berbagai daerah di DIY. Peserta lomba dibagi menjadi dua kategori, yakni putra dan putri. ”Kategori putra merebutkan tropi Bupati Sleman, sedangkan kategori putri merebutkan tropi Kepala Dinas Kebudayaan Sleman,” jelasnya. Tema yang diangkat pada event ini yaitu “Urip iku Urup”. Hadir pula pada acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan Sleman, Edy Winarya, S.Sn., M.Si.
4
Nov
Jumat (4/11) pagi, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, membuka event Pamer (Pekan Anak Muda Eksis dan Kreatif) 2022 di lapangan Pojok, Harjobinangun, Pakem, Sleman. Danang menyambut baik sekaligus mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi generasi muda untuk menunjukkan eksistensi dan kreativitasnya. Yang tak kalah penting, kata Danang, dalam event ini juga diberikan ruang bagi UMKM untuk memasarkan sekaligus mempromosikan produk-produknya.
“Ini sesuai dengan yang disampaikan bapak Gubernur. Bahwa setiap event yang diadakan harus berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sementara Sugeng Priyadi selaku ketua panitia acara tersebut menjelaskan bahwa acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Sugeng menyampaikan bahwa event ini akan digelar selama tiga hari, yakni pada tanggal 4 sampai 6 November 2022.
“Kegiatan ini sudah pernah kita adakan tahun 2019 lalu. Kemudian sempat berhenti akibat pandemi. Dan sekarang kita adakan lagi selama tiga hari. Ini peningkatan dari event di tahun 2019 yang hanya satu hari,” jelasnya. Lebih lanjut ia menyebutkan kegiatan ini turut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, diantaranya pentas seni, bazar UMKM, dan olahraga.